[Share] Tips Menang Lomba Menulis dan Ngeblog

Intro

Berat rasanya untuk menuliskan thread ini. Banyak kekhawatiran ; takut dikira belagu, nggaya, newbie koq ngajarin, dan berbagai kekahwatiran lainnya. But, at the end ane sampai pada kesimpulan tugas saya adalah berbagi, pembaca berhak merespon apapun, that's all. Mantapkan niat untuk berbagi, begitu sajalah.

--------------------------
Aden2 dan ajeng yang budiman,

Sebagai pengantar, ane sudah mulai menggeluti dunia lomba menulis sejak tahun 1997, kali pertama ikutan lomba adalah LKIR LIPI TVRI (Lomba Karya Ilmiah Remaja). Habis itu ikutan lomba nulsi jadi semacam candu.

Dalam perjalanannya, menggeluti dunia satu ini seru juga. Bisa dibilang penghasilan dari lomba benar-benar bisa menunjang dompet. APalgi saat SMA di Jogja, kiriman lebih kerap telat dari pada datang tepat. Uang hasil menang lomba ini biasanya jadi penopang.

Lomba yang diikuti pada awal dulu semuanya offline; ketik, print kirim ke panitia, tunggu pengumuman. Berburu lomba menulis ini hingga masa kuliah. Pasca kuliah lomba yang diikuti sudah gak offline, hampir semua online. Kalau dihitung-hitung sejak masa SMA, ane mungkin sudah memenangkan hampir seratus lomba. Namun saat lomba lebih banyak online mungkin ada sekitar 30an kemenangan.



Foto di atas adalah salah satu contoh kemenangan ane di lomba menulis. Ini juara pertama lomba menulis tentang malaria yang diadakan kementerian kesehatan RI. Ane yang pake batik ada putihnya, persis di sebelah kiri ibu menteri. (Sorry ya aden-aden jadi narsis, tapi penting untuk membangun korelasi dengan apa yang sedang ane share)

Nah, dalam thread ini ane bukan ingin menulis tentang apa yang ane telah capai, tapi ane cuma ingin berbagi pengalaman ane memenangkan lomba menulis. Tips-tips ini biasanya begitu jitu :

Pertama, cari tahu siapa jurinya. Hampir semua lomba menulis atau ngeblog biasanya mencantumkan nama dewan juri. Nah, disini titik tembaknya. Pelajari satu persatu si juri sebelum anda mulai menulis. Pahami gaya penulisan si juri, latar belakang juri atau hal lain yang berhubungan.

Sebagai contoh saya pernah mengikuti lomba menulis yang salah satu jurinya adalah wartawan senior kompas. Ya sudah ane coba buat gaya penulisan feature ala ala kompas yang menyentuh sisi humanis. Benar saja ane juara 1 waktu itu. Pernah juga ane ikut lomba nulis Utak atik kota kita waktu masih di Jogja. Salah satu juri adalah Pak Umar Khayam, beliau dalam tulisan-tulisannya kerap menggunakan titik tiga kali (...) di ujung paragraf. Ane ikutin aja tuh, eh tahu-tahu dapat juara juga. Banyak lagi pengalaman seperti ini.

Kedua, tulisan yang datang dari pengalaman langsung (true story) biasanya lebih memiliki kedalaman dan biasanya enak dibaca. Maka usahakan apapun tema lomba menulisnya, hubungkan dengan pengalaman pribadi kita.

Ketiga, berikan kejutan di dua paragraf pertama. Saya juga pernah beberapa kali menjadi juri lomba menulis. Percayalah juri tak akan membaca semua tulisan sampai tuntas, aplagi kalau pesertanya beribu. Maka biasanya juri akan fokus di paragraf awal. Kalau paragraf awal menarik, juri biasanya akan terus membaca, apalagi ada unsur yang sangat menarik di paragraf awal, juri pasti akan melahap habis tulisan kita. Jika tidak jangan harap.

Keempat, berikan sentuhan singkat, dalam dan mengundang rasa penasaran pada judul. Judul adalah kunci bagi sebuah tulisan. Tulisan yang luar biasa kontennya tapi judulnya biasa saja, cenderung jadi kekurangan bobot. Tapi, jangan pula judul luar biasa, kontennya abal-abal.

Sebagai contoh saya pernah ikut lomba ngeblog yang diadakan kompasiana dan indosat saat sea games. Saya membuat tulisan dengan judul "Robohnya Tiang gawang Kami" Tulisan ini menang di lomba itu. Robohnya tiang gawang kami menyoroti kekalahan timnas Indonesia di final sea games. Judulnya jelas-jelas terinspirasi "Robohnya Surau Kami", roman tenar di masa pujangga Balai Pustaka.

Kelima, tulisan yang menarik dan renyah dibaca tentu tak lahir dalam sekejap mata. Pada akhirnya jam terbang menjadi faktor paling penting. Maka, menulislah terus dan terus, maka anda akan menemukan gaya anda sendiri.

