Manfaat Bawang Putih Untuk Kanker

Dalam masyarakat modern bawang putih (Allium sativum) dipercaya dapat mencegah serangan jantung, penggumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, kadar gula darah, mengurangi tukak lambung, penawar racun, pembunuh bakteri/jamur/parasit, pengikat radikal bebas, dan banyak lagi yang lain. Benarkah bumbu masakan sehari-hari ini dapat menyembuhkan kanker juga? Berbagai studi memang menunjukkan kemampuan bawang putih dalam mencegah dan mengobati kanker, terutama yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia berbahaya, seperti kanker prostat, perut, kolorektal (usus dan dubur), payudara, liver, kulit, dan paru-paru.

​

Zat-zat aktif dalam bawang putih antara lain vitamin A, B, C, kalsium, potasium, besi, karoten, dan selenium. Yang paling dominan dalam memerangi kanker adalah komponen allyl sulfur seperti diallyl sulfide, diallyl disulfide, diallyl trisulfide, S-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin, dan ajoene. Zat-zat tersebut mencegah pembentukan dan pengaktifan nitrosamin di dalam tubuh, juga memblokir aflatoxin, azoxymethane, benzo(a)pyrene, dan lain-lain, yang kesemuanya merupakan zat karsinogen (pemicu kanker). Pada tahap berikutnya komponen-komponen tersebut dapat mencegah mutasi gen, menghambat proliferasi (pertumbuhan/pembelahan) sel-sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak, bahkan merangsang sel kanker untuk bunuh diri (apoptosis).

Di sisi lain bawang putih juga berperan sebagai antioksidan, mengeluarkan racun dari dalam tubuh, dan membunuh kuman Helicobacter pylori yang dapat memicu berbagai macam kanker perut.Cara MengkonsumsiSudah tentu kerja zat-zat aktif bawang putih itu tergantung pada banyak hal, misalnya tanah di mana bawang putih itu tumbuh (berpengaruh pada kadar zat-zat aktif bawang putih), komposisi zat makanan lain yang dikonsumsi bersamaan dengannya, juga cara mempersiapkan dan mengkonsumsi bawang putih itu sendiri. Kombinasi dengan selenium, asam lemak tertentu (misal asam linoleat), dan vitamin A, dapat meningkatkan kemampuan bawang putih untuk menghambat proliferasi dan meningkatkan apoptosis.

Tetapi perlu disadari bahwa proses pengolahan bawang putih dapat mematikan daya kerja zat-zat antikanker itu. Satu menit saja diproses dalam microwave, hilanglah khasiat bawang putih sebagai antikanker. Begitu juga kalau dipanaskan dalam proses pemasakan lain. Jadi bagaimana? Haruskah bawang putih itu ditelan mentah-mentah?Ternyata sederhana saja. Hancurkan bawang putih (digeprak, diiris tipis, atau diuleg) kemudian biarkan selama 15 menit sebelum dimasak (digunakan sebagai bumbu masak). Dalam waktu 15 menit itu terjadi reaksi kimia yang mengaktifkan zat-zat antikanker golongan allyl sulfur di atas, yang tidak rusak walau dimasak. Tetapi kalau setelah dihancurkan langsung dimasak, reaksi kimia itu tidak terjadi, otomatis khasiat antikankernya hilang.Kalau mau, bawang putih juga boleh dikonsumsi mentah. Tapi tetap saja harus dihancurkan dulu dan dibiarkan selama 15 menit.

Lalu bagaimana kalau bawang akan disajikan utuh, misalnya dalam acar? Cukup kupas kemudian potong sedikit ujung-ujungnya. Lumayan, masih memiliki khasiat antikanker walau tidak sebagus kalau dihancurkan. Potensi BahayaMudah sekali bukan, menggunakan bawang putih untuk pencegahan dan pengobatan kanker? Harganya murah dan mudah didapat pula. Tetapi waspadalah, bukan berarti bawang putih boleh dikonsumsi sembarangan. Jangan mengira bahwa semakin banyak mengkonsumsi bawang putih semakin baik hasilnya.Dosis yang disarankan untuk konsumsi bawang putih adalah 4-5 gram bawang putih segar/hari (kira-kira 1-2 siung). Kalau terlalu banyak, selain menimbulkan bau tidak sedap pada nafas dan kulit, kadang menimbulkan alergi, gangguan pencernaan (muntah, diare, iritasi, produksi gas berlebihan), asma bronkial, dermatitis, mengurangi kadar protein dan kalsium dalam darah, juga mengurangi produksi sperma.Terlalu banyak bawang putih meningkatkan resiko perdarahan karena kemampuannya dalam mencegah pembekuan darah. Karena itu pada penderita yang hendak atau baru saja menjalani pembedahan, konsumsi bawang putih sebaiknya dibatasi.

Bawang putih juga meningkatkan kerja enzim-enzim dalam hati untuk membuang racun dari dalam tubuh. Pada orang sehat kemampuan ini sangat bermanfaat, tetapi hati-hatilah, dia juga bisa membuang obat-obat yang Anda telan dan obat-obat kemoterapi . Pengobatan Anda menjadi sia-sia, bukan? Karena itu, kalau Anda ingin menambah konsumsi bawang putih atau menggunakan produk suplemennya, konsultasilah dulu dengan dokter.

