Jakarta - Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri, dua siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menyabet penghargaan di ajang Intel ISEF (International Science and Engineering Fair) di Los Angeles, AS. Mereka menciptakan kulkas tanpa listrik yang ramah lingkungan. Inspirasinya dari sang nenek yang sering mengalami mati listrik. "Idenya itu dari nenek di kampung di daerah Musi Banyuasin. Di pelosok itu, nenek saya listriknya terbatas, padahal punya potensi buah-buahan dan makanan banyak. Kalau menyimpan hanya ditutup sama karung, kan nggak higienis, sudah membusuk juga. Nah, saya berusaha mencari pendingin kulkas tanpa listrik," kata Muhtaza Aziziya Syafiq yang akrab disapa Moza dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (22/5/2014). Moza yang pernah mengikuti Olimpiade Fisika tingkat nasional ini lantas mengingat satu hukum fisika, hukum gas ideal. Hukum itu menyatakan bahwa bila tekanan turun, maka suhu akan turun. "Jadi saya berpikir kalau bisa menurunkan tekanan suatu zat maka akan bisa menurunkan suhunya juga dong," tutur Moza. Ide itu terpikirkan dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang diikuti Moza. Dalam ekskul KIR ini Moza kemudian berpartner dengan kakak kelasnya, Anjani Rahma Putri. Mulailah mereka menerapkan hukum gas ideal itu untuk membuat kulkas buatan tanpa listrik. Menariknya, Moza dan Anjani memakai barang-barang bekas untuk membuat perkakas tanpa listriknya. Moza menjelaskan alatnya itu dibuat dari kontainer plastik. Kontainer ini biasa untuk mewadahi pakaian yang biasanya dijual di supermarket. Kontainer itu dilapisi styrofoam di semua sisinya, kemudian dilapisi lagi dengan kertas aluminium. Alat lainnya 2 kaleng dari bekas kemasan minuman bersoda diletakkan di dalam. Satu berisi arang dari kayu gelam yang sudah diproses, yakni direndam memakai cairan NaOH, serta dioven selama 1 jam dengan suhu 150 derajat Celsius. Satu kaleng lagi berisi alkohol 75% yang biasa dijual di apotek seharga Rp 3.000. Halaman 2 dan 3 bisa dibaca di sumber air sudekat! >> Sumber
Keren2 anak indonesia pinter - pinter,, tapi sayang pas sudah besar biasanya ga dihargai oleh negara jadinya pindah kewarganegaraan, kaya BJ Habibie..
owh ane paham nih, jadi sistemnya menurunkan tekanan,, sehingga bila suhu menurun jadi keluarlah suhu dingin, gak sia2 ane ngomongnya ngawur
Ya begitulah, jika tekanan diturunkan, maka suhu akan menurun, sehingga terciptalah suhu yang menurun. *TambahNgawur
Moga aja prestasinya tidak diabaikan oleh negara sendiri, kan sayang banget lihat prestasi mereka yang diakui oleh negara lain tapi kita tidak mengapresiasinya.
Kalau dikembangkan ini bisa sangat beguna nih, bayangin aja kalo emang bisa produksi kulkas tanpa menggunakan listrik.. Berapa banyak listrik yang dihemat
Membanggakan dan mengharukan Indonesia bisa tampil di ranah Internasional. Semoga karya ilmiah seperti ini bisa dikembangkan lebih lanjut agar lebih berdaya guna buat umat manusia