Hajar Aswad dan Keutamaannya Bagi anda yang menjalankan Ibadah Haji dan Umroh pastilah anda seringkali melihat banyak orang berebutan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad, atau barangkali anda adalah salah seorang dari yang berebutan tersebut. Memang benar adanya bahwa Hajar Aswad adalah merupakan salah satu benda Surga yang ada di dunia. Oleh karena itu sebagai umat muslim kita harusnya mengetahui secara mendetail tentang Hajar Aswad dan Keutamaannya. Banyak Riwayat yang menekankan tentang keutamaan Hajar Aswad dan anjuran untuk menyentuh dan menciumnya saat thawaf. Dan cukuplah menjadi bukti Hajar Aswad dan Keutamaannya, bahwa Nabi SAW pernah menyentuh Hajar Aswad dengan tangannya yang lembut dan menciumnya dengan bibir Beliau yang mulia. Hajar Aswad dan Keutamaannya Diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab RA. mencium Hajar Aswad seraya berkata: "Sesungguhnya aku tahu bahwa kamu adalah batu yang tidak dapat mendatangkan bahaya dan memberi manfaat, kalaulah bukan karena aku pernah melihat Rasulullah SAW menciummu, niscaya aku tak akan menciummu." (HR. Bukhari no.1597 dan Muslim no.1270) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: نَزَلَ الْحَجَرُاْلأَسْوَدُمِنَ الْجَنَّةِوَهُوَأَشَدُّبَيَاضًامِنَ الَّلبَنِ،فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَابَنِيْ آدَمَ "Hajar Aswad diturunkan dari Surga, saat itu warnanya lebih putih dari susu, lalu dosa-dosa keturunan Adam membuatnya berubah menjadi hitam." (HR. Tirmidzi no.877) Juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda tentang Hajar Aswad: وَاللهُ لَيَبْعَثُنَّهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ،لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُبِهِمَاوَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُعَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ "Demi Allah! Hajar Aswad akan dibangkitkan pada hari kiamat, Allah memberinya mata yang dapat melihat dan lidah yang dapat berbicara, memberikan persaksian terhadap orang yang menyentuhnya dengan kebenaran." Musafi' bin Syaibah berkata: Aku mendengar Abdullah bin Amru bin 'Ash RA berkata: Aku bersaksi dengan nama Allah! (sambil meletakkan anak jarinya di telinga) aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: إِنَّ اْلَحجَرَوَالْمَقَامَ يَاقُوْتَانِ مِنْ يَاقُوْتِ الْجَنَّةِطَمَسَ اللهُ نُوْرَهُمَاوَلَوْلاَأَنَّ اللهَ طَمَسَ نُوْرَهُمَالأَضَاءَتَامَابَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ "Sesungguhnya Hajar Aswad dan Maqom itu adalah dua batu diantara batu-batu Yaqut (batu mulia) disurga, yang dihilangkan oleh Allah cahayanya, andaikan Allah tidak menghilangkan cahayanya, niscaya sinarnya menerangi antara timur dan barat." (HR. Ahmad, musnad jilid.2 hal.214 dan Ibnu Khuzaimah no.2732) Disaat Nabi Ibrahim membangun Ka'bah, tinggal satu bagian yang belum terpasang batu, lalu Nabi Isma'il pergi mencari sesuatu. Nabi Ibrahim AS berkata: "Carilah sebuah batu seperti yang telah aku perintahkan!". Nabi Isma'il AS berangkat mencari batu. Ketika ia datang dengan membawa batu, ia dapati di tempat tersebut telah terpasang Hajar Aswad, maka ia berkata: "Ayahku! Siapa yang membawa batu ini kepadamu?". Ia berkata: "Yang membawanya kepadaku adalah orang yang tidak bergantung kepada usahamu, Jibril AS telah membawanya dari langit." (Hadits ini mauquf dari Ali, tetapi derajatnya sama dengan hadits marfu', Tafsir Thabari hal.143) Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, bahwa ia selalu menyentuh Hajar Aswad, kemudian mencium tangannya, dan berkata: "Aku tak pernah meninggalkan perbuatan ini semenjak aku melihat Rasulullah SAW menciumnya." (HR. Muslim, no.1268) Hajar Aswad dan Keutamaannya
keinginan banyak jamaah umroh yang ingin mencium hajar aswad diwaktu -waktu ramai yang terkadang membuat kita miris melihat orang harus berbuat kasar pada sesama jamaah hanya untuk mencium hajar aswad
setiap umat islam pasti ingin mencium hajar aswad yang dimana ini menjadi sunnah rasulullah, tetapi berlebihan pun memang tidak bagus juga,
Mencium Hajar Aswad memang sesuatu yang sunnah. Namun terkadang kita melihat jamaah terlalu memaksakan diri untuk melakukannya sementara kondisi tidak memungkinkan..