Bayangkan anda membelanjakan Rp 3 juta untuk biaya iklan PPC dan banner untuk menarik pengunjung ke situs Anda. Dan Anda berhasil mengkonversi pengunjung menjadi pembeli hingga menghasilkan penjualan sebesar Rp 7 juta. Tapi bagaimana jika anda bisa menghasilkan penjualan Rp 7 Juta tanpa perlu beriklan ? Akan sangat menyenangkan bukan ? Anda tidak perlu membelanjakan uang Rp 3 juta untuk iklan tetapi uang Rp 7 juta tetap anda dapatkan. Maka stop beriklan dan mulailah content marketing Dengan menerapkan strategi content marketing anda bisa mendapatkan itu semua. Sebelum saya menunjukkan cara menerapkannya content marketing, saya akan jelaskan dulu mengapa iklan hanya akan memboroskan uang anda. Iklan online tidak efektif lagi ? Sudah lama para pakar online marketing mengetahui bahwa iklan online sudah tidak maksimal dalam menghasilkan penjualan lagi . Di tahun 1998 riset Benway mengungkapkan fenomena yang disebut Banner Blindness. Sebuah fenomena dimana pengguna web mengabaikan banner yang jelas dan sangat berwarna bahkan seringkali jika banner itupun bukan sebuah iklan. Hal yang sama juga berlaku untuk iklan yang berupa teks Hasil riset yang dirilis oleh Journal of Studi Usability edisi 3 (Vol.6) menunjukkan pengguna web mengabaikan iklan teks, kecuali pengguna web merasa hal tersebut bukan iklan. Pada dasarnya kedua temuan diatas hanya mengkonfirmasi fenomena yang telah terjadi sebelumnya pada iklan tradisonal, yaitu : Orang-orang mengabaikan iklan karena bersifat menggangu saat mereka sedang melakukan aktifitas lain Anda merasa terganggu dengan iklan televisi saat asyik menonton acara favorit Iklan bilboard mengganggu saat anda mengemudikan kendaraan. Iklan pop-up mengganggu saat Anda sedang membaca artikel web. Ketika fakta menunjukkan bahwa banyak orang mengabaikan iklan, mengapa anda masih tetap memboroskan uang untuk beriklan ? Mungkin anda bertanya “ Jika iklan tidak efektif lagi, lalu bagaimana? ” Stop beriklan dan mulailah content marketing sebagai strategi bisnis anda. Perhatikan 2 faktor kunci mengapa orang mengabaikan iklan tradisional : 1. Iklan tidak menawarkan nilai, manfaat, serta alasan apapun bagi orang untuk melihatnya. 2. Iklan mengganggu karena secara tiba-tiba ditampilkan tanpa izin anda Stop Beriklan dan Mulailah Content Marketing Jika Anda menggunakan strategi content marketing maka situasinya akan berbeda Pertama, Anda menawarkan konten atau informasi bermanfaat kepada calon konsumen anda. Kedua, orang akan dengan senang hati menukar konten yang mereka dapatkan dengan memberikan izin kepada anda untuk menawarkan produk/jasa yang anda jual Sesederhana itu. Konten marketing berarti menciptakan dan memberikan konten gratis yang berharga untuk menarik dan mengkonversi calon pembeli menjadi pelanggan, dan pelanggan menjadi pembeli berulang. Jenis konten yang anda bagikan harus berkaitan erat dengan produk/jasa yang anda jual. Secara sederhana anda mengedukasi calon konsumen sampai mereka tahu, suka. percaya dan siap untuk bertransaksi dengan anda. Berikut ontoh kasus untuk membantu memahami konsep ini content marketing Pebisnis kolam renang yang sukses menjual sampai US$ 5 juta dengan content marketing Pada tahun 2009 kelesuan penjualan melanda River Pools & Spa, sebuah perusahaan milik Marcus Sheridan yang bergerak di bidang pembangunan kolam renang dan kolam air panas di Maryland, AS. Iklan bukan pilihan bijak untuk meningkatkan penjualan pada saat itu. Termasuk beriklan di media internet. Namun Marcus melihat ada sebuah potensi di media internet lebih dari sekedar tempat beriklan. Marcus mengamati bahwa kebanyakan orang browsing bukan mencari iklan, tapi informasi. Melihat