Sumber Pendapatan Situs Berita Online

@mamdi lebih kurang begitu....

 

Butuh modal yang lumayan gede tuh untuk bisa punya situs kek gituan.. hahahah

kagak mau bermimpi deh..

 

siip. lebih baik makan singkong beneran daripada makan roti tapi mimpi

 

namanya jg punya modal gede, jadi lebih enak jalanin bisnisnya...

 

yang penting portal berita itu juga udah punya nama besar gan,

 

Reputasi dan popularitas adalah segalanya. Seperti kutipan dari seorang Entrepreneur yang berbunyi: "Butuh waktu 20 tahun untuk membangun sebuah reputasi, dan cukup 5 menit untuk menghancurkannya." -Warren Buffett.

Kerja keras, konsistensi, dan fokus perlu dicamkan baik-baik! Terutama bila ber-organisasi! Anda tahu, banyak media press yang harus tutup dan berhenti di jalan.

KapanLagi.com adalah Situs Berita Online yang sangat untuk dicontoh. Mereka telah berkembang, bertahan, dan berpegang teguh hingga bisa eksis sampai hari ini. Malah-malah, mereka sudah bercabang-cabang: mulai dari Merdeka.com, Bola.Net, Dream.co.id, dan masih banyak lagi! Bisa dibilang: "KapanLagi.com" adalah "Dailymail.co.uk"-nya Bangsa Indonesia.


Bicara mengenai trafik dan iklan, seperti yang @KangAndre dan blogger lain sebut; opini saya adalah: Hentikan! Bila anda bermimpi ingin menyetarai pendapatan Situs Berita Online, anda harus berpikir kembali. Mengapa? Saya berikan alasannya.

• Mereka banyak dan organisasi, sedangkan anda tidak -- anda sendiri atau beberapa.
• Mereka dapat budget dari aktivitas bulanan, sedangkan anda tidak -- domainnya aja pakai yang gratis.
• Mereka punya press, sedangkan anda tidak -- press? mimpi.
• Mereka rutin update berita terkini/panas dan terjadwal, sedangkan anda tidak -- update tidak menentu.
• Mereka punya konten asli, sedangkan anda tidak -- anda CoPas dari sumber lain.

Weleh.

Lalu bagaimana dengan $$$? Iklan bisa menyusul bila reputasi dan popularitas ada di genggaman tangan. Mau bukti?

• Bila blogger biasa cari pendapatan: Anda cari Publisher Iklan yang mau bayar berbasis trafik, pasang iklan, lalu terima uang di periode tertentu. Semakin banyak iklan, semakin banyak $$$ -- meskipun mengganggu. Jumlahnhya juga tidak seberapa; alias tergantung trafik dan jumlah klik.
  
  
• Bila situs berita online cari pendapatan: Publisher Kontak Anda yang akan dibayar sesuai keinginan anda, terima kontrak dan uang di periode waktu yang disepakati, pasang iklan. Banyak-sedikitnya $$$ tergantung berapa banyak yang mereka tawar; bila tidak cukup, anda bisa bandingkan dengan Publisher Iklan lain.

Saya harap dengan ini kalian bisa lebih terbuka dan mulai menghargai hasil karya asli orang lain. CoPas hanya merusak dan tidak memberikan apapun yang bagus untuk anda. Anda tidak akan bisa belajar. Ini seperti menyontek saat Ujian Sekolah. Walaupun Anda masuk Sepuluh Besar, tidak berarti apapun.

Panggil saya BasedGarett!

 

Inilah adalah kenyataan @Garett

Dalam diskusi grup terfokus, CEO sekaligus pemimpin redaksi gressnews.com, Agustinus Edy Kristianto, mengemukakan persoalan lain yang menurutnya kurang mendapat perhatian para pengelola media yaitu soal content agregator. Secara sederhana, content agregator adalah situs yang mengepul aneka informasi dari berbagai situs lain. Ia tidak memproduksi, hanya mengumpulkan. Secara teknis, praktik pengepulan ini dapat dilakukan secara otomatis melalui sistem RSS dan sejenisnya. Kalau hanya mengumpulkan barangkali tidak soal.

Yang jadi soal adalah ketika situs pengepul itu kemudian mendulang bisnis dari sesuatu yang tidak diproduksinya sendiri “Etiskah ini?” gugat Agus. “Bagi saya,” ia menambah-kan, “berita itu adalah nyawa. Wartawan-wartawan saya mengejar berita di jalanan dengan risiko nyawa, lalu ada orang yang mengumpulkan berita-berita itu begitu saja dan mendapatkan keuntungan dari pertaruhan nyawa wartawan-wartawan saya.”

Situs-situ besar seperti Yahoo dan Google sudah lama mempraktikkan cara-cara ini. Yahoonews dan Google-news adalah content agregator. Keduanya tidak mem-produksi berita, tapi mengumpulkannya dari berbagai situs berita. Halaman pengepul itu lantas menghasilkan iklan bagi Yahoo dan Google. Dalam sebuah kesempatan, bos media Rupert Murdock pernah menyinggung soal ini. Menurutnya, google seharusnya membayar setiap berita yang dicomot dari sejumlah media milik bos starnews itu

Sumber: Divisi Penyiaran dan Media Baru AJI Indonesia

 

Super @KangAndre!

