Anda Menjadi Kaya

Discussion in 'General Discussion' started by alibinabutholib, Nov 1, 2014.

  1. alibinabutholib

    alibinabutholib New Member

    Joined:
    Oct 29, 2014
    Messages:
    7
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1



    Penggalan kalimat tersebut bukanlah hisapan jempol belaka. Ini adalah rumus ilahiyah yang telah terbukti dan telah dirasakan oleh orang-orang pemberani karena Alloh telah berjanji. Hanya orang-orang beriman yang yakin bahwa janji Alloh pasti terjadi. Kuncinya adalah yakin. Ketika kita semua memiliki keyakinan yang besar, maka kita akan mendapatkan janji-janji Alloh subhanahu wa ta’ala. Semakin mantap dan teguh langkah kita, maka terbukalah kemudahan menuju apa yang kita harapkan.

    Seorang muslim yang baik adalah mereka yang tidak membenturkan istilah KAYA dan MISKIN. Kedua istilah tersebut telah Alloh ta’ala jadikan sebagai ujian. Yang salah bukan karena miskin atau kaya, akan tetapi bagaimana seseorang ketika diberikan ujian kemiskinan dan kekayaan tetap dalam keadaan terhormat dan menjadi mulia di sisi Alloh Yang Maha Kaya.

    Berapa banyak manusia yang hancur dan bergelimpangan karena tidak kuat menghadapi ujian kekayaan? Yang pada akhirnya berujung pada kebangkrutan. Namun demikian banyak manusia yang berhasil dengan kekayaannya, dan banyak pula manusia yang pada mulanya didera dengan kemiskinan, namun tetap sabar seraya menjadikan kemiskinannya cambuk dan alasan kuat untuk maju sehingga di menjadi muslim sejati yang kaya dan dermawan.

    Kedermawanan adalah sikap terpuji yang telah dicontohkan Nabi Muhammad sholallohu alaihi wasallam sang Rosul llahi. Nabi kita adalah sang dermawan dan suri tauladan sejati. Melalui pribadi beliaulah kita bisa bercermin tentang sifat kedermawanan yang sesungguhnya tanpa basa-basi.

    Lain manusia beriman, lain pula setan. Setan adalah makhluk yang tidak akan rela apabila manusia melakukan kebaikan. Kebaikan adalah lawan dari keburukan dan keburukan datangnya dari setan. Pun ketika manusia akan mengeluarkan atau mendermakan hartanya, setan telah siap menjegal manusia agar mengurungkan niatnya. Setan akan membisikan keraguan kepada seseorang yang hendak melakukan kebaikan dengan kemiskinan dan kekurangan harta, sehingga mereka enggan bershodaqoh dan mendermakan hartanya.

    Alih-alih pelit bershodaqoh karena alasan ingin berhemat atau takut berkurang harta. Padahal jika manusia mengetahui dahsyatnya efek dari shodaqoh ini, maka mereka akan berusaha untuk terus berderma di jalan Alloh subhanahu wa ta’ala. Begitu besar pahal di sisi Alloh bagi siapa saja yang gemar bershodaqoh dengan mendermakan apa-apa yang telah diberikan Alloh.

    Salah Kaprah Tentang ‘Hemat Pangkal Kaya’

    Ada empat kesahalan dalam berhemat. Bukan berhematnya yang salah, tetapi kesalahan terletak pada bagaimana cara menempatkannya. Keempat kesalahan ini yang justru akan membuat kita miskin.

    Berhemat dan Menjadi Kaya

    Agar penghematan Anda menjadi berkah, maka hindari kesalahan di atas dengan hasil berikut ini:

    1. Gunakan hasil penghematan Anda untuk shodaqoh (tentu saja selain zakat Anda). Insya Alloh ini akan membuat keberkahan dan Alloh akan menambah rezeki kita. Niatkan shodaqoh hanya karena Alloh, bukan karena ingin ditambah harta. Penambahan harta itu adalah bonus dari Alloh sesuai janji-janji-Nya seperti tertulis dalam Al-Qur’an dan hadits.
    2. Nikmati hidup. Jangan menjadi orang yang sengsara sementara Anda sebenarnya mampu hidup lebih baik, yang terpenting adalah jangan boros.
    3. Investasikan sebagian hasil penghematan Anda. Bangunlah bisnis sendiri yang hasilnya digunakan untuk infak fisabilillah dll. Sebagaimana sahabat Salman Al-Farisi rodhiallohu anhu, beliau telah memberikan tauladan yang baik dalam mengatur finansial. Beliau membagi penghasilannya menjadi tiga bagian, satu pertiga untuk bekal, satu pertig auntuk shodaqoh dan satu pertiganya untuk Investasi/modal.
    4. Investasikan pada pendidikan. Tetaplah belajar agar ilmu pengetahuan Anda bertambah dan pikiran Anda berkembang. Ilmu-ilmu agama juga harus menjadi prioritas, sebab iman bisa bertambah dan berkurang. Salah satu cara memupuknya adalah menuntut ilmu karena menuntut ilmu adalah belajar.

    Memiliki kebiasaan baik seperti gemar bershodaqoh tidak begitu saja menjadi sifat seseorang. Perlu latihan yang konstan agar menjadi habbit atau kebiasaan. Pada awalnya mungkin terasa berat, namun setelah dibiasakan akan mudah dan lancer, mengalir tanpa beban.

    Saran latihan untuk bershodaqoh begitu banyak dan bisa divariasikan. Anda bisa menyediakan kotak kecil di rumah yang setiap hari bisa diisi uang koin atau lembaran, dan senantiasa di rutinkan. Atau ketika sholat Jum’at, ada kotak infak berjalan yang bisa dijadikan sebagai sarana latihan.

    Jangan lupa menambah motivasi dengan terus membaca, mempelajari, dan kemudian sedikit demi sedikit mengamalkan cara hidup Nabi sholallohu alaihi wasallam dan para sahabatnya, terkhusus dalam keikhlasan mereka menginfakkan hartanya di jalan Alloh. Sebaikn-baik contoh adalah Rosululloh sholallohu alaihi wasallam dalam segala hal. Beliaulah manusia yang paling bertakwa kepada Alloh subhanahu wa ta’ala. Beliau seorang Nabi dan Rosul yang ma’sum (dijamin ampunan dan terbebas dari dosa), tetapi dengan kema’sumannya beliau tidak angkuh dan sombong. Justru sebaliknya, beliau memberikan contoh semangat dan kesungguhan kepada ummatnya di dalam beribadah kepada Alloh.

    Berdo’alah kepada Alloh agar kita diberikan kebaikan dengan sifat berderma, bershodaqoh di jalan Alloh ta’ala. Karena Nabi sholallohu alaihi wasallam pun selalu berdo’a kepada Alloh untuk dimampukan dalam beribadah kepada-Nya.

    Allohu al-Musta’an.

     
  2. dones33

    dones33 New Member

    Joined:
    Nov 27, 2014
    Messages:
    5
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Saya setuju dengan penyataan "Banyak bershodaqoh akan menjadi orang mendapat rizky yg lebih banyak". Tapi saya mau meluruskan mengenai pernyataan "hemat pangkal kaya", maksud dari pepatah ini kata hemat bukan berarti tidak pernah bersedekan alias pelit, namun kata hemat disini adalah tidak menghambur-hamburkan uang untuk "membeli" barang/apapun yang harganya mahal atau sudah memilikinya dalam jumlah banyak
     
Loading...

Share This Page