Yuk Selamatkan Harimau Sumatera dengan Pembalut Wanita

Discussion in 'Health & Medical' started by Forum Hijau, May 25, 2015.

  1. Forum Hijau

    Forum Hijau Member

    Joined:
    May 15, 2015
    Messages:
    129
    Likes Received:
    10
    Trophy Points:
    18
    FORUMHIJAU.COM – Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah harimau terakhir Indonesia, setelah harimau Bali pada dekade 40- an dan harimau Jawa pada dekade 80-an dinyatakan punah.

    Diperkirakan populasi harimau sumatera yang tersisa di habitat alaminya hanya 300 – 400 ekor. Jumlah tersebut akan terus berkurang apabila kerusakan hutan Sumatera terus berlanjut.

    Untuk itulah diperlukan peran serta masyarakat Indonesia untuk menjaga harta milik Indonesia ini, termasuk sobat greener FHI.

    Sobat greener FHI bisa turut menjaga keberadaan harimau sumatera dengan hal sederhana yang kamu lakukan sehari-hari, antara lain dengan memakai pembalut wanita kain, kok bisa begitu?

    Kebanyakan sobat greener FHI cewek memilih pembalut sekali pakai, disebabkan karena simple dan mudah dibuang. Sayangnya, sebagian besar dari kamu banyak yang gak sadar dari mana pembalut itu dibuat.
    Dan parahnya, cewek/wanita sekarang gak tahu dampak dari pembalut itu sendiri.

    Pernahkan terpikir di benak Sista buat ngerobek pembalut, terus ngeliat apa sih bahan kimia yang terkandung didalamnya?

    Pembalut wanita adalah produk sekali pakai. Karena itulah para produsen mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya produksi. Lagi pula di dunia ini siapa toh yang ndak mau rugi??

    Dalam proses daur ulang, banyak bahan kimia digunakan untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau dan proses sterilisasi kuman- kuman pada kertas bekas sebagai bahan dasar pembalut.

    Sehingga menyebabkan kertas yang kotor dan bewarna tadi menjadi putih bersih. Namun, sterilkah?

    Lantas kertas bekas yang didaur ulang dan memakai bahan kimia ini dijadikan pembalut wanita yang sering kita jumpai dipasaran dan dipakai para konsumen.

    Pembalut ini mengandung zat Dioxin yang sangat berbahaya penyebab kanker. Pembalut sekali pakai terbuat dari daur ulang kertas(Pulp),dan untuk menghasilkan kertas saja banyak pohon-pohon di hutan alam yang ditebang, contoh saja Hutan alam Sumatra yang telah banyak berkurang termasuk ekosistem didalamnya.

    Terus gimana dung? Apa gak perlu pake pembalut? Atau back jadul (jaman dulu), make kain kayak nenek-nenek kita waktu masih muda?

    Sekarang sudah banyak dikembangkan dan dijual pembalut kain yang bisa dipakai ulang(reuseable), contoh kamu juga bisa memesan via online (Facebook search Pembalut kain) atau di apotek- apotek.

    Jadi inti dari semuanya adalah kesadaran dan kemauan dari diri kita untuk merubah kebiasaan yang cenderung mendukung perusakan alam.

    Jangan sampai harimau sumatera dan kekayaan alam lainnya hanya menjadi dongeng bagi anak- cucu kita, karena ini semua titipan mereka kepada kita generasi tua. Mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri.

    http://forumhijau.com/pembalut-wanita-bisa-menyelamatkan-harimau-sumatera-loch/

    Follow us : @ForumHijau_ID
     
  2. budiw92

    budiw92 Member

    Joined:
    Feb 11, 2013
    Messages:
    724
    Likes Received:
    35
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    agak bingung baca judulnya, berarti intinya bukan pembalut yang jadi masalah tapi pembuatan kertas kan?
    tapi tenang saya gak pake pembalut kok *peace*
     
  3. Liszton

    Liszton Member

    Joined:
    May 6, 2015
    Messages:
    537
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28
    Oalah, konteks pembalut disini bahan pembuatannya ya? Judulnya bisa membuat orang ingin membaca, tapi kalau di media masa malah isa dicemooh.
     
  4. AquariuZ

    AquariuZ Active Member

    Joined:
    Apr 16, 2015
    Messages:
    1,006
    Likes Received:
    88
    Trophy Points:
    48
    gagal paham Kang @Forum Hijau, soalnya kan belum tentu pembalut itu di buang di hutan? maaf
     
  5. hoshi

    hoshi Member

    Joined:
    Apr 13, 2015
    Messages:
    315
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    Saya juga ga pakai :D hahahah.... jadi saya udah selametin brapa harimau ya?
     
  6. Forum Hijau

    Forum Hijau Member

    Joined:
    May 15, 2015
    Messages:
    129
    Likes Received:
    10
    Trophy Points:
    18
    Betul sekali sob, yang pokok utama yang dimaksud adalah bahan dasarnya (Pulp). Namun efek lebih lanjut adalah sampah, lihat tuch kalau pernah ke sungai, banyak banget loch harta karun pembalut bekas, menjijikkan dan mencemari sungai. Terlebih pembalut bukan sampah yang mudah terurai.
     
  7. Forum Hijau

    Forum Hijau Member

    Joined:
    May 15, 2015
    Messages:
    129
    Likes Received:
    10
    Trophy Points:
    18
    @AquariuZ Aquaristik @Lizston

    Bukan soal membuang sampahnya ke hutan. Konteks utama yang dimaksud adalah bahan dasarnya (Pulp). Namun efek lebih lanjut adalah sampah, lihat tuch kalau pernah ke sungai, banyak banget loch harta karun pembalut bekas, menjijikkan dan mencemari sungai. Terlebih pembalut bukan sampah yang mudah terurai.
     
