Tata Cara Menyusun Shaf Sholat Berjama'ah

Sholat adalah salah satu rukun Islam yang harus di tegakkan oleh seorang muslim sebagai rasa syukur kepada ALLAH SWT. Bagi seorang muslim (laki-laki) hendaknya sholat dilakukan berjama’ah di masjid. Sholat berjama’ah itu lebih baik dua puluh derajat dibanding sholat sendirian. Sungguh banyak berkah yang Allah berikan bagi umat muslimin yang ikut sholat berjama’ah. Tentunya sholat berjama’ah yang baik barisan atau shaf makmum harus lurus dan rapat.

Cara Menyususn Shaf Sholat

Sekarang bagaimana cara menyusun barisan atau shaf sholat berjama’ah ? Yang kami sampaikan ini Ilmu yang kami peroleh dari guru kami, KH. Mahdi Marzuki (Alm). Beliau sering menyampaikan tausiyahnya di masjid beliau tinggal.



Sebelum menyusun jama’ah seperti ini, beliau sudah mempersiapkan atau mendidik calon-calon imam pengganti di masjidnya. Dalam beberapa kesempatan, beliau memaparkan cara menyusun shaf sholat berjama’ah. Beliau menyusun atau membagi tempat-tempat khusus, seperti pada Video ini. Pada video tersebut terlihat lingkaran warna Hijau itu Imam pertama, Biru itu tempat untuk Imam pengganti apabila imam pertama batal dalam syarat sahnya sholat, dan yang Merah diutamakan makmum yang hafidz qur’an, sehingga ketika imam lupa akan bacaan qur’annya, salah satu dari dua orang ini yang akan membetulkannya. Ditempatkan dekat dengan Imam agar imam mudah mendengarkan pembetulan bacaannya tersebut.

Dalam beberapa kesempatan apabila beliau akan memimpin sholat dimanapun, dia sangat memperhatikan siapa makmum dibelakang dia langsung. Bila menurut pandangan beliau kurang meyakinkan, beliau tidak segan-segan untuk menggesernya dan mengganti dengan yang sesuai dengan pandangannya. Beliau ingin khusyu’ dalam mengimami sholat dengan adanya wakil yang cukup mampu untuk melanjutkan sholat berjama’ah apabila beliau batal pada saat mengimami sholat.

Bukan maksud beliau mengkhususkan tempat-tempat sholat tersebut sehingga orang lain yang datang duluan tidak boleh menempati tempat tersebut. Tetapi alangkah baiknya kalau yang menempati tempat-tempat tersebut adalah makmum yang berkompeten. Lebih baik kita mengukur diri akan kemampuan kita. Apalah jadinya pada saat sholat jum’ah misalnya, pada roka’at pertama Imam sholat batal wudlunya karena buang angin, sedangkan makmum dibelakang imam adalah orang yang belum bisa baca qur’an? Apakah dia mampu menjadi Imam untuk melanjutkannya? Kalau tidak, bukankah sholat berjama’ah jadi rusak?

Adapun cara menyusun jama’ah secara keseluruhan, dimulai dari tengah lurus dengan Imam (panah hijau), kemudian isi sebelah kanan terlebih dahulu kemudian kiri secara bergantian hingga satu shaf penuh. Kemudian ganti ke shaf berikutnya dengan cara yang sama.

Semoga cara menyusun sholat jama’ah seperti ini bermanfaat, dan untuk menjaga kekhusyu’ an dan ketertiban sholat berjama’ah. Kami share pemikiran beliau ini sebagai cara kami menyampaikan Ilmu yang telah kami terima. Dan semoga ini juga sebagai amal baik beliau dan guru-guru beliau yang telah menyampaikan ilmunya. Aamiin.

 

sayangnya masih banyak orang bikin shaf belakang dr pinggir..

 

Untuk selanjutnya kalau buat judul thread jangan pakai huruf KAPITAL semua... pakai sewajarnya saja... (Huruf judul thread sudah saya ubah ke yg sewajarnya)

 

malah belum ngerti tentang tata letak yang seperti ini. mungkinditempatku belum menerapkan

 

pengertian dasar dalam sholat, sholat tuma'ninah insya allah yang juga stabil #pondasi yang kuat akan membentuk suatu bangunan yg kuat tentunya