Bermain Sambil Olahraga Bersama Trampolin

​

Membentuk fleksibilitas atau kelenturan tubuh anak dalam masa tumbuh kembang balita, sangat penting sekali, Mum. Memiliki fleksibilitas tinggi ternyata diyakini membuat balita dan anak semakin bugar dan meningkatkan daya tahan tubuh. Jadi, tak ada salahnya jika Mum mulai memperkenalkan olahraga sedini mungkin kepada anak. Karena, seiring deembangngan pertambahan usia, fleksibilitas tubuh akan semakin menurun.

Tumbuh kembang balita saat ini menjadi sangat menantang untuk terus distimulasi. Terlebih sekarang banyak sekali balita dan anak-anak yang terpapar efek buruk gadget. Berjam-jam bersama gadget memang menyenangkan, namun itu membuat tubuh mereka menjadi jarang bergerak. Sedangkan, di usia balita, memerlukan olahtubuh yang maksimal, yang mengiringi masa-masa pertumbuhannya.

Pentingnya Seorang Anak Memiliki Fleksibilitas Tubuh
Kelenturan atau fleksibilitas tubuh sangat penting untuk dimiliki setiap orang. Karena dengan fleksibilitas dapat menentukan tingkat kebugaran seorang anak. Anak yang memiliki fleksibilitas tinggi biasanya memiliki kemajuan tumbuh kembang yang pesat dan jarang cedera.

Namun, adakalanya Mum kesulitan untuk mengajak olahraga si kecil. Atau, si kecil cepat bosan dengan pilihan olahraga yang Mum sodorkan. Tentu saja karena mereka sedang dalam masa-masa lebih memilih aktivitas bermain dibandingkan sesuatu yang lebih serius.

Bermain + Olahraga = Trampolin
Mum tak perlu khawatir lagi jika menyerah membujuk si kecil berolahraga. Pilih saja mengenalkan trampolin pada mereka.

Trampolin adalah sebentuk permainan yang memungkinkan anak-anak dan dewasa have fun dengan melompat-lompat hingga berkeringat. Banyak pakar kesehatan yang memberikan rekomendasi permainan ini bagus untuk aktivitas fisik anak. Anak-anak yang bermain sambil berolahraga dengan trampolin cenderung akan memiliki otot-otot tungkai bawah yang kuat. Serta terhindar dari obesitas, karena bermain trampolin juga membakar kalori. Mum juga bisa memanfaatkannya, lho.

Menggembirakannya lagi, saat ini sudah banyak arena bermain trampolin di mall-mall, atau wahana bermain anak. Mum bisa mengajak si kecil bermain sekaligus berolahraga bersama. Cukup 30 hingga 60 menit sehari untuk melakukan olahraga ini.

Namun, disarankan agar olahraga ini lebih baik diberikan kepada anak setelah melewati usia enam tahun. Pada usia tersebut, anak sudah lebih "aware" dan memiliki perkembangan motorik yang sudah lebih baik.

Tapi, Mum juga masih bisa mengajak si kecil dengan usia di bawah enam tahun. Asalkan tetap dalam pengawasan ketat dan tidak ditinggal sendirian di wahana trampolin. Ingatkan pada si kecil juga, untuk tidak melakukan loncatan yang berbahaya atau ekstrim, seperti salto ke depan maupun ke belakang.

Tips Aman Menggunakan Trampolin Bersama Si Kecil
Cedera bermain trampolin sebagian besar dikarenakan si kecil belum bisa mengontrol diri saat melompat dan mendarat. Terutama yang masih baru mengenal permainan ini. Beberapa tips untuk menghindari cedera bermain trampolin, antara lain:

-. Sebaiknya satu trampolin digunakan oleh satu anak untuk menghindarkan tubrukan dengan anak yang lain.

-. Ingatkan si kecil untuk tidak melakukan lompatan berbahaya seperti jungkir balik.

-. Pastikan bagian-bagian keras dari badan trampolin (kait, pegas, pinggiran logam) tertutup bantalan empuk.

-. Jika ada bagian trampolin yang terlepas atau tidak pada tempatnya, segera lakukan perbaikan.

Nah, Mum, mari maksimalkan tumbuh kembang anak usia balita dengan rutin mengajaknya berolahraga sambil bermain trampolin. Selain mendapatkan manfaat fleksibilitas tubuh, anak juga akan belajar menyeimbangkan otak kanan dan kirinya, karena dia harus memiliki koordinasi dan keseimbangan saat di atas trampolin. Hal ini sangat bagus untuk perkembangan kemampuan motoriknya kelak.

Selamat berolahraga!

 

Hha, tmpat ada penyewaan nya, tpi mhal bayar nya

 

Betul, sayangnya begitu sih. Padahal manfaatnya cukup baik untuk generasi mendatang.