Perilaku Orang Ngeyel

Pe-NGEYEL-an Ala Orang Bodoh​

** Ada sebuah Kisah menarik :

Dua orang berdebat tentang berapakah hasil dari 7 dikali 4. Yang satu dengan yakin dan tak mau kalah mengatakan hasilnya adalah 28. Tapi, lawannya ngeyel bilang hasilnya 27 Karena perdebatan tidak berujung dan gak ada yang mau kalah. Dibawalah kehadapan hakim agar diputuskan siapa yang benar dan siapa yang salah.

Maka Sang Hakim memutuskan bersalah dan memberi hukuman pada orang yang berkata 28.

Orang itu pun marah dan protes, "Wahai hakim Saya yang benar, Mengapa saya yang justru diputuskan bersalah dan dihukum...??!"

Jawab Hakim : "Aku tau kamulah yang benar dan aku pun akan menjawab hasilnya 28 jika ditanya pertanyaan 7 dikali 4, bahkan seisi orang di dalam sini mengakui engkau lah yang benar. Tapi, Orang yang menghabiskan waktu mendebat orang jahil dan ngeyel adalah yang salah !!"

===============
Ketahuilah, Orang yang ngeyel, entah ia bener atau salah, tetap saja ia akan mempertahankan pendapatnya. Jadi Percuma menghabiskan waktu meladeni mereka..

Imam Syafi'i rahimahullah pun pernah berkata :
"Aku sanggup berdebat dengan 10 (sepuluh) orang Alim, namun aku tak sanggup berdebat dengan 1 (satu) orang jahil, karena orang jahil tak tahu jalannya ilmu."
Maka (sekali lagi), sikap terbijak dalam menanggapi orang-orang JAHIL nan NGEYEL, adalah MENGABAIKANNYA. Lihatlah Singa, singa tetap ditakuti meski SEDANG DIAM. Namun lihatlah anjing, anjing akan ditimpuk jika TERLALU BANYAK MENGGONGGONG

Jadi begini aja menyikapinya.
Jika ada perbedaan pendapat, ga usah adu mulut, apalagi sampe emosi. Sampaikan argumentasi kita dengan sopan, dengan cara yg lebih baik (liat QS. An Nahl: 125) dengan disertai hujjah.

Berikut terjemahannya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl: 125)

Hujjah itu rujukan, yang mendasari argumen kita. Dalam hal ini tentu aja Al Qur’an dan sunnah Rasulullah lah rujukan kita, dengan pemahaman salafus sholeh, generasi terbaik yg pernah ada di muka bumi ini. Berpeganglah pada keduanya (Al Qur’an dan sunnah Rasulullah), niscaya kita tidak akan tersesat.

Hindarilah debat dgn orang2 yg pandai bersilat lidah, yg hanya mengandalkan hawa nafsu tanpa didasari ilmu agama. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Orang yg paling dibenci Alloh adalah orang yg paling keras penentangannya lagi lihai bersilat lidah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi cukuplah kasih satu dua kali argumen, sertakan dalil pendukung argumen kita.
Cukup.
Doa kan kebaikan bagi saudara kita itu. Lalu tinggalkan lah debat.
Inna robbaka (Sesungguhnya Tuhanmu) huwa a’lamu bimandhola ansabiilih (Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya), wa huwa a’lamu bilmuhtadiin (dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk).

Abu Umamah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku menjamin sebuah rumah di pinggiran syurga bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah syurga bagi orang yang meninggalkan dusta, dan sebuah rumah di puncak syurga bagi orang yang memperelokkan akhlaknya.” (H.R. Abu Dawud, hasan)

 

bener yah, kadang tidak sadar atau terlalu memaksakan ego berbusa dan berbuih gara2 sebuah pepesan kosong ,

 

semoga kita terhindar dari perbuatan seperti itu .. Aamiin

 

apalagi debat yang tak ada manfaatnya sedikitpun kepada kita
hanya menambah rasa tak nyaman dan kebencian

 

yaps betull, cukup kasih sanggahan dan bukti tapi kalo masih ngotot tinggalin.........

 

ya.. klo kita masih meladeni... sebetulnya kita adalah sama dengan mereka yang ngeyel
tak ada beda

cheers

 

Kalau begitu berarti harusnya tidak ada namanya peradilan karena semua pasti ngeyel misal si A diperkosa oleh si B lalu si B bilang tidak lalu si B mencari saksi-saksi palsu padahal jelas banget rekayasanya dan pengacara si A ngeyel memberi fakta-fakta kalau itu tidak bener lalu hakim memutuskan kalau B tidak bersalah karena pengacara si A ngeyel? keren

Berbahaya kalau hanya setengah-setengah dalam memahami sesuatu atau bahkan hanya mengambil satu dua ayat karena kadang pemahamannya beda jauh

 

Iya lebih baik berbicara dengan orang yang dewasa daripada dengan orang yang lebih tua tapi belum dewasa.

 

setuju mas....

 

debat sekarang kebanyakan cuma debat kusir

 

nah setuju banget..mending diam dari daripada ngladenin orang kaya gitu...gak akan ada habisnya..selalu mencari pembenaran atas perkataannya walaupun itu salah...

 

Mau Komentar jadi Malu, Takutnya Saya Termasuk Orang yang suka Ngeyel, Hehe

 

setuju banged, soalnya kadang2 ngadepin orang ngeyel bikin emosi

 

sebetulnya saya juga suka ngeyel tapi , gak suka depat , misalnya ngeyel kalau cewek yang di suk nolak terus

 

itu mah lebih ke usaha kali yahh

 

betul itu, saya ikutin tuhan dan nabi saya yang No. 1

 

Saya tau ini arah tujuan komentarnya kemana?

 

Memang kira2 kemana mas??

 

Masa @Lucas Adie belum paham arah tujuan komentar @iskandar22? Tujuannya ya ke hati kamu, iya kamu.

 

emang kemana den?