>content agregator
Asalkan telah dapat izin dan kesepakatan dari kedua-pihak dan atau tidak 100% murni mengkutip isi konten, baik-baik aja. Mereka tahu apa yang mereka lakukan dan apa yang akan mereka dapatkan. Semua tertulis di atas kertas putih. Bila salah satu pihak merasa dirugikan, pengadilan dan take-down menjadi cara lain. Terkadang saya merasa kasihan dengan mereka yang masih kecil.

Perlu anda ketahui Yahoo News berbeda dengan Google News.

Google News lebih fokus ke mesin pencarian, tidak host langsung ke Google. Google mengambil dan mengarahkan berita langsung ke sumber situs aslinya, dan mereka ("Google") memiliki hak untuk mengeksplorasi banyak konten berita dari banyak sumber, semenjak itu tugas mereka sebagai Mesin Pencarian. Mereka juga memiliki fitur luring berita berdasarkan daerah, negara, dan bahasa. Ada Apps untuk Smartphone-nya pula! Ini lebih mencitrakan "mesin pencarian".

Berbeda dengan Yahoo News dan saudara lainnya seperti MSN Plasa. Mereka meng-host sendiri. Ada relasi. Apa bedanya? Ini rumit, tapi anda bisa ketahui perbedaannya antara keduanya setelah mencari tahu sendiri. Ini lebih mencitrakan "content agregator".

Google News adalah Juara. ( ͡° ͜ʖ ͡°)

 

Sepertinya ada pergeseran di google news. Dulu ketika membuka news.google.com akan menampilkan berita dari berbagai media meski cuma sepenggal dan Google News menyediakan fitur News Archives Search untuk mencari berita lain. Sekarang tampilan news.google.com seperti google.com yang harus menuliskan keyword terlebih dahulu.

Berkaitan dengan thread yang saya buat, ada pedoman yang harus dipatuhi oleh media online dalam beriklan yang sepertinya tidak berlaku pada blog biasa:

1. Media siber wajib membedakan dengan tegas antara produk berita dan iklan.
2. Setiap berita/artikel/isi yang merupakan iklan dan atau isi berbayar wajib mencantumkan keterangan ”advertorial”, ”iklan”, ”ads”, ”sponsored”, atau kata lain yang menjelaskan bahwa berita/artikel/isi tersebut adalah iklan.

Meski pun iklan sebagai sumber penghasilan, namun tidak boleh "semau gue".

 

Anda dapat poinnya, Akang Andre: Berorganisasi. Manusia tidak bisa bekerja sendiri dan melakukan "semau gue" terutama dalam hal bagi tugas dan gaji. Bila tidak, akan rumit dan kacau,

Saya merujuk ke ini: https://www.bersosial.com/threads/22203

Thanks atas infonya Akang. Saya bisa tahu apa itu "content agregator".

 

Perusahaan ya, secara garis besar memiliki tim di setiap devisi/kategori, jelas mereka memiliki wartawan sendiri untuk meliput berita terupdate, dari situ sudah bisa dilihat bagaimana konten dibuat secepat mungkin. Artikel terbaru+Visitor= Earning
* Saya punya teman wartawan yang bekerja di salah satu web portal berita, dia di tuntut harus setor 5 berita setiap harinya, pagi siang sore, malam, tengah malam itu semua harus terpenuhi Lot beritanya

 

pake sitemap news , asal rajin posting pasti di approve

 

Iklan pasti dah, karena bisa saja si pemilik situs bekerja sama dengan layanan advertiser.

 

Pengen banget rasanya punya visitor yang tinggi terus ada yang minat masang iklan tapi itu terasa mustahil banget bagi pemula seperti saya

 

Nah, bisa jadi inspirasi ni buat web portal berita

 

Pantes ya bos bos media pada buat versi onlinenya

 

modalnya juga gede nih

 

itu masih di banner, belum iklan barisnya >_< pasti mempesona, per 24 jam aja mahal. itu masih iklan baris >_<

 

1 banner bisa mencapaii puluhan juta loh...

 

sedikit sharing om andre. ane jg masih sedikit pengalaman.
akhir thn lalu ane dan temen2 pt mulai garap web begini. walau sebelumnya pun ane sendiri udh ada khusus untuk earning. tp ini ya kita rencanain emang untuk news portal. walau sampai sekarang penghasilan masih cukup2 untuk oprasional pt hehe

kalau soal dana yg di keluarin sih kalau udah ada sedikit pengetahuan aja engk terlalu besar kok. ane jg cuma pakai 1 jurnalist "Numpang" dr analisa. desain, editor, dll. kita semua yg kerjain :v tp ya target ane ke google news biar "agar cepat" balik modalnya.

kalau ane itung2 biayanya waktu itu.
- juarnalist /bln 2 jt.
- fb ads $1 /day
- dan waktu ane emang banyak kesana juga sih hehe.

itu jg gaji jurnalist karna temen makanya dapat segitu. biasanya untuk editor konten aja diatas 2 jt. bukan karyawan, tp tenaga lepas. tp ya syukur, target ane ke gnews tercapai.

tp kalau masih awam kayak pak de gw :v ya modal untuk bangun situs berita "mini" (bukan sejejar kompas,viva,dll) ya mungkin bisa diatas 10 jt an. apa lg kalau mau buat minimal setengahnya seperti kompas :v