Poin Penting Pendidikan Anak dalam Islam

​

Sebagai orangtua yang baik apa Anda sudah siapkan diri Anda sendiri untuk masa depan anak-anak? Apa Anda juga sudah sediakan tahta sebagai tempat kembali anak-anak? Mulai dari sekarang marilah kita mengukir masa depan bagi-bagi anak-anak Anda nanti. Bunda, mari persiapkan diri Anda untuk itu ya. Dan berikut ini ada beberapa poin penting yang harus Anda ketahui tentang pendidikan anak dalam ajaran agama Islam.

Hakekat kesuksesan yang sejati

Tahukah Anda bahwasannya kesuksesan merupakan cita-cita panjang dengan titik akhir di negeri yang abadi. Masih belum bisa dikatakan sukses apabila anak-anak Anda menyandang gelar atau pun jabatan tinggi, bahkan dapat mengumpulkan kekayaan paling banyak. Hal tersebut tak sepenting nilai ketaqwaan. Mungkin saja itu semua hanya jalan menuju kesuksaan sejati, atau pun bisa jadi itu semuanya justru jadi penghalang kesuksesan sejati. Boleh saja mereka mempunyai cita-cita yang beragam di dunia, akan tetapi jangan sampai ada yang tidak mau memiliki cita-cita di akhirat.

Tahap dan sifat

Bila Anda sudah memancangkan cita-cita bagi anak-anak Anda, maka coba untuk mulai memahami anak-anak Anda. Ada dua hal yang harus Anda amati di sini, pertama amatilah sifat khasnya masing-masing, tak ada dua insan yang sama serupa secara keseluruhan. Setiap insan unik, silakan Anda pahami keunikannya masing-masing dan hormatilah pemberian Tuhan YME. Kedua, pahami pada tahapan apa sekarang sih anak berada, diantaranya adalah tahap bermain, penanaman disiplin, dan juga tahap kemitraan.

Metode pendidikan

Setidaknya ada beberapa metode pendidikan dalam Islam, diantaranya lewat keteladanan atau pun qudwah, pemebiasaan atau aadah, pemberikan nasehat atau mau’izhoh, mekanisme control atau mulahazhoh, dan yang terkahir adalah pengamanan hasil pendidikan adalah metode pendidikan lewat sistem sanksi atau pun uqubah. Sebagai orangtua yang baik bagi anak-anaknya kelak, Anda diharapkan untuk tidak meninggalkan satu pun dari metode tersebut, walaupun yang paling penting adalah keteladanan.

Isi pendidikan

Setidaknya ada 6 bidang tarbiyah islamiyah yang harus diberikan orangtua kepada anak-anaknyan kelak, diantaranya adalah keimanan, akhlaq, fikroh atau pemikiran, fisik, social, pendidkan kejiwaan atau kepribadian, dan juga pendidikan kejenisan atau sexual education.

Target pendidikan

Kira-kira dari gambaran pribadi yang seperti apa sih yang Anda harapkan akan muncul pada diri anak-anak nantinya setelah beberapa hal di atas Anda lakukan? Mudah-mudahan saja seperti yang ada dalam poin target pendidikan Islam ini, selamat aqidahnya, benar ibadahnya, memiliki kemampuan untuk memiliki penghasilan, kokoh akhlaqnya, jernih pemahamannya, bisa melawan hawa nafsunya dengan baik, kuat jasmaninya, teratur dalam urusannya, bisa menjaga waktu, dan berguna bagi orang lain.

Demikianlah beberapa poin penting pendidikan anak dalam Islam yang bisa kami informasikan. Semoga bermanfaat.

 

ENaknya lagi dalam Islam, sudah banyak buku, ceramah/video yang bahas tentang mendidik anak. tinggal kita sebagai orangtua untuk peka, mau belajar dan praktik.

 

Iya bunda...betul sekali itu....sekarang ini terkadang orangtua memang tidak peka dengan pendidikan agama pada anaknya.

 

Jangan lupa jaga pola makan nya, halal dan haramnya... Pengen anak sholeh/sholehah tapi di kasih makan hasil nyolong uang rakyat. Bukan nya jadi sholeh malah jadi salah

 

Secara teori sangat mudah untuk mendidik anak, tapi dalam pelaksanaannya seringkali orang tua banyak salah dalam cara mendidik anak.

 

Benar banget, yang lebih sulit terkadang kita baru tau salah atau benar setelah melihat hasilnya. Kemudian bertanya, kenapa anak ku begini begitu? dimana salahnya?

Sebenarnya hasil didikan itu terlihat nanti setelah dia dewasa. Sama halnya kita, kita adalah hasil didikan orang tua kita dulu. Dulu waktu kecil sering menanyakan kenapa bapak ku begini begitu? setelah tua dan punya anak baru nyadar "Ohhh pantas bapak dulu begitu, pantas emak dulu begitu, ternyata begini begitu ya? makasih emak makasi bapa!! sekarang tugas ku melanjutkan pendidikan itu pada anak ku".

 

Setiap orang bertanggung jawab atas karakternya masing2