Penemuan Batu Giok 20 Ton di Aceh

Discussion in 'General Lifestyle' started by zulsyid, Feb 17, 2015.

  1. zulsyid

    zulsyid Member

    Joined:
    Aug 20, 2013
    Messages:
    573
    Likes Received:
    17
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]


    Bongkahan batu giok berbobot 20 ton yang ditemukan di pegunungan Krueng Isep, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh menghebohkan warga. Batu alam mulia itu ditaksir harganya mencapai Rp30 miliar.


    Tingginya taksiran harga karena dalam bongkahan yang ditemukan warga di tepian sungai sekira 10 kilometer dari perkampungan itu, terkandung batu jenis idocrase, solar, dan neon yang digemari para pecinta batu akik.


    "Taksiran saya sekitar Rp30 miliar harganya, kalau 60 persen saja keluar (jenis batu) idocrase super," Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam (GaPBA) Aceh, Nasrul Sufi saat berbincang dengan wartawan di Banda Aceh, Selasa (17/2/2015).


    Dari informasi yang diperolehnya, giok itu mengandung idocrase super. Namun Nasrul belum bisa memastikan, karena masih diteliti lebih dalam.


    Menurutnya batu jenis idocrase super harga jualnya tetap tinggi, karena banyak dimanati. Batu ini bisa mencapai Rp15 juta di pasaran untuk satu cincin saja.


    Batu giok seberat 20 ton itu mulanya ditemukan Usman (45) seorang warga Gampong Pante Ara, Kecamatan Beutong, Nagan Raya di kawasan hutan lindung, saat ia bersama warga lainnya sedang mencari batu.


    Namun mereka hanya mengambil batu itu dan hanya membersihkannya saja. Informasi menyebar warga berdatangan ke lokasi, meminta batu dibelah. Lagi-lagi Usman menolak.


    Tak berhenti di situ, sepekan laku, warga dari kampung lain kembali datang ingin mengambil giok tersebut. Sementara warga setempat ngotot melarang, hingga terjadi kericuhan tapi tak ada korban jiwa.


    Aparat kepolisian, TNI, serta unsur Muspida setempat harus turun ke lokasi untuk mendamaikan massa yang berebut batu. Akhirnya diputuskan giok itu tak bisa diganggu gugat hingga batas moratoriumnya berakhir bulan depan.


    Hingga kini batu sudah disegel dan dijaga ketat polisi bersenjata lengkap, dibantu TNI dan warga.


    Sebelumnya Pemkab Nagan Raya terhitung 5 Februari 2015, mengeluarkan regulasi penghentian sementara aktivitas penambangan dan pencarian batu alam yang marak di sana. Alasannya untuk menghindari kerusakan lingkungan.


    Sebagian warga menolak moratorium dikeluarkan pemkab, karena dinilai membunuh perekonomian masyarakat yang sebagiannya kini bermata pencaharian sebagai pencari batu.


    Direktur Independent Research Institute (IRI) Mulyadi Nurdin mengataka, Pemkab Nagan Raya tak perlu melarang aktivitas masyarakat mencari batu, namun pemerintah perlu mengaturnya saja agar tak sampai merusak lingkungan.


    Sumber :Batu Giok Aceh
     
  2. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,270
    Likes Received:
    2,719
    Trophy Points:
    413
    Uedan... tenan. Jika diangkut ke Kota gimana caranya, ya?
     
  3. antoni aong

    antoni aong New Member

    Joined:
    Jan 21, 2015
    Messages:
    10
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    indonesia raya
    indonesia jaya
    indonesia kaya
     
  4. ubaid

    ubaid Member

    Joined:
    Feb 25, 2014
    Messages:
    212
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    Aceh mempunyai hasil Alam yang luar biasa. . .
     
  5. spg event

    spg event Member

    Joined:
    Dec 31, 2014
    Messages:
    482
    Likes Received:
    50
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    jadi siapakah pemilik nya ya?negara kah atau si bapak pencari batu itu *bingung*
     
Loading...

Share This Page