4 Cara untuk Memilih Jodoh

​

Tidak ada satupun yang mengetahui jodoh kita, apakah ia harus wanita cantik atau pria yang ganteng bahkan mapan? Sudah sangat jelas bahwa hanya Allah lah yang tahu tentang urusan jodoh. Agama Islam, mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk jodoh, menurut Hadits Rasulullah SAW setidaknya 4 kriteria haru ada ketika seseorang ingin mencari pendamping hidup. Apa saja ke-4 kriteria tersebut? Berikut adalah kriterianya.

1. Agamanya

Agama adalah hal pertama yang harus diperhatikan, ini adalah kriteria utama ketika seseorang menentukan pasangan hidupnya. Jika tidak bisa mendapatkan 3 kriteria lainnya, minimal harus bisa mendapatkan kriteria yang satu ini karena orang yang baik agamanya pasti memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi.

"Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling bertaqwa" (QS. Al Hujurat: 13)

Itu sebabnya, carilah jodoh yang taat kepada aturan agama, selain itu Rasulullah SAW juga bersabda :

"Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahilah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar". (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho'ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)

2. Fisiknya, (Cantik atau ganteng)

Faktor fisik juga menjadi salah satu kriteria ketika seseorang memilih pasangan. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan dan Rasulullah SAW juga memperbolehkan karena menjadi salah satu faktor penunjang kehidupan keluarga.

" Jika memandangnya, membuat suami senang." (HR. Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Itu juga yang menjadi sebab mengapa ketika ta'aruf, islam menetapkan agar keduanya saling melihat ketika hendak dilamar.

3. Nasab-nya baik

Alasan pertama, yaitu bahwa keluarga memiliki peran besar dalam mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang. Seorang wanita tumbuh dalam keluarga yang baik lagi islami biasanya menjadi seorang wanita yang shalihah.

Alasan kedua, di masyarakat kita yang masih awam terdapat permasalahan pelik berkaitan dengan status anak zina. Mereka menganggap bahwa jika dua orang berzina, cukup dengan menikahkan keduanya maka permasalahan selesai. Padahal tidak demikian. Karena dalam ketentuan Islam, anak yang dilahirkan dari hasil zina tidak di-nasab-kan kepada si lelaki pezina, namun di-nasab-kan kepada ibunya. Berdasarkan hadits,

“Anak yang lahir adalah milik pemilik kasur (suami) dan pezinanya dihukum.” (HR. Bukhari)

Nabi Muhammad SAW dalam hadist lainnya hanya menetapkan anak tersebut di-nasab-kan kepada orang yang berstatus suami dari si wanita. Me-nasab-kan anak zina tersebut kepada lelaki pezina menyelisihi tuntutan hadits ini.

4. Hartanya

Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa jaman sekarang ini banyak sekali pernikahan yang tidak langgeng akibat perbedaan dari yang satu ini. Rasulullah juga menganjurkan agar memilih pasangan hidup yang setara dalam agama dan status sosialnya, sebab kesetaraan dalam agama dan kedudukan sosial juga bisa menjadi faktor kelanggenngan dalam rumah tangga kelak.

 

setuju banget cari jodoh yang seagama dan sebisa mungkin cari wajah yang enak di pandang haha

 

Iya benar, tapi kan jodoh tidak ada yang tau gan

 

Euh betul banget tuh Syawal jadi ini mah

 

Taudeh yang syawal jadi, jangan lupa undangannya ditunggu e

 

Yang baik agamanya, karena ganteng kaya dan dari keluarga terpandang aja percuma kalau agamanya kurang baik bukan begitu bukan ukhti hehe

 

Iya ukhti benar sekali, intinya harus seimbang Tapi yang terpenting Agamanya

 

Siap sist

 

Kudu jadinya

 

kok sedih? Kan syawal jadi?

 

Mungkin alloh masih merahasiakan jodoh ane -_- Syawal itu cuma keinginan ane saja sist

 

Ya Allah, jangan risau begitu hanya karena jodoh sist, ane yakin kok nanti juga bakal ada jodohnya

 

yups jaman sekarang mah jangan main fisik, ngarti mrn

 

Hahahah iya sist benar, muhun ngartos

 

Ane gak paham sist

 

Iya sist

 

Sing sabarnya leli

 

Jadi inget dlu pas lamar pacar bawa bunga mawar + nyanyiin lagu kesukannya dulu,, langsung klepek-klelpek dan diterima

 

kalau menurut saya,.. Agama memang jadi patokan
belajar melihat calon pasangan kita apakah dia hanya beragama atau menggunakan agama dalam setiap sisi kehidupannya..
karena yang banyak ditemui sekrang banyak orang percaya dengan tuhan tapi tidak percaya dengan agama..
jadi hidup benar2 menggunakan aturan mereka sendiri tanpa melihat aturan agama