Lupakan Teknik Dan Strategi SEO - Kebohongan!

Bukan dikatakan melupakan SEO, tetapi pakailah teknik dan strategi SEO sewajarnya. Ada yang berkata, “lupakan SEO saat menulis”. Lah, ia sendiri sebelum menulis merencanakan judul yang memiliki jumlah pencarian. Coba bisa tidak membuat judul sesuka hati tanpa mikir kata kunci apa yang memiliki pencarian? Kalau siap seperti ini, baru benar-benar melupakan SEO.

“Tapi kan maksudnya saat menulis?” Ya, tidak peduli sebelum, saat atau sesudahnya. Yang jelas hasil akhir ternyata berkata, “cukup SEO lah”. Masalah proses menulis, terserah saja. Mau sambil memperhatikan SEO atau tidak, terserah. Saya sendiri lebih enak menulis dengan mengacu pada kata kunci yang sudah ditargetkan. Hasilnya, informasi yang ditulis tidak begitu buruk walau memikirkan SEO saat menulis, standar, sama saja ketika saya menulis untuk buku.

Ini masalah FAKTOR SKILL, mampu atau tidak menulis sambil mikir SEO tanpa memperburuk kualitas artikel? Bagi yang terbiasa menulis, justru artikel yang ditulis terkesan tidak memikirkan SEO. Ini masalah kemampuan merangkai bahasa. Dan juga, paham tidak perkembangan teknik dan strategi SEO?

1. Ketahuilah, Bahwa Mereka dan Kita Memang Butuh Kata Kunci

Apakah anda pernah jalan-jalan ke suatu tempat dengan kata kunci tertentu seperti “Berwisata Di Jogja”. Apakah anda membuat kata kunci tersebut setelah jalan-jalan atau sebelumnya? Biasanya sih sebelum berangkat jalan-jalan, anda sudah menemukan kata kunci tersebut. Tujuannya untuk mempesiapkannya.

Lalu warga jojga pun memberikan kata kunci “Jasa Wisata Jogja Murah”. Karena hasil desas-desus, pencarian jasa ke wisata jogja memang banyak yang bisa dijadikan peluang bisnis jasa wisata.

Berhubung era online, antara calon wisatawan dan penyedia jasa saling mengandalkan internet, yang satu mencari informasi jasa wisata ke jogja, yang satu lagi menyediakan jasa wisata. Bila jumlah pencarinya banyak, maka si penyedia mendapat banyak pelanggan ketika pesaing bisnisnya sedikit. Ketika penyedia jasa wisata terbilang banyak di saat sedikit peminat, maka jarang mendapat pelanggan.

2. SEO Standarnya Adalah Kata Kunci

Ketika berniat jalan-jalan ke jogja namun melenceng dari kata kunci yang diinginkan, artinya mencari informasi sampai berangkatnya di luar kata kuncinya maka ini pengunjung nyasar.

Begitu juga orang yang menyediakan jasa wisata jojga ternyata menawarkan produk dengan tema “Wisata Pijat Refleksi DI Jogja” maka ini dianggap penyedia jasa “penipu”, hehe.

Kan ini logika SEO antara pencari informasi di Google dan penyedianya?

Urusan antar kata kunci saling bersaing, saling berusaha ingin ranking, itu masalah wajar. Tanpa persaingan, pura2 diam tanpa bersaing pun, tetap saja Google menyediakan tempat yang terbatas, hanya 10 tampilan di halaman pertama. Artinya, secara otomatis antar blog saling saing. Tanpa ada jiwa kompetisi untuk rangking pun, tetap saja ada saling saing kata kunci yang dilakukan sistem di Google.

Jadi, seandainya semua melupakan teknik dan strategi SEO pun, tetap saja ada persaingan di Google dengan standar kata kunci.

Catatan: Iklan di Google saja memperhatikan kata kunci pencarian. Itu namanya sudah SEO atau belum???

 

Sepertinya thread ini berkaitan Lupakan SEO saat menulis artikel. Pembuat thread sendiri menulis "Mungkin penulisannya yang kurang tepat ya bolehkah saya edit?" setelah saya berkomentar dan ternyata belum diedit. Saya menyimpulkan bahwa thread dari @mugianto tersebut intinya masih fokus pada keyword yang merupakan unsur penting dalam SEO. Mungkin Judul dan paragraf awal sengaja dibuat "kontroversial" agar sedikit menarik.

Maaf, saya juga tidak mengerti SEO, namun dengan saling berdiskusi akan membuka wawasan saya tentang SEO, entah itu pendapat benar atau salah, tetap saya hargai.

 

Tapi selama ini dengan mengikuti SEO yang banyak di anjurkan semisal peletakan tag heading, keyword density, backlink cukup bisa membuat ranking di google. APakah benar benar perlu dilupakan master?

