Inner Success vs Outer Success: Belajar Memotivasi Diri - Kemarin, saat bersih-bersih rumah, saya menemukan buku berjudul “The World is Not Enough” karangan Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM dan Ir. Stefanus Indrayana, MBA. Buku tersebut pemberian seorang sahabat sekitar 5-6 tahun yang lalu dan belum pernah saya baca, sampai saya menemukannya di tumpukan kardus Ah, betapa saya menyesal tidak menghargai kebaikan orang lain. Padahal dia memberikan buku tersebut ingin agar saya mendapat pencerahan atas kemelut masalah ekonomi dan psikologi yang menimpa saya waktu itu. Ya, bagi yang sudah baca pasti tahu buku tersebut isinya tentang motivasi bisnis. Saya juga baru tahu setelah membacanya semalam, sambil mendengar Opick bersenandung, eta terangkanlah... Berbeda dengan kata-kata motivasi orang terkaya di dunia pada umumnya yang lebih menekankan semangat mengeruk kekayaan, (sebagian besar sih, tidak semuanya). Buku ini lebih menyodorkan konsep manajemen kepemimpinan dalam bisnis berbasis hati nurani. Pertanyaan yang mengelitik dalam pembahasannya adalah: bagaimana cara kita lebih bahagia dan lebih sukses? Sekaligus lebih bahagia dan lebih kaya? Pak Goen dan Pak Stefanus (pengarangnya) membagi 4 kelompok tingkatan orang Kuadran 1: Kaya dan bahagia (rich and happy) Kuadran 2: Kaya tapi tidak bahagia Kuadran 3: Miskin dan tidak bahagia (poor and unhappy) Kuadran 4: miskin tapi bahagia Kita pasti ingin masuk di kuadran 1: kaya dan bahagia. Dan tidak seorangpun ingin masuk golongan 4: miskin dan tidak bahagia. Lama saya berpikir. Selama ini saya masuk golongan orang macam apa ya? Kaya? -> belum! Bahagia? -> kadang merasa bahagia, kadang merasa sengsara (secara agregat sih banyak bahagianya atau pura-pura bahagia tepatnya hahaha...) Miskin? -> nggak gitu-gitu amat sih. Ya, lumayanlah Dan inilah sekilas pencerahan dari penulisnya. Semua itu berakar dari cara kita mendefinisikan apa arti kesuksesan, kekayaan dan kebahagiaan tidak hanya dari sisi sudut pandang kulit luarnya saja (outer success). Tapi harus menengok juga inner success seperti: rasa bersyukur, mencintai apa yang sudah dimiliki, keseimbangan antara usaha yang dilakukan dengan hasil yang dingikan, mendengarkan kata hati serta berpegang teguh pada nilai-nilai integritas Keseimbangan antara outer success dengan inner succes itulah cara terbaik untuk meraih kesuksesan luar dalam, kesuksesan material dan spiritual. Karena tanpa keinginan (ambisi), taraf kehidupan kita tidak akan pernah maju. Sebaliknya, tanpa rasa syukur membuat kita terjebak dalam ketamakan dan tidak pernah merasa puas (ambisius). Hal mana ambisi berlebih memicu kita menghalalkan segala cara yang penting bisa meraup uang sebanyak-banyaknya. Contohnya berbisnis secara tidak etis Saya lagi-lagi mikir... Seandainya dari dulu saya menerapkan kata-kata motivasi ini, mungkin lebih bijak dalam menyikapi dan mencari solusi masalah bisnis yang dulu saya hadapi. Saya ingat, teman memberikan buku ini pada saat usaha saya sedang bangkrut total dan berusaha bangkit dengan merintis usaha baru yaitu jasa las. Coba dari dulu bisa mikir jernih, sekarang mungkin sudah masuk grade 1: kaya dan bahagia. Ah, tuh kan mulai penyakit kurang syukurnya. Baru saja ditulis, sudah lupa ya om? Dasar jarkoni: iso ngujar ora iso ngelakoni, Hahaha... “If you want to be happy: for an hour, take a nap. for a day, go fishing. For a month, get married. For a year, get inheritance. For a life time... HELP SOMEONE” – Martin Seligman Semoga kita menjadi pribadi lebih baik yang mampu menjaga keseimbangan antara outer success dengan inner succes. Mungkin penerapannya dalam dunia kerja atau usaha tidak semudah kata-kata. Tapi setidaknya akan membuka wacana pikir yang sejuk. Buat sahabat baik yang telah menghadiahi buku The World is Not Enough, terima kasih banyak. Maaf karena dulu secara diam-diam tidak menghargai pemberianmu yang ternyata inspiratif. Dan sayapun bersenandung pelan, Eta terangkanlah lentera hidup ini...
Maaf, judul thread typo, kata-kata success kelebihan "e". Saya coba edit kok gak bisa ya? @KangAndre or @ncang bisa tolong kasih pencerahan?
Jadi ingat "Jangan salahkan dirimu jika lahir dalam keadaan miskin, tapi salahkan dirimu jika meninggal dalam keadaan miskin"
Terima kasih petunjuknya, For a life time... HELP SOMEONE” Semoga saja tidak terjadi pada kita warga bersosial ya Allah... dan yang paling sering terlupakan
Mantapppppp Iya itu paling WOW karena saya gaeng (Gagap English) maksudnya apa yo? bisa di terjemahkan
Wah mantap sangat mengispirasi... Satu lagi Boz tambahan kata2 mutiara dari Jack Ma : "Janganlah jadi seseorang yang terbaik di Dunia Ini, Akan jauh lebih mudah menjadi yang pertama menemukan peluang"
Jack Ma juga motivator yang menginspirasi banget tuh Artinya kira-kira gini menurut g00gle translate: "Jika Anda ingin bahagia selama satu jam, tidur sianglah. Bahagia untuk sehari, pergilah memancing. Bahagia selama sebulan, menikahlah. Bahagia selama setahun, dapatkanlah warisan. Bahagia untuk waktu (seumur) hidup..., tolonglah orang lain" Siapa bilang sulit? Nyari duit mah gampang, dapatnya yang susah!! Motivator juga manusia, kadang TV-nya gak muat Sibuk kasih tausiah dimana nih?
Ternyata memang mantap ... tidur siang itu keahlian saya, bahkan dengan mata tertutup saya bisa melakukan nya. Memancing hoby bangettt... walau nggak dapat banyak, menikah juga iyee tapi nggak pernah dapat harta warisan .... huhuhuhu