Ketua Bonek 1927 Kutuk Insiden Penyerangan SBO TV

BolaPop.com – Dibubarkan secara paksa acara talkshow sepak bola di sebuah stasiun TV lokal di Surabaya, SBO TV, oleh sejumlah orang yang disinyalir kuat dari ormas tertentu, dikutuk keras oleh Bonek (suporter Pesrsebaya).

Dalam rilis pernyataan sikapnya, Arek Bonek 1927 meminta supaya pihak kepolisian agar mengusut dan menindak tegas semua pelakunya. Mereka juga menuntut PSSI untuk tak memakai ormas semimiliter sebagai “tukung pukul dan centeng”.

Tuntutan ke-3 Bonek 1927 adalah “menolak penyelenggaraan kongres PSSI di Surabaya”.

Hari Kamis (16/4/2015) kemarin beberapa orang secara tiba-tiba menyeruduk acara talskhow bertema “Sepakbola Surabaya dalam Bahaya!” di studio SBO TV, yang menghadirkan beberapa narasumber termasuk 2 eks ketua umum Persebaya (1927), Arif Affandi dan Saleh Mukadar.

Salah seorang dari kelompok itu memaki Saleh dan lantas menampar eks deputi Sekjen PSSI itu dan terekam oleh video, yang sudah beredar di dunia maya.

Kelompok orang itu disinyalir berasal dari oknum ormas Pemuda Pancasila. Pada tengah malamnya, ribuan bonek sempat mau menyerbu markas ormas tersebut sebelum mampu dicegat oleh pihak kepolisian.

“Kejadian tadi malam menunjukan, betapa sepak bola Indonesia telah dikangkangi mafia dan premanisme. Kejadian memalukan itu menjadi cermin paling jernih yang memantulkan wajah sepak bola Indonesia, busuk, buruk, barbar, korup, dan menghalalkan semua cara,” itulah sedikit pernyataan sikap Arek Bonek 1927 yang ditandatangani presidiumnya, Andi Pecie.

“Didirikan dan dihidupkan oleh sejumlah terhormat serta penuh dedikasi seperti Soeratin, M.H. Thamrin sampai Otto Iskandar Dinata, PSSI kini terjerembab menjadi sekadar ormas. Ya, sekadar ormas!

“Membiarkan PSSI menggunakan preman ormas semimiliter merupakan pelecehan tidak terkira atas sejarah panjang PSSI itu sendiri. Jangan biarkan PSSI menjadi ‘Persatuan Semimiliter Sepakbola Indonesia’.

“Keadilan merupakan ibunda dalam setiap perlawanan dan perjuangan kami. Kami bakal terus berjuang dengan semua kemampuan dan ketidakmampuan. Kami bakal melawan dengan sebaik-baiknya, dengan sehormat-hormatnya,” pungkasnya.

Sementara itu Pemuda Pancasila membantah keras bahwa kejadian kekerasan itu dilakukan atas perintah mereka.

“Kami jelaskan bahwasanya dalam kejadian tadi malam itu tak ada kaitan dari organisasi Pemuda pancasila. Organisasi PP tak pernah memberikan instruksi kepada siapapun guna melakukan tindakan kekerasan, apalagi ini tindakan melawan hukum,” ungkap Majelis Pimpinan Cabang PP Kota Surabaya, Rohman Amrullah, dalam konferensi persnya, Jumat (17/4).

“Jelas kami tak bakalan memerintahkan anggota atau siapaun untuk membuat hal tersebut. Kalau terdapat anggota kami yang terlibat, bakal kami seret dan limpahkan ke polda. Dia mesti bertanggungjawab untuk aksi perorangannya itu,” jelasnya.

 

Dualisme dan Premanisme. Dua benda yang tak terpisahkan

 

emang kenapa kok dibubarkan ya, apa ada yang salah mungkin pada acara talkshow di SBO TV