Media Dakwah: Cara Mendidik Anak Menurut Islam

Masih segar dalam ingatan saya, beberapa hari yang lalu mendapatkan satu berita tentang seorang ayah yang memukul seorang guru. Sungguh miris saya mengingatnya setelah tahu penyebabnya, hanya dikarenakan anaknya ditegur guru karena tidak mengerjakan tugas. Begitu banyak kenakalan-kenakalan anak yang terjadi yang sangat mungkin karena faktor dari kita sendiri sebagai orangtua yang telah salah dalam mendidik anak. Lalu seperti apa cara terbaik yang bisa kita lakukan dalam mendidik anak?

Mendidik anak bukan hal yang gampang. Butuh pengorbanan, kesabaran dan juga ilmu yang cukup. Kita tidak bisa menyepelekan pendidikan anak dengan hanya menyerahkan anak kepada pihak tertentu saja (misalnya sekolah). Karena anak merupakan amanah (titipan) dari Allah SWT, dan pasti akan dimintai pertanggung jawaban kita di akherat kelak. Seorang anak bisa menghantarkan orangtuanya ke syurga apabila telah berhasil dididik menjadi anak yang sholeh, namun sebaliknya anak pun bisa menyeret orangtuanya ke neraka apabila menyia-nyiakan dan membiarkan anak menjadi kufur, ingkar dan jauh dari nilai-nilai dan norma-norma agama.

Sudah tentu kita mengharapkan anak-anak kita menjadi insan yang sholeh dan sholehah. Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orangtua dalam mendidik anak agar menjadi anak yang sholeh.

1. Sebelum kelahiran anak
a. Memilih Pasangan Hidup yang Sholeh dan Berakhlak Mulia
Seperti halnya petani buah yang mengharapkan hasil panennya bagus dan melimpah, dipilihlah bibit dari varietas unggulan. Untuk mendapatkan seorang anak yang sholeh, dimulai sejak pencarian pasangan. Rosulullah mengajarkan kriteria dalam memilih pasangan,



"Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung".

Dalam memilih pasangan (calon isteri/suami) diutamakan karena agamanya. Dengan memilih pasangan yang taat agamanya diharapkan akan mendapatkan keturunan yang sholeh/sholehah.

Akan tetapi jika ingin mendapatkan pasangan yang sholeh, maka sholehkanlah diri sendiri dulu. Karena Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nur ayat 26 ,



"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik".

b. Mendirikan Sholat dan Membaca Do'a Ketika hendak Bercampur
Ketika suami isteri hendak bercampur, dianjurkan untuk mendirikan sholat sunnat dan dilanjutkan dengan membaca doa yang diajarkan Nabi, agar terhindar dari gangguan syaitan.



"Jika kamu masuk dan menemui isterimu, maka shalatlah dua rakaat, kemudian mohonlah kepada Allah kebaikan yang dimasukan kepadamu, berlindunglah kepada Allah dari keburukannya, kemudian setelah itu terserah urusanmu dan isterimu." (HR. Ibnu Abu Syuaibah, dalam Al-Mushanaf 3/401. Dan 'Abdurrazak dalam Al-Mushanaf, 6/191)

Do'a yang dianjurkan untuk dibaca adalah:



"Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari campur tangan syaitan dan jauhkanlah pula syaitan dari apa yang Engkau rizqikan kepada kami"

c. Istiqomah membaca Al-Qur'an Ketika Anak dalam Kandungan dan Menjaga Lisan
Ketika anak dalam kandungan, orangtua hendaklah istiqomah membaca Al-Qur'an. Surat yang dianjurkan untuk dibaca yaitu surat Maryam, Yusuf dan Luqman. Selain itu orangtua juga sebisa mungkin harus menjaga lisannya. Bicaralah yang baik-baik, bertutur kata yang sopan, dan santun dalam bertindak. Disarankan pula untuk banyak mendengarkan tilawah Al-Qur'an dan ceramah-ceramah agama.

2. Setelah Anak Dilahirkan
a. Mengadzankan Anak
Ketika anak baru dilahirkan hendaklah diadzani di telinganya, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat Abu Daud, At-Tirmidzi, Al-Baihaqi berikut:



"Aku telah melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam mengumandangkan adzan di telinga Al Hasan bin 'Ali ketika Fatimah melahirkannya dengan adzan shalat".


b. Memberi Nama yang Baik
Orangtua hendaklah memberi nama yang baik buat anak-anaknya. Rosulullah bersabda:



"Dari Abu Dardaa ia berkata: telah bersabda Rosulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapa- bapa kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian."(HR. Abu Dawud no. 4948, Ad-Daarimiy no. 2736, Al-Baihaqi 9/306)

c. Mengajarkan Anak Aqidah dan Tauhid Sejak Dini
Anak bisa dididik aqidahnya dengan mengajarkan kepadanya hal-hal yang kecil seperti membiasakan anak mengucapkan salam, melatih anak menghafal do'a-do'a ringan seperti do'a sebelum dan sesudah makan, do'a sebelum dan sesudah tidur, do'a mau masuk kamar mandi, membiasakan anak mengucapkan kata-kata yang baik, membiasakan anak meminta maaf apabila berbuat salah, dll.

d. Mengajarkan Cara Menunaikan Ibadah Sesuai Ajaran Islam
Bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti mengajarkan cara berwudlu, melatih anak untuk shalat berjamaah, melatih anak untuk berpuasa semampunya, dll. Yang harus diingat dalam melatih anak untuk beribadah jangan terlalu memaksa dengan kata-kata dan perbuatan kasar kita. Buatlah suasana senyaman mungkin dalam melatih anak mengenali agamanya dengan beribadah.

e. Memberi teladan yang baik kepada anak
Bagi seorang anak, guru yang paling ditiru perkataan dan perbuatannya adalah orangtuanya. Anak akan meniru ucapan-ucapan dan tingkah laku orangtuanya. Maka dari itu biasakanlah untuk berkata yang baik dan menjaga sikap dan perilaku kita, karena secara tidak langsung anak akan meniru kita dari sikap dan perilaku kita.

Semoga kita diberikan amanah anak-anak yang sholeh dan sholehah dan bisa menjaga amanah tersebut dengan sebaik-baiknya, aamiin. Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.

 

makasih atas infonya,, sangat bermanfaat nih,, buat tameng dini untuk anak..

 

sama-sama, Jazakallah khoiron katsiiroo, semoga kita bisa mengambil ibroh dan manfaatnya