Bimbingan Belajar di Kurikulum 2013

Sebelum melihat peran Bimbingan Belajar, yuk kita telaah dulu sistem pendidikan di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang saat belum menemukan pola pembelajaran yang tepat bagi para anak-anak bangsa terbukti dengan perubahan-perubahan kurikulum yang sudah terjadi. Di bandingkan negara lain pola pengajaran Indonesia di nilai tidak stabil hal yang mengejutkan tentunya padahal pada jaman dahulu pola pengajaran Indonesia memadai contoh bagi para negara tetangga. Menjadi miris karena jika di perhatikan pendidikan di suatu negara merupakan muka dari sebuah negara. Berbagai faktor dapat menyebabkan pola pengajaran tidak menjadi tepat bagi suatu negara. Di negara Jepang contohnya sebetulnya di Jepang sendiri sekolah di sana lebih banyak libur daripada proses belajar karena faktor iklim yang ekstrim membuat sekolah di liburkan karena pemerintah Jepang tahu betul tentang kondisi yang ekstrim membuat siswa tidak nyaman untuk belajar. Walaupun demikian mengapa rata-rata murid-murid di Jepang mempunyai kepintaran diatas rata-rata murid di seluruh dunia karena mereka mempunyai semangat yang tinggi untuk belajar dan tentu berbagai faktor lainnya juga. Di Indonesia sendiri saat ini terjadi sebuah rotasi lagi akan sistem pembelajaran di sekolah-sekolah Indonesia yaitu kurikulum 2013 adalah sebuah sistem pembelajaran baru lagi, melihat kurikulum ini murid harus menambah jam belajar di luar sekolah seperti bimbingan belajar dan itu harus dilakukan jika tidak ingin tertinggal materi yang sudah diberikan.

Kurikulum 2013

Setelah berganti-ganti kurikulum di Indonesia akhirnya pada tahun 2013 ini muncul kembali kurikulum yang bernama kurikulum 2013 berbeda dengan sebelumnya di sini murid lebih dinilai dari berdasarkan kepribadian siswa. Guru sekarang mempunyai tugas tambahan sebagai orang yang menilai para siswanya berdasarkan perilaku/sifat, sosialisasi bahkan hubungan dengan agama pun di nilai dan penilaian ini sendiri tidak hanya sebatas beberapa guru saja namun semua guru, dulunya hanya guru PPKN dan agama saja yang dapat menilai hal tersebut namun sekarang harus semua guru. Sebetulnya cara pembelajaran kurikulum baru ini lebih menitik beratkan pada penilaian karakter siswa dan untuk nilai pelajaran sendiri lebih berbanding kecil daripada penilaian karakter tersebut. Pola pengajarannya pun harus memasukkan nilai-nilai karakter tersebut dalam pelajaran oleh maka dari itu guru lebih sering memberikan tugas kepada murid dan murid akan membuat kelompok untuk mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru. Guru di titik inilah akan menilai karakter murid saat di dalam kelompok tersebut. Setelah diskusi tersebut guru menjelaskan materi yang di bahas tentu dengan demikian materi yang di terangkan tentu kurang mendetail. Sangat merugikan bagi murid yang ingin mengetahui informasi yang lebih tentang materi tersebut waktu yang terbatas ini sangat merugikan para murid oleh maka itu tentu murid harus mencari tempat informasi lebih banyak lagi dan hal itu dapat didapatkan di tempat belajar seperti lembaga bimbingan Belajar.

Bimbel solusi kekurangan kurikulum 2013

Menjadi lembaga yang Independent atau swasta ini tentu dapat mengatur sistem pembelajarannya tanpa paksaan lembaga tertentu. Lembaga bimbingan belajar tentu dapat menjadi jalan keluar bagi siswa yang masih merasa kurang akan informasi hal yang dipelajari di sekolah. Dan para lembaga bimbel mengambil kesempatan akan kekurangan kurikulum 2013 ini karena untuk masuk ke sekolah atau universitas yang tinggi tentu masih menggunakan nilai dari pengetahuan dan bimbel dapat memberikan pembelajaran yang lebih informatif tentunya untuk mempersiapkan diri pada ujian yang kelak akan di lakukan.

 

Berarti fungsi dari bimbel ini adalah untuk melengkapi kekurangan dari kurikulum 2013 yang saat ini sedang diberlakukan ya