Daniel Alves : Rasisme di Spanyol Ternyata Belum Lenyap

Kasus rasisme kembali terjadi di sepakbola. Kali ini menimpa bek kanan
Barcelona, Daniel Alves, pada laga melawan Villareal Minggu (27/4) lalu. Pemain asal Brasil ini dilempari pisang oleh supporter Villareal saat akan mengambil corner kick. Untungnya ia tak terpancing emosi, dengan gaya cool khas-nya ia memungut pisang tersebut dan memakannya sampai habis.

Alves belakangan angat bicara mengenai tindakan
rasisme yang
diterimanya di Camp El Madrigal. Menurutnya, kasus ini
membuka tabir bahwa negara
maju seperti Spanyol masih jauh tertinggal dalam menanggapi perbedaan. Kasus rasialisme yang
menimpa Alves ternyata bukan
kali pertama diterimanya di
Spanyol. Pemain asal Brasil itu juga pernah menjadi bahan olok-
olok suporter Real Madrid yang meneriakinya monyet. Tidak hanya Alves, dulu Samuel Eto'o waktu masih berbaju Barca juga sering mendapat perlakuan serupa. Frederic Kanoute, Julio Baptista, Habib Sanogo adalah sedikit daftar nama nama pemain kulit hitam yang mendapat perlakuan rasis di negeri Matador. Spanyol memang sering mendapat kecaman atas ketidakmampuan mereka menangani masalah ini. Pemain-pemain kulit gelap disana acapkali tidak betah karena depresi atas tekanan yang mereka hadapi.

“Masih banyak kasus rasisme yang menimpa orang asing di Spanyol. Sudah Seharusnya kita
tidak dapat menerima perlakukan tersebut, terutama
di negara maju seperti Spanyol. FIFA seharusnya menaruh
perhatian lebih terhadap kasus
ini,”kata Dani Alves kepada Radio Globo.

Kasus rasialisme, yang membuat pelaku diganjar
hukuman tidak boleh
menonton langsung di Stadion Camp El Madrigal oleh
Villarreal, menguak kenyataan bahwa sepak bola belum
sepenuhnya bebas dari kasus rasialisme.

Di Sepak bola Eropa,
Khususnya Spanyol, yang merupakan kiblat sepak bola
dunia masih sering kita jumpai tindakan rasis dari para pendukung bahkan dari sesama pemain. Tentu ini adalah suatu hal yang memalukan dimana Eropa dan barat katanya terkenal paling pro Hak Asasi Manusia.

FIFA sendiri walau terus gencar mengampanyekan anti-rasisme, namun kenyataannya langkah-langkah preventif yang lebih dalam ternyata belum terlihat. FIFA harus mendapat dukungan penuh dari semua federasi sepakbola di dunia. Khusus Spanyol dan beberapa negera Eropa timur seperti Rusia, Rumania, Ukraina, Yunani mereka beberapa kali disorot karena dianggap kurang becus dan responsif dalam menanggulangi masalah rasisme.

Alves juga mendapat dukungan dari pemain-pemain lain. Balotelli, Neymar, Suarez, dan lain lain mengunggah foto mereka masing masing ke sosial media sambil memakan pisang.

 

jarang liat bola jadi tidak terlalu paham .

 

Padahal Suarez dulu sangat rasis ketika melawan MU dia sampai bersitegang dengan Evra. Syukur deh kalau sekarang sudah berubah.

 

Ya, untungnya sekarang Suarez udah berubah. Dia malah jadi pemain terbaik di EPL sekarang. Bukti perkembangan mentalnya

 

Paling sadis itu ketika Suarez dalam keadaan kelaparan, dia hampir melakukan tindakan kanibalisme terhadap pemain Chelsea, Ivanovic. Ada-ada saja Si Gigi Kelinci ini

 

hahaha. . . .mungkin lengan lengan Ivanovic mirip sama paha ayam kali

 

pisang itu

 

Ya, emang pisang sob

 

apalagi d kita

 

Maksudnya?

 

Mungkin maksud Mas @Patrick Putra itu rasisme di Indonesia juga lebih buruk daripada di Spanyol. Tapi memang rasisme di Indonesia terlihat jelas. Apalagi kalau berhubungan dengan warga Indonesia yang berkulit hitam.
Orang Indonesia kalau sudah membully dengan candaan itu terlihat kejam banget, seperti tidak ingat akan persamaan derajat.
Miris melihat kelakuan orang kita sendiri.

 

Setuju abiss deh ampe lumer hahahahha..
Rasisme terhadap org2 chinese di Indo juga masih terlihat sekali, padahal kalau lihat pahlawan bulutangkis yang dulu2 itu, mereka berkeringat2, buat menaikkan bendera Indonesia di negri orang, malah justru di negri sendiri malah...

 

Setubu, kasian juga lihat orang-orang Cina. Padahal tidak semua orang Cina itu memiliki sifat yang sama.
Mengenai pahlawan yang mengharumkan nama Indonesia.. pasti dihormati.. dipuji-puji, walaupun pahlawan tersebut berkulit hitam. Tapi kalau bukan siapa-siapa pasti di bully.

 

cara elegan menghadapi rasisme
salut dah ama daniel alves tapi ane tetep jagoin atlrtico juara liga spanyol lo