Ini Dia 6 Kisah Warga Asing Yang Cinta Terhadap Budaya Indonesia

Elizabeth Karen Sekar, Amerika. Sinden Bule

​

Berawal dari hobi menari dan bernyanyi, dan ketertarikan nya pada seni tradisional Jawa lama-lama kelamaan membuat dirinya terpinut. Istri dari Ki Soleh Adi Pramono ini merupakan satu-satu nya pesinden yang berasal dari luar negeri di Indonesia. Elizabeth sering merasa kecewa karena generasi muda sekarang lebih menyampingkan budaya tradisional dan lebih memilih budaya modern, padahal dirinya yang berasal dari luar negeri sangat mengagumi dan bahkan enggan bila kesenian tradisional punah. Menurut wanita kelahiran Chicago, Amerika Serikat ini bila mendengar gending jawa, akan merasa nyaman.

“Tidak ada yang melarang jika orang suka musik rok atau dangdut. Tapi, jangan lupakan seni tradisional sendiri”. Elizabeth Karen

Claude Biche Lavalle, Belgia. Seniman Fotografi

​

Wanita asal Belgia ini sangat mencintai budaya Indonesia, hal ini dibuktikan dengan kemampuan memotret dan estetika seni menjadi 12 karya seni yang sangat luar biasa dengan unsur objek seni seperti manik-manik kaca, perhiasan etnik, wayang, patung dan tekstil. Menurut Claude yang sudah menetap 13 tahun di Indonesia, mengatakan bahwa dirinya sangat beruntung untuk mendapat kesempatan tinggal di Indonesia dan sudah menjelejahi berbagai tempat yang eksotis dan tidak di miliki oleh negara asalnya ataupun di tempat lain. Hal tersebut yang mengguah hati Claude untuk memotret dan kemudian menuangkan ke dalam seni modern. Claude Biche Lavalle telah mendapatkan apresiasi dengan mengangkat karya-karya Claude yang dikembangkan oleh AKR Land Development di Gallery West.

Annette Horschmann, Jerman. Seorang Aktivitas Lingkungan di Danau Toba

​

Kecintaannya terhadap Indonesia mulai tumbuh saat dirinya pertama kali mengunjungi Danau Toba pada tahun 1993. Rasa ingin menjaga keindahan dan kebersihan Danau Toba pun ada dalam dirinya. Lalu ia mengajak tetangganya dari Belanda untuk bekerja sama melakukan aksi bersih dengan memungut sampah dan membersihkan eceng gondok yang dapat merusak ekosistem alam. Mereka pun tak segan mengajak warga loka untuk membantu mereka. Kemudian Annette belajar bahasa Batak untuk dapat berinteraksi dengan warga lokal sehingga mempermudah melancarkan misi tersebut. Sekarang Annette pun sudah menikah dengan pria asli Toba bernama Anthony Silalahi.

“Nunga Hudapot di son ngolukku. Hidup dan masa depan saya ada di sini. Keluarga saya ada disini. Saya hidup bahagia bersama suami dan anak-anak”. Annette Horschmann

Andre Graff, Prancis. Tukang Gali Sumur di Sumba

​

Andre Graff merupakan salah seorang mantan pilot balon udara, namun saat beliau pergi ke Bali untuk melihat budaya dan tradisi lokal yang dijadikan objek foto, dia menyewa perahu layar besama rekannya untuk menjelajahi pulau NTT, Sabu Raijua, Sumba, Solor, Lembata, Alor dan Kepulauan Riung. Pada tahun 2005 Andre kembali datang ke Sabu Raijua namun pada saat itu warga kampung sedang mengalami kesulitan air bersih. Oleh karena itu dia mengajari warga setempat untuk mencari air, menggali dan membuat gorong-gorong berkualitas tas dasar pengetahuan yang dia punya. Pada tahun 2005-2007 sudah berhasil membuat 25 sumur gali untuk 1.250 keluarga yang tersebut di 3 desa. Pada tahun 2007 beliau pindah ke Sumba Barat Graff mencari solusi se efektif mungkin tanpa mengotori lingkungan dengan energi matahari untuk menaikkan air dari lembah ke perkampungan. Jika proyek Graff terwujud, terdapat proyek lain yakni melakukan penjernihan air, mengadakan rumah mandi di setiap kampung dan program pertanian dan perkarangan. Berkat Graff lah warga Sumba dapat menanam sayur, jagung, buah dan umbi-umbian sehingga bisa dijual untuk membeli beras dan kebutuhan lain.