Keenam, ada satu pameo dalam dunia kesusastraan "Seorang novelis adalah anak dari novelis sebelumnya" Penting untuk memiliki seorang idola dalam dunia menulis. Karena sadar atau tidak sang idola akan mewarnai gaya kepenulisan kita. Misal saya, idola saya adalah Sindhunata dan Kuntowijoyo. Tak pelak gaya menulis saya dipengaruhi dua sosok idola itu.

Ketujuh, jika lomba menulis berupa lomba ngeblog dan peserta yang ikut bisa ditelusuri peserta lain, ada baiknya karya kita postingnya belakangan. Aden aden pasti tahu apa alasannya.

Kedelapan, berdoa....berdoa dan berdoa...

Aden2, ajeng2...semoga share sederhana ini ada manfaatnya. Mohon dimaafkan kalau ada yang tidak berkenan. It's just sharing, that's all !

 

Mantab pengalamannya, mesti banyak belajar nih biar kayak @apriaja

 

Aden @Qoeple saling belajar. Satu yang ane tahu pudi-pundi yang dihasilkan dari lomba nulis, ngeblog ga sekenceng adsense or SEO Tapi yang gak ternilai adalah kebahagiaan, bahagia tiap satu tulisan genuine lahir dari kita

 

Ini skill yang saya sulit pelajarinya karena memang aslinya saya gak bakat nulis ,
Kayaknya memang kuncinya cuma satu aja, yaitu latihan dan latihan nulis terus secara continue...

 

Kalau mau seru ya bikin tim, den. Misal dalam SEO, ada yang jago onpage, ada yang spesialis off page ada yang jagoan konten...saling melengkapi ! Tapi kalo urusan nulis ane yakin den, semua ornag pasti bisa, tinggal menemukan momentum sama gaya bahasa.

Kalau ane biasanya kalau sudah dapat 2 paragraf awal, mulai lancar deh

 

Saya pernah memberi tahu kepada salah seorang member di sini saat minta saran buat artikel untuk kontes menulis (lupa siapa dia)
Nah setelah sy baca artikelnya dan ketua juri Arswendo Atmowiloto, saya sarankan mengubah gaya tulisan artikelnya sedikit santai atau "slengekan"
Lomba karya tulis memang "berbau" subyektif dalam penilaian, bagaimanapun juga unsur gaya tulisan juri memiliki pengaruh penilaian. Yang repot adalah blog kompetisi, selain (terkadang) tidak tahu siapa jurinya terkadang banyak aturan yang dilanggar. Misalkan penulisan harus sesuai ejaan BI yang baik dan benar.. eh tulisan alay bisa menang.

Berbeda dengan kontes seo karena yang menilai adalah mesin

 

Bagaimana penggunaan gambar/ilustrasi? Apa ada tipsnya?

 

Benar @KangAndre kalau yang kontes seo, ane angkat tangan kang

Iya subyektif banget, selera juri...makanya mengenal gaya penulisan juri bisa jadi kartu as ya kang

 

Dari pengalaman, untuk lomba ngeblog penting banget ilustrasi atau foto, apalabi foto tersebut karya kita sendiri..
ini contoh artikel saya
https://kibas-ilalang.blogspot.co.id/2014/03/merangkai-kisah-saat-alam-mulai-resah.html
artikel ini menang lomba ngeblog yang diselengarakan blogdetik dan wwf.

*admin maaf apakah boleh taruh link seperti ini di komen, kalau tidak boleh kasih tahu ya, biar saya sapu

 

Boleh selama itu untuk referensi atau sumber. Dan itu cara yang benar, nggak pakai anchor text dan ada keterangannya. Terkadang ada yg buat link OOT sengaja untuk promosi, makanya dihapus.

 

Nuwun @KangAndre infonya...

 

Seumur-umur belum pede ikut lomba menulis blog, cuma ikutan lomba seo. Baru menang satu kali juara 2.

Pengen sih ikutan lagi lomba menulis untuk mengasah kemampuan menulis tapi masih terkendala penyakit akut (menunda-nunda)

 

@bangboss iya ikutan aja den, pede aja...selama tulisan gak plagiat. 2-3 kali ikut pasti juga dah mulai pede..

 

Gak tau cara memulai ikutan lomba... Kurang kuat mental dan pikiran... Cuma bisa corat-coret di blog saja...! Jika dilihat dari penulisan thread diatas.... Agan @apriaja memang seorang penulis hebat....!

 

sukses aja buat agan, salut dah

 

Ini modal dah mantap den @Muhammad Khoir tinggal polas poles dikit..yakin aden mampu. Lumayan iseng den, sapa tahu nambah pundi2

 

Sukse untuk kita semua, den. Semoga berkah !

 

Pengen nyoba tapi tidak tahu media dan caranya...

 

Googling aja den @Muhammad Khoir pakai kata kunci "Lomba Nulis 2016" or "lomba Nulis" banyak itu info...semoga sukses, selamat berpetualang di dunia lomba nulis, den.

 

Sukses selalu aden @apriaja . ane harus terus berjuang untuk sedikit tidak nya belajar. walapaun 1 paragraf bisa berjam-jam hehe...
tapi ane salut .. acung 2 jempol dh.. suhu ni mah...