  8. Forum Hijau

    Forum Hijau Member

    Joined:
    May 15, 2015
    Messages:
    129
    Likes Received:
    10
    Trophy Points:
    18
    Sob @Liszton Memang membacanya butuh femahaman, dan memang diluar kaidah Jurnalistik.

    Konteks utama yang dimaksud adalah bahan dasarnya (Pulp). Namun efek lebih lanjut adalah sampah, lihat tuch kalau pernah ke sungai, banyak banget loch harta karun pembalut bekas, menjijikkan dan mencemari sungai. Terlebih pembalut bukan sampah yang mudah terurai.
     
  9. Liszton

    Liszton Member

    Joined:
    May 6, 2015
    Messages:
    537
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28
    Ya setidaknya bikin Judul dan Isi yang sinkron agar pembaca tidak merasa tertipu
     
  10. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,253
    Likes Received:
    2,716
    Trophy Points:
    413
    Mungkin bukan hanya pembaca tertipu, pengguna google pun bisa tertipu lewat hasil penelusurannya.

    @Forum Hijau saya paham dengan apa yang dimaksud, namun ini adalah artikel internet yang dapat diindeks mesin pencari. Bagaimana dengan orang yang ingin mengetahui tentang harimau sumatra, kemudian mencari di Google dengan keyword "Harimau Sumatra." Bisa saja mereka akan kecewa karena tidak sesuai dengan harapannya. Mengapa tidak menggunakan judul yang lebih umum, misalkan "selamatkan anak cucu kita dengan pembalut wanita" atau "selamatkan lingkungan..."

    Selain itu, berapa persen kayu hutan yang digunakan untuk pembalut wanita dibandingkan dengan kebutuhan properti? Terlalu jauh hubungan antara Harimau sumatera dan pembalut wanita. Ini menurut saya, loh? :D
     
  11. AquariuZ

    AquariuZ Active Member

    Joined:
    Apr 16, 2015
    Messages:
    1,006
    Likes Received:
    88
    Trophy Points:
    48
    @Forum Hijau, maksudnya gini pulp itu secara umum pengertian orang awam adalah bubur kertas
    sebenarnya kalo baca isi thread anda, saya melihat bawa pembalut di buang di hutan, kemudian kalo anda bilang pulp, yang lebih banyak memakai pulp itu properti dan kertas yang sering kita pake tulis.
    Jadi tolong di teliti lagi kalau mau nulis, seperti kata Jend. @KangAndre
     
  12. Liszton

    Liszton Member

    Joined:
    May 6, 2015
    Messages:
    537
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28
  13. Forum Hijau

    Forum Hijau Member

    Joined:
    May 15, 2015
    Messages:
    129
    Likes Received:
    10
    Trophy Points:
    18
    Kasus ini memang tidak beehubungan secara langsung. Sekedar diketahui saja, setiap bulan industri pulp and paper menebang hutan 3x luas kota Bandung. Dan satu hal yang perlu diingat, eksploitasi untuk industri Pulp merbah sampai ke hutan alam dan Taman Nasional. Jumlah penggunaan pembalut sendiri tidak tergolong sedikit, dan setiap hari tentu juga terus memproduksi. Data dari LSM Jikalahari menyenut kuantitas Pulp untuk kertas tulis dan Pulp untuk pembalut hampir sebanding. Korelasi dengan Harimau Sumatera apa? Tentu saat rumah mereka dijarah industri pulp, bisa ditebak bagaimana akhirnya. Semua ada korelasinya. @PutriTawa @Liszton @KangAndre
     
  14. AquariuZ

    AquariuZ Active Member

    Joined:
    Apr 16, 2015
    Messages:
    1,006
    Likes Received:
    88
    Trophy Points:
    48
    Kalo kayak gini, jangan hanya satu jenis aja yaitu pembalut, juga judul anda tidak tepat, secara tata bahasa "yuk selamatkan harimau sumatera dengan pembalut wanita" itu secara umum akan diterjemahkan menjadi pembalut wanita menyelamtkan harimau sumatera, sedangkan dari isi thread anda mengatakan sebaliknya, dan juga anda menyebutkan pulp, pulp itu lebih banyk ke produksi kertas tidak ke pembalut.
     
  15. Liszton

    Liszton Member

    Joined:
    May 6, 2015
    Messages:
    537
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28
    Iya terus kenapa harus pembaluuuutttt???? Apa lebih menjual dari sisi berita dibanding kertas maupun bahan pulp lainnya? Terus konten ente soal harimau hanya sekelumit. Kenapa tidak dibandingkan dengan longsor dan banjir bandang misalanya?
     
  16. Liszton

    Liszton Member

    Joined:
    May 6, 2015
    Messages:
    537
    Likes Received:
    28
    Trophy Points:
    28
    Tumben ni ane setuju sama ente bro @AquariuZ Aquaristik haha
     
  17. Leti Latifah

    Leti Latifah New Member

    Joined:
    May 29, 2015
    Messages:
    65
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    iya ya.. pembalut itu banyak yang menggunakan obat sehingga membuat rahim kita menjadi tidak sehat.
     
    Last edited: May 29, 2015
  18. AquariuZ

    AquariuZ Active Member

    Joined:
    Apr 16, 2015
    Messages:
    1,006
    Likes Received:
    88
    Trophy Points:
    48
Loading...

Share This Page