Keajaiban Sholat Hajat Setelah 40 Hari

​

Selamat malam sobat bersosial sudah lama sekali tidak share artikel disini, kali ini saya ingin berbagi sedikit ulasan mengenai keajaiban sholat hajat yang di lakukan setelah 40 hari yuk simak penjelsannya di bawah ini.

Tidak di pungkiri lagi bagi kaum muslim di seluruh dunia telah mempercayai bahwa sholat hajat sangat baik sekali di lakukan untuk kepentingan yang sangat di inginkan.

Untuk mendapatkan sesuatu yang dinginkan apapun itu bentuknya dari mulai urusan dunia maupun akhirat baginda Nabi sangat menyarankan melakukan sholat sunnah hajat 2 rakaat pada tengah malam sebelum melakukan sholat tahajud.

Sholat hajat adalah sholat sunnah dua rakaat yang di lakukan ketika seorang muslim laki-laki maupun perempuan mempunyai tujuan atau keinginan agar tercapainya tujuan tersebut, pernyataan ini juga sering disebut dengan pengertian shalat hajat.

Keajaiban Shalat Hajat Yang di Janjikan

Seperti yang telah diriwayatkan dalam hadist Nabi yang artinya :

"Barang siapa seorang muslim yang mempunyai hajat kepada Allah atau kepada salah satu anak adam, maka sebaiknya mengambil wudhu dan kemudian melakukan shalat dua rakaat, setelah selesai hendaklah memuji dan bersholawat atas nabi dan di tutup dengan do'a, [Riwayat Tirmidzi (dan ini lafadznya), Hakim dan Ibnu Majah]"

Nabi kita telah menganjurkan kepada kita untuk melakukan hal baik tersebut agar kita semakin dekat dengan sang maha kuasa serta mendapatkan keyakinan dan kelimpahan rakhmatnNYA.

Jadi janganlah kamu ragu untuk melakukan sunnah nabi tersebut sebelum tidur di malam hari, supaya Allah selalu memudahkan dan melancarkan segala urusan yang kita miliki, dengan membiasakan diri melakukan perintah nabi maka kamu tidak akan dapat menghitung seberapa besar keajaiban shalat hajat.

Lakukanlah secara rutin dan yakin akan keyakinanmu Allah pasti akan mengabulkan semua keinginanmu, karena Allah telah berjanji akan mengabulkan semua permintaan hambanya seperti di jelaskan pada Al-qur'an yang artinya:

"Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186)."

Namun memang terkadang apa yang kita inginkan itu sangat mustahil namun yakinlah tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah mengabulkan keinginanmu, walaupun kamu tidak mendapatkan secara langsung maka yakinlah bahwa Allah memberikan yang lebih baik dari apa yang kamu impikan.

Jangan ragu dan bimbang untuk melakukan sholat sunnah di atas, supaya kita mendapatkan petunjuk jalan yang lebih bagus lagi dari sebelumnya.

 

Berdo`a pada Allah dengan keimanan, bagus itu karena kadang doa yang diminta belum terkabul tapi kalau yang imanya kurang tebal bisa jadi malah protes kenapa doanya belum diterima juga, padahal orang beriman pasti akan diuji dan kalau doa belum diijabah artinya manusia sedang diuji imanya

 

berdoa itu ibarat mengayuh sepeda. apabila terus dilakukan, insya allah akan sampai ke tujuan (terkabul doa ny). dan ingatlah, Allah SWT memberi apa yg kita butuhkan, bukan yg kita inginkan.
terkadang apa yg menurut kita baik, blm tentu baik di mata Allah. begitu jg sebaliknya, apa yg menurut kita buruk, mungkin bagi Allah itu baik..
selalu berprasangka baik lah kpd takdir Allah, krn Allah itu seperti prasangka hamba hamba nya..
https://www.thepaytren.com/

 

Yup benar sekali, harus malalui tahapan-tahapan tertentu untuk sampai disana

Ini salah satunya yang akan membuat hati dan fikiran kita bisa selalu tenang dan nyaman

Iya om.... lebih semangat lagi untuk meraih dan menjadi lebih baik lagi...

 

Sesuatu amal ibadah tidak boleh kita kerjakan sebelum mengetahui dua syarat utamanya.

Pertama : Dalilnya, baik Qur’an maupun Hadits

Kedua :Jika dalilnya itu dari hadits, maka jangan kita amalkan dulu sebelum kita mengetahui derajat hadits itu, sah (shahih dan hasan) datangnya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau tidak (dla’if/lemah)

Jika kedapatan hadits itu shahih atau hasan, maka bolehlah kita amalkan. Akan tetapi jika ternyata hadits itu dla’if, baik dla’ifnya ringan maupun berat, maka tidak boleh kita amalkan.

Sanad hadits ini sangat lemah karena di sanadnya ada seorang rawi bernama Faaid bin Abdurrahman Abu Al-Waruqa.

Imam Tirmidzi sendiri setelah meriwayatkan hadits ini berkata.
“Hadits ini gahrib (asing), diisnadnya ada pembicaraan (karena) Faaid bin Abdurrahman telah dilemahkan di dalam hadits(nya)”.

Di bawah ini keterangan para ulama ahli hadits tentang Faaid bin Abdurahman.

[1]. Kata Abdullah bin Ahmad dari bapaknya (Imam Ahmad), “Matrukul hadits (orang yang ditinggalkan haditsnya)”.
[2]. Kata Imam Ibnu Ma’in, “Dla’if, bukan orang yang tsiqat (kepercayaan)”.
[3]. Kata Imam Abu Dawud, “Bukan apa-apa (istilah untuk rawi lemah)”.
[4]. Kata Imam Nasa’i, “Bukan orang yang tsiqat, matrukul hadits”.
[5]. Kata Imam Abu Hatim, “Hadits-haditsnya dari Ibnu Abi Aufa batil-batil (sedng hadits ini Faaid riwayatnya dari Ibnu Abu Aufa)”
[6]. Kata Imam Al-Hakim, “Ia meriwayatkan dari Ibnu Abi Aufa hadits-hadits maudlu (palsu)”.
[7]. Kata Imam Ibnu Hibban, “Tidak boleh berhujjah dengan (riwayat)nya”
[8]. Kata Imam Bukhari, “Munkarul hadits (orang yang diingkari haditsnya)”.

Imam Bukhari pernah mengatakan, “Setiap rawi yang telah aku katakan padanya munkarul hadits, maka tidak boleh (diterima) riwayatnya” [Lihat Mizanul I’tidal jilid 1 halaman 6]

Wallahu'alam

Read more https://almanhaj.or.id/2298-derajat-hadits-shalat-hajat.html

 

Sholat memang ibadah yang paling utama.
Maka mengerjakan shalat hajat dan sholat-sholat sunah lainnya seperti sholat dhuha sangatlah penting.
Tidak terkecuali kita pun mesti membaca doa shalat dhuha kala selesai melakukannya. Termasuk juga membaca doa ketika telah selesai mengerjakan shalat hajat ini.