Perlukah Membuat Halaman AMP ?

Aslinya ide Google untuk menyaingi Facebook instant dan Apple news.
Merupakan library open-source dan didukung banyak pihak.
Baca selengkapnya (bhs Indonesia) https://www.ampproject.org/id/

 

oh iya saya lupa bilang kang, website saya homepage-nya memang bukan blog sih, untuk blog saya coba pake AMP memang tidak ada masalah dengan tampilannya, tapi dari google consolenya sih terdeteksi "tombol navigasi terlalu dekat". Sejauh ini masih cari-cari pencerahan. Ditambah lagi di homepage saya pake floating widget dari html code juga ngikut tampil di AMP nya

 

gak tau & kenapa harus terintegrasi dengan google search console
maksa

 

Baru dua hari setelah semua beres, ternyata jauh dari yang saya harapkan.
Untuk iklan MGID justru mengalami penurunan yang signifikan 50% lebih.
Ini salah satu skrensut untuk kanalinfo.web.id

Spoiler

Tgl 9 - 10 (sabtu-minggu) biasanya memang pengunjung turun dan naik lagi mulai senin. Tapi Senin ada peningkatan trafik tapi malah klik turun 60%, otomatis revenue juga drop.

Sedangkan untuk adsense masih relatif stabil. Tapi kemungkinan akan turun karena iklan vinyet dan iklan anchor (auto ads seluler) tidak tampil di amp.

Jadi, amp akan saya lepas kembali untuk blog yang dipasang iklan MGID, mengingat saya mengharapkan penghasilan dari iklan. Barangkali untuk yang lain masih bisa menggunakannya.

Namun, amp tetap saya pakai di di beberapa blog sebagai uji coba.

 

Gagal dah.. nggak diteruskan. Tunggu saat yang tepat

 

heuheu
yg penting bisa ngebul stabil

 

Untung belum beli plugin premium.
Kerjaan lagi buat redirect dan hapus cache google indeks. https://developers.google.com/search/docs/guides/remove-amp

 

Hahaha ...

Akhirnya ... berakhir sudah kisah amp

 

padahal biarin aja dlu,

tragis

 

1hari=10$ ncang... nggak bisa dibiarkan

 

Emang benar AMP kenceng banget... Tapi iklan vinyet, anchor dan push notifications nggak berfungsi, padahal itu lumayan hasilnya..
Pokoknya, kata orang Jawa "alon-alon asal kelakon"

 

Biar alon tapi maknyus

 

Saya pernah pakai, tapi hasilnya tidak enak.
Lalu saya berhenti pakai amp, malah 404. Akhirnya saya harus redirect satu satu web yang ada /amp nya. Wah ribet jadinya.

Jadi gimana ya,.. ada sih pengaruhnya, tapi kalau saya yang ngalamin gak ada perngaruhnya. Karena yang penting kecepatan website nya bagus atau tidak.

 

saya termasuk yang bingung msalah AMP ini, padahal mayoritas vstr dr mobile

 

Saya dulu pernah coba juga AMP ini, tapi 2-3 hari langsung tak lepas setelah tau kalau nanti larinya bisa ke googleweblight. Takutnya nanti traffic dan backlink blogger baru yang ingin mereferensikan mengarah ke googleweblight itu. Tapi ini hanya asumsi saya sih.

Selain itu juga permasalahan iklan yang @KangAndre jabarkan.

 

Setelah browsing sana-sini, memang masih ada pro dan kontra tentang AMP hingga 2019. Masing-masing punya argumentasi yang kuat. Intinya, AMP mengurangi skrip yang memberatkan loading sehingga bisa lebih cepat. Terbukti. Tapi ada yang dikorbankan, seperti tampilan, aplikasi atau iklan yg menggunakan Js.
Akhirnya saya simpulkan, tergantung maksud dan tujuan website tersebut. Jika hanya blog personal atau website yang cuma sharing atau web yang hanya pasang iklan banner, link affiliasi tentu diuntungkan dengan AMP.
Saya tetap uji coba dulu dengan yang free, tapi hanya 2 blog saja, minimal 1 bulan. Masih penasaran dengan hasilnya.

 

Yoii kang.. menanti hasil dan kenampakkan realnya.

 

Oke kang, nanti kabarin saya ya. saya belum install, tapi nanti ingin coba install kalau memang efek engagement nya besar.

 

Nunggu Report selanjutnyaa dari kangg .

 

Perlu, kalau web mau main di gnews