Pagi itu kota kembang Bandung masih terlelap. Jalan RE Martadinata menjadi saksi bisu tewasnya seorang artis papan atas, penyanyi dan bintang film yang sedang naik daun Nike Ardilla, setelah mobil Honda Genio yang dikendarainya menabrak tembok sebuah kantor. Tak terasa, 19 Maret 2010 nanti 15 tahun sudah Sang Superstar meninggalkan berjuta pengagumnya. KRONOLOGI KEJADIAN : Sabtu 18 Maret 1995 Nike syuting sinetron striping 'Warisan' (RCTI) & 'Jalur Putih' (Indosiar). Bisa dibayangkan betapa lelahnya stamina Nike dengan jadwal yang sangat padat. Syuting, rekaman, show. Belum selesai menyekah lelah setelah seharian syuting, Nike mendapat undangan acara gathering cover girl / boy majalah remaja Aneka di Studio East Bandung. Nike meluncur ke Bandung. Sebelum ke Studio East Nike sempat mampir ke rumahnya di Parakan saat. Nike sempat bertanya kepada Ibunya " Mi...neng sama Marylin Monroe cantikan mana?". Ibunya heran kenapa Nike nanya begitu, seperti jadi sebuah firasat. "Cantikan neng atuh...Monroe kan bule, si eneng sunda asli..." Nike pun tersenyum dengan jawaban itu. Tak lama kemudian Nike pamit ke studio East. Seperti biasa tiap malam minggu Studio East ramai dengan anak gaul Bandung. Di Studio East Nike bertemu Ari Sihasale yang saat itu digadang-gadang sebagai pacarnya. Sehabis acara di studio East, Nike 'n friends (Atun, Denny, Ari Sihasale & Eddy Bogel) dugem di Diskotik Pollo di BRI Tower. Nike pesan orange juice sedang Ale & Eddy pesan bir. Di tempat itu Nike juga bertemu sahabatnya yang lain Titi DJ & Taufik Savalas. Nike lebih banyak diam melemparkan senyum simpulnya, Nike tampak kelelahan setelah syuting seharian. Habis dugem jam 3 subuh Nike mengantar Ari Sihasale ke Hotel Jayakarta. Di hotel Nike sempat ngobrol dengan sahabatnya Gugun Gondrong. Tak lama kemudian Nike buru-buru pamit karena jadwal syuting telah menanti di Jakarta. Cabut dari hotel Nike menuju restoran Kintamani pesan sup jagung & ovaltine hangat. Selesai makan Nike bertolak ke Jakarta. Sebelum bergegas ternyata ban belakang mobilnya kempes. Denny (sahabat Nike) mengganti dengan ban serap yang ternyata ukuran maupun velg-nya tidak sama dengan ban lainnya. Ban serap ini berukuran 215/50/16 lebih kecil dibanding 3 ban lainnya. Inilah yang diduga menjadi penyebab kuat terjadinya kecelakaan maut itu. Show must go on. Dengan kondisi ban yang tidak sama, jam 4.30 Nike meluncur ke Jakarta. Membelah Jl. RE Martadinata Bandung kondisi mobil tak lagi stabil. Menurut saksi mata Julius yang pagi itu sedang membuka toko kue miliknya. Di depan mobil Nike, ada Sedan Corona bergerak lambat. Karena terburu-buru Nike pun menyalib mobil itu. Setelah berhasil menyalib tiba-tiba dari arah yang berlawanan sebuah Taft berwarna merah melaju dengan kecepatan tinggi. Untuk menghindari tabrakan beruntun Nike banting stir ke kiri. Diperparah dengan kondisi ban yang ukurannya tidak sama akhirnya mobil Nike pun oleng dan menabrak tembok sebuah kantor. Wajah mulus Nike bersimbah darah yang mengalir dari hidung dan kedua telinga. Nike tewas seketika setelah sempat dilarikan ke R S Hasan Sadikin Bandung. Sedang Atun (asisten Nike) yang duduk di sampingnya pingsan. Siang harinya jasad Nike dimakamkan di Ciamis dengan diiringi doa & isak tangis ribuan penggemarnya. Selamat jalan Nike... ( Told by her closest friends ). https://m.facebook.com/note.php?note_id=368331900959&_ft_=fbid.368331900959&_rdr
hikss , jadi sedih dan hikss , jadi sedih dan bernostalgia lagi. . mbak nike yang cantik parasnya, alami banget. Semoga tenang diatas sana.
Wah kurang kenal sama Nike Wah kurang kenal sama Nike Ardila, pernah dengar lagunya...mungkin krn beda generasi ya
Nike Ardila memiliki suara Nike Ardila memiliki suara yang khas namun sayang masa mudanya terbilang singkat
ini wanita suaranya dan ini wanita suaranya dan lagubnya enak didenger,,, waktu kecil sering banget dengerin lagunya.... hiks