Lakukan Cara Ini Supaya Anak Anda Terhindar Dari Autisme

Discussion in 'Health & Medical' started by rakadimas11, Mar 28, 2015.

  1. rakadimas11

    rakadimas11 Active Member

    Joined:
    Aug 28, 2014
    Messages:
    400
    Likes Received:
    109
    Trophy Points:
    43
    Autis adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan. Deteksi dan terapi sedini mungkin akan menjadikan si penderita lebih dapat dan bisa menyesuaikan dirinya dengan normal. Terkadang terapi harus dilakukan seumur hidup, walaupun demikian penderita Autis yang cukup cerdas, setelah mendapat terapi autisme sedini mungkin, seringkali dapat mengikuti sekolah umu, menjadi sarjana dan dapat bekerja memenuhi standar yang dibutuhkan, tetapi pemahaman dari rekan selama bersekolah dan rekan bekerja seringkali dibutuhkan, misalnya tidak menyahut atau tidak memandang mata si pembicara, ketika diajak berbicara. Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain. Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari kelainan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorders yang disingkat menjadi ASD dan juga merupakan salah satu dari 5 jenis gangguan di bawah payung gangguan perkembangan pervasif. Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. Dan bagaimanakah tips atau cara mencegah autis pada anak ? inilah tips dan caranya.

    [​IMG]

    Terapi sosial
    Terapi sosial untuk mencegah anak agar tidak mengalami autisme dapat dilakukan dengan mengikutsertakannya dalam berbagai kegiatan sosial atau yang melibatkan teman-teman sebayanya. Beberapa terapi sosial yang bisa dipertimbangkan antara lain PAUD atau TK (Taman kanak-kanak).

    Terapi bermain
    Pada usia anak, bermain merupakan salah satu bentuk stimulasi yang paling efektif untuk tumbuh kembang bayi dan balita, baik dalam segi fisik, psikologi serta sosio-emosional dan kecerdasan. Autisme pada bayi dapat dihindari dengan melakukan pengenalan terhadap lingkungan teman sebayany agar kemampuan komunikasi verbal dan non verbalnya bisa berkembang. Tentu saja, diperlukan dampingan orang tua dalam pembelajaran verbal sehingga kelak bayi dan balita tidak mengalami gangguan pengucapan.

    Terapi perilaku
    Menurut salah satu seorang pakar tumbuh kembang anak dan bayi dalam sebuah seminar beberapa waktu yang lalu, dikatakan bahwa terapi perilaku pada bayi autis sebenarnya dapat dilakukan dengan mencoba mengetahui beberapa hal yang dapat memicu timbulnya autisme pada bayi. Masih menurut sumber yang sama, dikatakan bahwa terapi perilaku dapat dilakukan dengan pemberian stimulasi rangsang suara, rangsang cahaya atau rangsang sentuhan. Apabila bayi bereaksi positif terhadap rangsang tertentu tersebut, misalnya segera rewel atau bertingkah dan mengamuk, maka melakukan perubahan lingkungan tempat tinggal dari segi pencahayaan, tata akustik atau pembatasan pengasuhan merupakan salah satu solusi yang direkomendasikan.

    Sumber : Cara Mencegah Autis Pada Anak
     
  2. Mokimaru

    Mokimaru Member

    Joined:
    Nov 9, 2014
    Messages:
    513
    Likes Received:
    27
    Trophy Points:
    28
    Emangnya dampak dari anak autis itu berbahaya ya Om?
     
  3. ngeblogasyikk

    ngeblogasyikk Well-Known Member

    Joined:
    Feb 1, 2015
    Messages:
    1,201
    Likes Received:
    175
    Trophy Points:
    63
    anak autis walau sering tidak memikirkan apa yang ia lakukan, kadangkala ia menyandang gelar jenius karena ekperimen anti mainstreamnya
     
  4. rakadimas11

    rakadimas11 Active Member

    Joined:
    Aug 28, 2014
    Messages:
    400
    Likes Received:
    109
    Trophy Points:
    43
    Yaa begitulah mas @Mokimaru bukan berbahaya sih, lebih ke "kurang sempurna". Iya benar yang dikatakan @ngeblogasyikk tidak sedikit orang yang autis tetapi memiliki prestasi yang melebihi orang yang tidak autis.
     
Loading...

Share This Page