ini Marcus pun membangun website dan mulai blogging secara teratur. Marcus mengisi blog River Pools & Spa rata-rata 2-3 kali seminggu secara rutin. Marcuspun berbagi informasi yang bermanfaat bagi para pengguna web yang mencari segala macam informasi mengenai kolam renang dan kolam air panas melalui blog yang dibuatnya Dalam blognya Marcus mengedukasi pembacanya seperti cara memilih jenis kolam renang yang baik untuk rumah mereka. Marcus memberi informasi yang lengkap tentang kelemahan masing-masing bahan yang digunakan dalam pembuatan kolam renang & kolam air panas. Marcus berusaha menjawab langsung setiap pertanyaan pembaca lewat konten blog dan konsultasi gratis. Sikap murah hati ini membuat Marcus lebih mirip teman ketimbang salesman di mata pembacanya. Dalam waktu yang tidak lama, konten bermanfaat yang selalu di-up-date membuat blognya muncul di laman pertama hasil pencarian untuk kata kunci ‘pools & spa’. Setiap kali pengguna googling dan mencari informasi mengenai kolam renang sebagian besar dari mereka mendarat di blog Marcus. Dampak dari pengunjung yang banyak ini berujung pada satu hal : Penjualan Marcus yang meningkat. Namun yang menarik dari itu semua Marcus tidak menggunakan iklan sama sekali atau melakukan penjualan langsung kepada pengunjung websitenya. Marcus lebih memilih fokus untuk menyediakan solusi atas setiap masalah yang ditanyakan oleh pelanggannya daripada fokus bercerita mengenai produk perusahaaannya Dan tebak,pada saat pengunjung blognya memutuskan untuk membuat kolam renang, siapa kontraktor yang mereka hubungi ? Ya Marcus! Angka-angka berikut akan membantu anda memahami : Di sepanjang tahun 2009, Rivers Pools & Spa membelanjakan uang $ 250 ribu untuk iklan yang menghasilkan penjualan sebesar $ 4 juta. Dua tahun setelah menerapkan strategi content marketing dan memotong anggaran iklan hanya $ 20 ribu, penjualan mereka meningkat menjadi $ 5 juta – Padahal saat itu industri kontraktor kolam renang mengalami penurunan rata-rata 50 – 75 persen. Dari hasil pengujian internal menunjukkan, 8 artikel utama yang ada di blog Marcus menerima total 210.762 2.471 tampilan laman dan berhasil mengarahkan penjualan sedikitnya $ 2 juta. Mengapa content marketing lebih efektif dalam penjualan online ? Sedikitnya ada 3 elemen yang mempengaruhi : 1. Konten memberikan manfaat kepada pelanggan, sedangkan iklan tidak Orang cenderung menanggapi iklan dengan mengabaikan atau menjauhinya secepat mungkin, sama seperti ketika anda menggunakan remote control saat jeda iklan. Reaksi orang berbeda ketika menanggapi konten. Orang akan cenderung menghabiskan waktu berlama-lama untuk membaca konten anda jika konten tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan orang, Dan pada akhirnya, konten membuat prospek terhubung dan berinteraksi dengan produk anda Tentu saja tidak semuanya akan menjadi pembeli. Tapi jika anda mampu mempertahankan hubungan itu dengan secara kontinyu dan konsisten memberikan konten maka pada akhirnya mereka akan siap untuk membeli produk anda. Mengubah pengunjung menjadi pembeli hanya soal waktu. Dari pengalaman Marcus pada umumnya orang membaca konten di blognya sebanyak 30 kali sebelum melakukan pembelian Tetapi jika Anda menjual produk berharga lebih murah, waktu yang anda perlukan umumnya lebih cepat 2. Konten mengedukasi pelanggan sampai mereka siap untuk membeli produk anda Ada banyak orang yang tidak membeli produk dikarenakan mereka belum tahu bahwa produk tersebut dapat memberi manfaat besar bagi mereka. Orang-orang tidak tahu bahwa mereka sebenarnya membutuhkan produk anda atau mereka tidak tahu bagaimana cara menggunakannya. Itu berarti anda