Ibukota Lebih Kejam Dari Ibu Tiri, Taklukan Ibukota Dengan Cara Ini

Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian, ibukota Jakarta dianggap bisa memberi harapan bagi para pendatang yang ingin mengubah nasibnya dari “bukan siapa-siapa” menjadi “orang sukses”. Ya, setelah libur Lebaran biasanya banyak pendatang dari berbagai daerah di Indonesia menyerbu kota Jakarta untuk mencari kerja atau membuka usaha kecil-kecilan. Beberapa dari mereka ada yang hanya berbekal ijazah sekolah (SD, SMP, dan SMA), keahlian khusus, hingga modal nekad alias keberanian.

Padahal, hidup di Jakarta tidaklah seindah kata mereka yang sudah merasakan keberhasilan dalam karir dan usahanya. Hidup di Jakarta tak cukup berbekal mimpi, semangat, dan keberanian tapi juga perlu disiasati dengan cara-cara jitu agar mampu berdiri di kaki sendiri apapun kondisinya.​

Jadi, apa saja cara yang bisa kita lakukan untuk bertahan hidup di kota besar seperti Jakarta?
​

1.Kenali “SIAPA DIRI ANDA”
​

Sebelum memutuskan pergi dari daerah asal untuk merantau ke Jakarta, kenali dulu siapa diri Anda. Apakah Anda orang yang cukup bernyali menghadapi kerasanya kehidupan di ibukota? Apakah Anda orang yang siap bekerja keras? Ya, semua itu sudah harus Anda ketahui untuk menyakinkan keluarga dan diri sendiri. Tak kalah penting, Anda juga harus tahu apa yang akan Anda lakukan nantinya. Mencari pekerjaan yang seperti apa, membuka usaha yang bagaimana dan masih banyak lagi. Semua perlu dipikirkan matang-matang, agar Anda punya tujuan yang jelas saat menginjakan kaki di Jakarta.

2.Atur pemasukan dan pengeluaran dengan baik
​

Baik yang dimaksud di sini adalah penggunaan uang untuk kebutuhan pokok dan bermanfaat. Mulai dari kebutuhan hidup sehari-hari, bayar kuliah kalau yang melanjutkan pendidikan sembari kerja, dan lain-lain.

3.Jangan jadi korban mode
​

Merasa tidak percaya diri karena berasal dari daerah dengan penampilan sederhana kemudian tertarik untuk mengubah penampilan layaknya “orang kota”. Akhirnya, penghasilan selama kerja di Jakarta habis untuk memenuhi gaya hidup yang setingkat “orang kota” seperti belanja pakaian bermerk di mall, makan di restoran atau kafe, dan sebagainya. Padahal hal tersebut sangat tidak penting. Jadi, tahan diri untuk tidak mengikuti tren. Tetap sederhana agar penghasilan selama bekerja di Jakarta tidak terbuang sia-sia.

4.Bepergian dengan angkutan umum
​

Namanya pendatang, pasti belum punya apa-apa. Jadi, cobalah bersahabat dengan angkutan umum di kota Jakarta saat berangkat kerja. Jangan langsung ingin kredit motor, bisa-bisa gaji habis hanya buat bayar cicilan.

5.Jaga kesehatan tubuh.
​

Bagi yang benar-benar hidup sendiri dan tidak punya sanak saudara di Jakarta, menjaga kesehatan tubuh tidak boleh diabaikan. Karena kalau tiba-tiba jatuh sakit, siapa yang akan merawat? Repot bukan? Jadi, jalankan pola hidup sehat.

6.Tingkatkan kewaspadaan diri

Tingkat keamanan di kota Jakarta masih mengkhawatirkan sampai saat ini. Jadi, selalu waspada dimanapun dan kapanpun. Lebih baik lagi kalau Anda menguasai sejumlah gerakan bela diri untuk berjaga-jaga.

sekian semoga bermanfaat ​

 

Semuanya betul banget. Ane setuju sama ente.
Prioritas adalah jaga kesehatan kita. Sebagai anak kosan, memang kurang lebih hal itu yang ane lakukan untuk Survive dari si Ibu tiri. hehe..

 

Lebih enak tinggal di desa, tapi rejeki kota..

Hehehe

 

memang yang jadi masalah tinggal dikota adalah gaya hidup dan biaya transportasi...

 

ibu tiri apa ibu kos galak gan

bebas dah bebas. amin aja bantunya

banget gan

 

Mending di desa saja
Biaya di kota mahal, duit berapapun tidak cukup ... harus diatas $700 baru bisa sejahtera, di desa $200 aja dan cukup !

 

Saya lebih milih di Kota Gan.., "Kota Bogor daerah pinggiran tapi...". di Ibu Kota serba mahal dan serba beli memang...

 

Jika anda tidak sanggup bersaing di Ibu Kota lebih baik mengundurkan diri dari sana.

 

piliham sih gan

serba ada juga gan

setujah!

 

wkwk, tergantung ibu tirinya juga si gan, kalau ibu tiri yang memang baik ya nggak kalah sama ibu kandung, ckck :v

Ibukota memang punya daya tarik tersendiri untuk para pelancong padahal disana persainganya super ketat. jado harus pintar melewati ujian

 

semoga presiden ntar bisa menyingkronkan semua gubernur khususnya ntar masalah DKI gan

 

nah, makanya kalo mau menikmati daya tarik ibu kota harus bs nanganin kejamnya doi

dki udah terlalu maju sih gan, konsen ke daerah tertinggal mungkin. jadi mereka bs lebih betah di daerahnya masing2