 

sebenernya njejelin KW target dalam satu artikel, kata yoast max. 2.5% apa ini masih berlaku? ada beberapa artikel yang KW density di bawah itu, misalkan kita ambil judul "ciri-ciri kucing yang sakit flu" dengan KW target "kucing sakit flu", di dalam artikel untuk frasa "kucing sakit flu" hanya terletak di 3 bagian, awal paragraf (opening), tengah (isi), bawah (closing). Artikel macam ini mendapat rank yg bagus, seo on page yang bagus seperti apa ya?

 

Jujur mas ane masih bingung sama tulisan ente, kok dari tadi ane baca tulisannya blibet bener yah?

 

Makanya saya menulis balasan dari penulis yang berkata terkesan, "lupakan SEO" itu karena banyak pembahasan yang sama antar penulis. jadi emang dibuat kontroversi. sengaja. bukan untuk keterbukanan bahwa "I LOVE SEO" juga,hehe

 

kesalahan praktisi SEO adalah tidak menerapkan SEO sesuai standar ALAMI... kalau alami yang dilihat adalah MANUSIA. kalau menulis artikel yang SEO Friendly, maka penulisan harus benar sesuai kaidah bahasa, tidak ada kata singkat2, tidak ada pemborosan kata. tentu ujungnya untuk manusia juga.

Masalah pemberian baclink, juga tetap melihat KEALAMIANNYA... seolah2 dipasang ornag lain,hehe

Jadi, kalau melupakan SEO justru seperti melupakan rasa alami manusia yang ingin informasi yang berkualitas dan bermanfaat

 

Nah, pertanyananya, tujuan menerapkan SEO dalam menulis artikel itu untuk apa? untuk RANKING 1 kan? agar kata kunci yang tertarget berada diposisi pertama kan??? Kalau begitu ceritanya, jangan asal menulis WALAU AGAK REPOT. lihat duku kondisi tulisan pesaing, menerapkan keyword dengan baik atau tidak, total kata tulisannya berapa, ada heading yang menarget kata kunci tidak dan sebagainya?

Baru setelah tahu kondisi 5 artikel pesaing yang berada di halaman pertama, kita baru menulis yang seperti untuk mengalahkan mereka. misal kondisinya:
1. artkel minimal 500 kata
2. terdapat KW di awal paragraf dan di awal kalimat paragraf
3. kata kunci diulang 3 kali, di awal, di tengah dan di akhir
4. ada heading yang lebih mendukung kata kunci

Misal tentang "ciri-ciri kucing yang sakit flu" dengan target kata "kucing sakit flu". Maka kita buat artikel sesuai kondisi pesaing:

1. artkel minimal 500 kata
2. terdapat KW di awal paragraf dan di awal kalimat paragraf
3. kata kunci diulang 3 kali, di awal, di tengah dan di akhir
4. ada heading yang lebih mendukung kata kunci

Lalu kita buat nilai lebih terhadap artikel misal memberi gambar, ada vidionya dan sebagainya

 

Haha... pasti ada yang kebingungan seperti ini.... ssaya asal menulis biar cepat dapet tulisan, bkhkhkh

 

great! terimakasih suhu elbuy..

 

hahaha blajar nulis dulu mas, biar si pembaca kaga kabur

 

gak perlu belajar, langsung praktis saja,haha

 

kan visitor adalah raja, kasian entar rajanya ngambekan mas

 

visitor bukan raja, yang raja itu pelanggan...

 

Ikut menyimak ah hehehehe... banyak nih threadnya ..perdalam ilmu sambil minul kopi dulu

 

@elbuy selalu pintar membuat judul menarik yang terkesan viral. Apakah ini juga SEO?

 

Tolong broh jelaskan, maksudnya menulis dengan SEO itu gimana?

Butuh berapa keyword yang dimasukin di satu artikel biar SEO friendly?

Trus kalau link-nya udah SEO friendly perlu dimasukin lagi nggak keyword ke paragraf? Contoh,

Link : http:// .... Makanan-enak-di-dunia

Paragraf :

Berikut adalah makanan enak di dunia


Masih perlu dibeginiin juga broh?

 

membuat judul menarik yang terkesan viral itu juga merupakan cara untuk melakukan TEKNIK SEO OFPAGE yang akan berujung pada pemberian backlink. kalau artikel saya sedikit serius, berbobot, ya bisa jadi ada banyak yang mereferensikan ke blog mereka...

 

Apa sih yang maksud memenuhi standar SEO? Jangan-jangan antara pemikiran saya dan anda memang berbeda. Memenuhi standar SEO adalah sebagai berikut:

• Sesuai kata kunci yang ditarget. Biasanya menuruti kata kunci yang memiliki jumlah pencarian
• Kata kunci dianggap penting bila mengalami pengulangan minimal 3 kali. Maksimal 1 kata kunci per 100 kata atau bisa dikatakan 1% dari total kata.
• Kata kunci yang diulang adalah variasi kata yang ada dalam judul
• Menulis lebih dari 500 kata
• Kata kunci utama tersebar di paragraf awal, tengah dan akhir

 

saya hampir setuju dengan semua, tapi pas bagian ini :

jadi persaingan seo di google itu hanya untuk blog ? & hampir mirip dengan membuat blog "Gunakan wordpress, titik"