perlu mengedukasi calon konsumen anda sebelum mereka siap membeli. Iklan mustahil mengedukasi tetapi konten bisa. 3. Anda mudah ditemukan calon konsumen melalui konten Google akan mengindeks website atau blog setiap kali anda menerbitkan konten. Inilah yang sebenarnya terjadi ketika orang mencari informasi mengenai pembuatan kolam renang. Google selalu menampilkan posting blog Marcus di laman pertama hasil pencarian. Mengapa ? Karena hanya blog dia yang menyediakan informasi mendalam bagi calon konsumennya yang mencari informasi mengenai topik tersebut. Kemungkinan blog Marcus untuk ditemukan calan pelanggannya sangat kecil sekali jika dia tidak secara rutin dan teratur menerbitkan konten baru di blognya. Nah, jika strategi content marketing bisa membantu Marcus menjual secara online produk yang termasuk mahal seperti kolam renang andapun bisa melakukan hal yang sama. Tidak peduli apapun kategori produk dan jasa yang anda jual. Jika anda tertarik menerapkannya anda bisa melakukan hal berikut: 3 langkah praktis menggunakan strategi content marketing Menggunakan konten sebagai alat pemasaran tidak sulit seperti yang anda duga. Jika anda baru memulai, anda hanya perlu mengikuti 3 langkah sederhana berikut ini : 1. Cari tahu apa pertanyaan konsumen Kunci content marketing adalah anda sebagai produsen menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen. Secaea sederhana anda cukup membuat konten yang dapat menjawab segala pertanyaan konsumen. Bagaimana cara mencari tahu apa pertanyaan konsumen ? Mudah saja karena internet sudah menyediakan banyak alat gratis untuk mengetahui dengan akurat segala jenis pertanyaan konsumen seputar industri anda. Bagi pemula dan yang ingin cepat, Anda bisa menggunakan Yahoo Answers. Pada bar navigasi berwarna hijau, klik –> Tanya –> pilih kategori/sub kategori industri Anda. Yahoo Answeers akan menampilkan ratusan daftar pertanyaan yang diajukan orang pada kategori produk/jasa tersebut. Jika Anda punya waktu lebih, Anda bisa mendapatkan data yang lebih akurat dengan mengikuti cara berikut : Mulai dengan membuka Uber Suggest. Tool gratis ini akan membantu anda untuk mengetahui frase apa saja yang digunakan oleh pengguna mesin pencari ketika mencari informasi. Cukup ketikkan nama produk/jasa pada industri Anda. Misalnya ‘Asuransi Kesehatan’ Uber Suggest akan menampilkan daftar puluhan frase yang digunakan oleh konsumen saat browsing informasi mengenai asuransi kesehatan. Copy paste daftar frase tersebut pada Google AdWords keyword tool. Alat gratis ini akan menampilkan kata kunci yang diketikkan oleh pengguna Google beserta volume pencariannya dalam suatu periode waktu tertentu Sekarang anda punya daftar pertanyaan, plus jumlah orang yang bertanya mengenai produk asuransi kesehatan di tangan. Cukup mudah bukan ? Langkah selanjutnya 2. Buatlah konten yang fokus pada masalah konsumen, mengedukasi sekaligus menghibur Kembali ke contoh produk asuransi kesehatan. Anda sudah mengetahui dari langkah pertama, jenis-jenis pertanyaan yang banyak ditanyakan orang di mesin pencari seperti “ bagaimana cara mengajukan klaim “ atau “ bagaimana cara memilih perusahaan asuransi yang benar” Anda cukup membuat konten dengan topik diatas dan pastikan konten anda dapat menjawab tuntas pertanyaan tersebut semakin lengkap semakin bagus. Satu hal yang tidak boleh anda lakukan Jangan melulu berbicara tentang produk asuransi perusahaan anda. Perhatikan pertanyaan konsumen diatas karena pada dasarnya mereka tidak sedang mencari informasi tentang perusahaan ataupun produk anda tetapi mereka mencari jawaban atas pertanyaan mereka. Jadi fokuskan konten anda untuk menyediakan solusi/jawaban atas pertanyaan pembaca bukan produk anda Inti dari content marketing adalah membangun relasi, interaksi dan kepercayaan calon pelanggan Ketika anda menunjukkan bahwa anda peduli dengan masalah konsumen maka merekapun akan membalasnya dengan kepedulian pada produk anda Dan dengan demikian penjualan produk anda akan berjalan dirinya sendiri. 