Seringkali kita lupa akan jasa-jasa seorang Ibu, padahal kita tahu bahwa Ibu adalah seseorang yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh siapapun. Kedudukan seorang Ibu sangatlah tinggi dalam Islam, bahkan kemuliaan seorang Ibu pernah menjadi suatu legenda yang terkenal dari daerah Sumatera Barat, yang memiliki makna bahwa seorang anak harus bisa menghormati orangtuanya. Ya, legenda tersebut tidak lain adalah "Malin Kundang". Di masa Rasulullah SAW juga terdapat kisah seorang sahabat yang namanya Alqomah, beliau rajin shalat, rajin puasa, dan banyak bersedekah. Sampai pada suatu hari, beliau sakit keras dan ketika menjelang hari meninggalnya para sahabat lainnya mengunjungi Alqomah dan mentalqin dengan kalimat Laa Ilaha Illallah pada saat naza'. Lalu kalian tahu apa yang terjadi? Alqomah tidak bisa menyebutkannya. Setelah dicari penyebabnya, ternyata Ibunya Alqomah pernah marah kepadanya, Ibunya merasa tersinggung tidak di pedulikan oleh Alqomah. Yang mana, menurut Ibunya, Alqomah lebih mendahulukan istrinya dibandingkan dengan Ibunya. Kemudian, Rasulullah meminta Ibunya untuk memaafkan Alqomah agar kematiannya mudah tetapi apa mau dikata, Ibunya tidak mau memaafkan Alqomah. Maka Rasulullah SAW akhirnya mengancam akan membakar Alqomah untuk mempercepat kematiannya. Kisah ini disebutkan dalam hadist yang sangat masyur dan sering menjadi kisah-kisah teladan untuk mengajarkan anak-anak agar berbakti kepada orangtuanya. Terlepas dari kisah diatas, sesungguhnya Allah SWT melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an dan Rasulullah SAW dalam haditsnya telah memerintahkan kepada kita sebagai seorang muslim, agar menghormati, memuliakan, menta'ati perintahnya yang tidak untuk bermaksiat kepada Allah SWT. Dalam beberapa Ayat Al-Qur'an dan Al-Hadits lebih ditekankan lagi terhadap orangtua perempuan atau Ibu. Sebagaimana dalam hadits yang artinya : Dari Abu Hurairah r.a, Rasululloh saw bersabda, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548) Lihat, betapa mulianya kedudukan seorang Ibu dalam Islam, bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu memuliakan Ibu ? Termasuk juga saya, mungkin kita seringkali menyakiti hatinya, entah itu dengan perbuatan atau dengan ucapan. Tetapi, semoga saja dengan membaca Thread ini kita bisa memperbaiki sikap dan prilaku kita terhadap Ibu kita sendiri, Ibu yang melahirkan kita, Ibu yang rela melakukan apapun demi untuk kebahagiaan anaknya dan Ibu yang sering membela, melindungi dan menasehati kita ketika kita salah. Teruntuk Ibuku Terimakasih telah menjadi penerang dari segala kegelapan dunia Terimakasih telah menjadi teman sekaligus sahabat dalam suka dan duka Terimakasih untuk tanganmu yang selalu mendekapku Terimakasih untuk tubuhmu yang selalu menghangatkanku Terimakasih untuk bibir manismu yang tak pernah berhenti untuk menasehatiku Sungguh, petuah dan nasehat darimu selalu terngiang di telinga dan memori otakku. Dirimu, yang tidak pernah mengharapkan apa-apa, yang engkau harapkan hanyalah kebahagiaan dan senyumanku
Do'akan saja, karena sesungguhnya Doa anak soleh kepada orang tuanya yang beriman, yang telah meninggal, Allah jadikan sebagai paket pahala yang tetap mengalir