Dalam penduduk mutakhir bawang putih (Allium sativum) diakui akan mencegah serangan jantung, penggumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, kadar gula darah, mengurangi tukak lambung, penawar racun, pembunuh bakteri/jamur/parasit, pengikat radikal bebas, & tidak sedikit lagi yg lain. Benarkah bumbu masakan sehari-hari ini akan menyembuhkan kanker pula? Beraneka Ragam studi benar-benar menunjukkan kebolehan bawang putih dalam mencegah & mengobati kanker, terutama yg disebabkan oleh bahan-bahan kimia berbahaya, seperti kanker prostat, perut, kolorektal (usus & dubur), payudara, liver, kulit, & paru-paru.

Zat-zat aktif dalam bawang putih antara lain vitamin A, B, C, kalsium, potasium, besi, karoten, & selenium. Yg paling dominan dalam memerangi kanker merupakan komponen allyl sulfur seperti diallyl sulfide, diallyl disulfide, diallyl trisulfide, S-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin, & ajoene. Zat-zat tersebut mencegah pembentukan & pengaktifan nitrosamin di dalam badan, pula memblokir aflatoxin, azoxymethane, benzo(a)pyrene, & lain-lain, yg kesemuanya yaitu zat karsinogen (pemicu kanker). Terhadap step berikutnya komponen-komponen tersebut bisa mencegah mutasi gen, menghambat proliferasi (pertumbuhan/pembelahan) sel-sel kanker, memperbaiki struktur DNA yg rusak, bahkan merangsang sel kanker buat bunuh diri (apoptosis).

​

Di sudut lain bawang putih serta berperan yang merupakan antioksidan, mengeluarkan racun dari dalam badan, & membunuh kuman Helicobacter pylori yg akan memicu beraneka macam kanker perut.Trik MengkonsumsiSudah pasti kerja zat-zat aktif bawang putih itu tergantung terhadap beberapa perihal, contohnya tanah dimana bawang putih itu tumbuh (berpengaruh kepada kadar zat-zat aktif bawang putih), komposisi zat makanan lain yg dimakan bersamaan dengannya, serta trik mempersiapkan & mengonsumsi bawang putih itu sendiri. Kombinasi dgn selenium, asam lemak tertentu (misal asam linoleat), & vitamin A, akan meningkatkan kapabilitas bawang putih utk menghambat proliferasi & meningkatkan apoptosis.

Tapi butuh disadari bahwa proses pengolahan bawang putih mampu mematikan daya kerja zat-zat antikanker itu. Satu menit saja diproses dalam microwave, hilanglah khasiat bawang putih sbg antikanker. Demikian pun jikalau dipanaskan dalam proses pemasakan lain. Menjadi dengan cara apa? Haruskah bawang putih itu ditelan mentah-mentah?Nyata-nyatanya sederhana saja. Hancurkan bawang putih (digeprak, diiris tidak tebal, atau diuleg) setelah itu biarkan selagi 15 menit sebelum dimasak (diperlukan sbg bumbu masak). kurun waktu 15 menit itu berjalan reaksi kimia yg mengaktifkan zat-zat antikanker golongan allyl sulfur di atas, yg tak rusak walaupun dimasak. Namun jikalau sesudah dihancurkan serentak dimasak, reaksi kimia itu tak berlangsung, automatic khasiat antikankernya hilang.Jika ingin, bawang putih pun boleh dimakan mentah. Tetapi masihlah saja mesti dihancurkan dahulu & dibiarkan tatkala 15 menit.

Dulu bagaimanakah jikalau bawang bakal disajikan utuh, contohnya dalam acar? Lumayan kupas setelah itu potong sedikit ujung-ujungnya. Cukup, tetap mempunyai khasiat antikanker meskipun tak sebagus jikalau dihancurkan. Potensi BahayaMudah sekali bukan, memakai bawang putih utk pencegahan & pengobatan kanker? Harganya murah & gampang didapat pun. Namun waspadalah, bukan berarti bawang putih boleh dimakan sembarangan. Jangan Sampai mengira bahwa makin tidak sedikit mengonsumsi bawang putih makin baik akhirnya.Dosis yg disarankan buat mengkonsumsi bawang putih yakni 4-5 gr bawang putih segar/hari (kira-kira 1-2 siung). Jikalau terlampaui tidak sedikit, tidak cuma memunculkan bau tak sedap terhadap nafas & kulit, kadang memunculkan alergi, hambatan pencernaan (muntah, diare, iritasi, produksi gas berlebihan), asma bronkial, dermatitis, mengurangi kadar protein & kalsium dalam darah, serta mengurangi produksi sperma.Terlampaui tidak sedikit bawang putih meningkatkan dampak perdarahan sebab kemampuannya dalam mencegah pembekuan darah. Sebab itu terhadap penderita yg hendak atau baru saja menjalani pembedahan, mengkonsumsi bawang putih sebaiknya dibatasi.

Bawang putih pun meningkatkan kerja enzim-enzim dalam hati buat membuang racun dari dalam badan. Terhadap orang sehat kebolehan ini amat sangat berguna, namun hati-hatilah, dirinya serta sanggup membuang obat-obat yg Kamu telan & obat-obat kemoterapi . Pengobatan Kamu jadi sia-sia, bukan? Dikarenakan itu, bila Kamu mau menambah mengonsumsi bawang putih atau memanfaatkan product suplemennya, konsultasilah dahulu dgn dokter.

Di kutip dari : http://www.obatgondok.my.id/2015/10/manfaat-bawang-putih-untuk-kanker.html

 

wah sobat akah itu bissa menjamin dan membuat kita sembuh

 

Bawang putih adalah herbal ajaib. wawasan saya tambah luas dadinya.
Terimakasih

 

ada tips ga cara makan nya biar ga pahang?

 

si agan @eris risnandar ini yang jualan bajigur di stopan ya ??