3. Kemas konten sesuai selera konsumen Dalam 3-6 bulan pertama anda sebaiknya mecoba segala varian bentuk konten. Cobalah mengemas konten dalam bentuk posting blog, video, infografis, whitepaper, slide show, dan ebook Kemudian penelitian internal untuk bentuk konten seperti apa yang mendapat kunjungan terbanyak atau paling banyak mendapat komentar atau paling banyak mendapat tweet, share & like dari pengunjung Jika pengunjung website anda lebih suka video, itu tandanya anda mesti memperbanyak konten dalam bentuk video Bagaimana menurut anda ? Sekarang saya ingin mendengar pikiran Anda. Apakah Anda masih menggunakan iklan ketika menjual produk secara online ? Apa hasilnya ? Apakah Anda pernah atau belum melakukan content marketing sebagai cara memasarkan produk Anda ? Apa kesulitan Anda dalam melakukannya ? Beritahu saya via halaman kontak.
Ini ide yang luar biasa teman. Saya masuk akal juga tapi segan sih kalau ujung-ujungnya jualan.... Agak gimana gitu....
Tetapi bukan berarti kita tidak perlu beriklan karena iklan juga dapat memikat konsumen..jadi sekarang tergantung bentuk dan ide iklan yang akan dimunculkan dan disiarkan
Terimakasih saran dan artikelnya sangat membantu dalam beriklan dalam pembuatan dan desain x banner untuk keperluan kantor atau perusahaan
Benar juga ya informasi ini. Iklan yang sering tampil bila kita sedang berinternet sering kita abaikan karena menutupi apa yang kita baca. Lalu pelajaran untuk yang sering beriklan, bagaimana membuat konten?
Iklan merupakan sarana promosi, bagaimana produk kita bisa dikenal oleh khalayak ramai masyarakat. Tiada jalan lain yaitu promosi. Bahkan pembuatan konten juga sangat relevan sebagai langkah promosi. Oleh karena itu baik iklan atau konten bertujuan sama sama mengekspresikan dan menampilkan sesuatu kepada public dan juga termasuk langkah promosi.
Kalau keduanya diseimbangkan kenapa tidak ? Menurut saya keduanya penting, tapi dilihat lagi kondisi finansial dari usaha tersebut. Kalau ditempat saya kerja, di toko penjualan Panaboard, PABX dan Mesin Fax Panasonic daerah Jakarta, porsi membuat content marketing lebih besar daripada iklan (70:30), jadi ada benarnya artikel diatas dan saya setuju.
Well, ada betulnya juga sih tapi gk sepenuhnya benar. Dari pengalaman pribadi saya, saya pernah mencari mouse di toko online tapi tak pernah dapat. Hingga suatu ketika, saya sedang berkunjung di website detik dan mouse yang saya cari muncul sebagai banner iklan di sebelah kiri. Karena saya butuh dan tidak mau repot buka tab baru, saya klik ikan itu. Dari pengalaman ane sendiri, iklan itu memang ditujukan untuk orang yang sedang butuh barang atau jasa tersebut. Jadi pasang iklan gk sepenuhnya buang-buang uang. Ini sih dari segi pandang ane aja ya hehe
Mungkin perlu keseimbangan dengan mengukur kemampuan. Kedua-duanya diperlukan, tentu dengan strategi yang matang. Jangan hanya asal beriklan ataupun membuat konten sekedarnya. Karena keduanya bersifat promosi.
benerrr...kalau nulis ya pengennya nulis gak ngajak jualan.. takutnya visitor nantinya malah ilfeel ama kita dan gak buka blog2 kita lagi Menurut saya masih efektif kok periklanna. buktinya perusahaan besar seperti lazada matahari zalora dll masi pake ads berbayar, fb, adword, cpm, cpa dll. yah asal ngerti cara kerja iklan tersebuh sehingga tertarget