Siapakah AKU ini Sebenarnya ?!

​

Siapakah AKU ini Sebenarnya ?!

MutiaraPublic.com - Jika pertanyaan itu kujawab bahwa “aku adalah seorang muslim”, lalu seberapa besar kesejatian muslimku ? Jujur saja, lidahku ini terasa beku dan kaku, dah tak mampu berbohong untuk berkata; ‘sesungguhnya diriku ini masih sangat jauh dari sebutan “muslim sejati”.

Masa silamku yang tak karuan kuhabiskan untuk mencari kesejatian duniaku, kesejatian ekonomiku, kesejatian derajat sosialku, kesejatian pangkatku, kesejatian fisikku, hingga kesejatian lawan birahiku, dan kesejatian-kesejatian duniawiku lainnya yang hingga kini belum pernah mencapai kata finish dan perfect.

Aku lupa, dan sering kali pura-pura lupa, siapakah aku ini sebenarnya ? hingga tak terasa kini aku menjadi manusia pelupa akan kesejatian diri dan jiwaku sendiri, kesejatian muslimku, kesejatian mukminku, kesejatian syahadatku, dan kesejatian Penciptaku, bahkan aku sendiri tidak mampu menjawab pertanyaan ‘siapakah sejatinya diriku ini’ : Muslim-kah aku ? Ummat Muhammad-kah aku ? Khaira ummatin-kah aku ? Atau aku sama saja dengan hewan-hewan ternak di sekitar rumahku, hanya manjadi budak-budak perut dan kelamin, atau bahkan lebih buruk lagi. Lalu sampai kapan dan seberapa lama aku hidup di bumi yang pongah ini, dan bagaimanakah nasibku di hari pembalasan nanti.

Di usiaku yang semakin tak muda ini, siang dan malamku diselimuti oleh rintihan-rintihan penyesalan dan tangisan-tangisan kekhilafan di masa silam, yang menyayat-nyayat tubuhku, padahal saat itu aku tahu bahwa diriku ini bukanlah seorang ‘kekasih’ yang dapat legitimasi dari ayat-ayat suci, sebagai hamba ter-cinta Sang Ilahi. Aku juga bukan manusia sekaliber nabi yang dimaksum dari segala perbuatan keji dan iri hati. Tapi tetap saja kebinalan jiwaku tak mau diajak kompromi.

Tuhan… kini aku sadar siapakah AKU ini sebenarnya, sesungguhnya aku hanyalah warga biasa yang tinggal di bumi Indonesia, yang bisa saja setiap jam, menit, atau bahkan setiap detik bergaul dan bermandi-kan air dosa. Dan kini aku semakin sadar, bahwa diriku ini hanyalah cipratan air sperma yang acap kali tak sadarkan diri, mengaku sebagai hamba suci di hadapan Tuhan semesta alam. Padahal pengakuanku itu tak kalah rendah dari Sumpah Sampah Pegawai Rendahan, yang tak mampu mencegah prilaku korupsi dan amoral.

Tuhan… AKU begitu hobi memperkosa alam dengan senanganya dan sesuka hati, lalu dengan sedikit terpaksa mengucapakan terimakasih. Meski hanya sekedar ucapan kalimat suci : “Alhamdulillah ya Rabbb..”. Tak terasa aku menjadi manusia dewasa yang semakin terjangkit oleh ego sentries tinggi, sekalipun di hadapanMu Tuhan.

Wahai diriku yang bergelimang dosa dan kesalahan, takutlah akan lautan kedurhakaan yang pernah atau sedang kau lakukan. Bergegaslah menuju tempat rehabilitasi Ilahi, karena khawatir penyakitmu tak ketolongan. Tuhan-mu menyediakan terapi dan tempat rehabilitasi yang siap menampung dan menyembuhkan di segala kondisi, kecuali ketika jiwamu di-ambang sekarat pati. Siapapun dirimu, dari manapun asalmu, tanpa dipungut biaya apapun dan sedikitpun. Ketahuilah, sesungguhnya tempat rehabilitasi itu beralamatkan di dalam hati dan sanubarimu sendiri. Dan terapi-terapi itu tersedia di berbagai ayat suci dan hadits Nabi, yang selama ini sering kali diabaikan oleh mayoritasmu.

Wahai jiwaku yang terbangun kesiangan !!! Wahai jiwaku yang tunduk di bawah kekuasaan Tuhan !!! Kembalilah kepada Tuhanmu ! Kenalilah kesejatianmu ! Dekati dan kenalilah Allah-mu, seperti kau kenali dirimu sendiri ! Bawalah nama-Nya di setiap jengkal langkah ! Niscaya dunia akhiratmu tentu arah.

Aamiiin..!


Atas Permintaan Temen-temen MutiaraPublic.com akan men-share semuanya disini.





Oleh : Mohammad Kholison, M.Pd.I
Redaktur : Babur Rahmah



Sumber : Kata Bijak MutiaraPublic.com

 

Sekedar mengingatkan, aku ini pemalas , jadi enaknya share langsung disini biar tidak usah loncat sana sini

 

apakah bedanya manusia dengan hewan? pohon?

 

Haduh ini malah duluan, padahal ane juga mau bilang kek gitu, ayo gan edit lagi aja
langsung disini biar lengkap dan menjadikan Bersosial.com menjadi yang terbaik.

 

TS-nya saja nggak tahu, apalagi saya...

 

Sudah gan, Ane share semuanya. Maaf atas ketidaknyamanannya ya..

 

artikelnya keren gan, bahasanya juga agak2 gimana gitu..
menyentuh hati.. semoga kita masuk golongan hamba-hamba yang tak salah arah

 

Aamiiin....

 

Joossshh mantab... ini yang perlu kita tanamkan dihati.

 

Sipp, tapi link jangan ikut ditambah donk, apa lagi OTT

 

Sekalipun kita hidup beragama tapi 100 persen juga kita terkait langsung dengan dunia ini. Tuhan pasti tahulah itu.
Yang Ia inginkan mungkin adalah menjadikan Dia yang hebat dan dahsyat itu sebagai yang utama dan terutam di atas segalanya.
Salam damai