“Saya bukan orang LSM yang asal kerja, saya punya pilot project. Orang bisa belajar disini karena proyek dengan sinar matari guna menarik air ini merupakan salah satu terbesar di Indonesia. Ke depannya, wilayah ini dapat menjadi pusat wisata”. Andre Graff

Robin Lim, Amerika Serikat. Bidan Bali Beraksi untuk Negeri

​

Robin Lim merupakan bidan yang telah diakui secara internasional yang dikenal juga sebagai penulis dan penyair berbakat. Robin Lim atau dikenal dengan sebutan “Ibu Robin” telah mendirikan Yayasan Bumi Sehat (Sehat Ibu Bumi Foundation) sebuah klinik kesehatan yang menawarkan untuk perawatan kehamilan persalinan secara gratis bagi siapa saja yang membutuhkannya. Yayasan ini sepenuhnya didanai oleh sumbangan pribadi. Menurut Lim, tingkat kematian Ibu dan Bayi disebabkan oleh biaya yang terlalu mahal untuk persalinan. Atas dedikasinya tersebut Ibu Robin telah mendapatkan pengakuan regional dan global bahkan baru ini beliau dinominasikan Pahlwan CNN. Tak hanya bekerja sebagai bidan, Robin Lim bersama Bumi Sehat sering mengirimkan relawan kesehatan di tempat yang sedang dilanda bencana atau sekedar menjadi mentor mahasiswa bidan bahkan mengajarkan keterampilan bahasa Inggris dan Komputer untuk remaja lokal.

“Bintang Rock atau Pelacur, semua orang akan diperlakukan (seperti) VIP di Bumi Sehat… dengan kebaikan dan rasa hormat”. Robin Lim

Aurelien Fancois Brule, Prancis. Pendiri Organisasi Perlindungan Owa-Owa di Kalimantan Timur

​

Berawal dari kecintanya terhadap owa-owa di kebun binatang saat masih kecil. Aurelien atau Chanee memutuskan untuk terbang ke Indonesia sebab di Indonesia terdapat banyak jenis owa. Sesampainya di Indonesia, Chanee langsung pergi ke Kalimantan untuk melakukan observasi kemudian ke Jakarta untuk bekerja sama dengan Departemen Kehutanan. Namun ternyata tidak semudah apa yang dipikirkan, karena pada saat itu Indonesia sedang ricuh dengan tumbangnya zaman orger baru dan kruang akan pemahaman budaya sehingga sulit mendapatkan kepercayaan dari pemerintah. Setelah berusaha mendapatkan izin pemerintah Chanee mendirikan organisasi perlindungan binatang, kalaweit dan bersama para aktifis memperjuangkan habitat owa-owa agar tidak dirusak dan dihancurkan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Kecintaan kepada satwa Indonesia lah yang membuat Chanee sangat mencintai negeri Indonesia ini sehingga dia berusaha untuk memiliki status kewarganegaraan Indonesia.

“Saya sempat melemparkan candaan saat itu. Saya bilang, sepertinya harus menjadi pemain bola dulu jika ingin menjadi warga negara Indonesia. Tapi, setelah itu, saya dibandu beberapa orang untuk bisa mendapatkan status kewarganegaraan Indonesia yang saya inginkan”. Aurelien Francis Brule

Sebenarnya masih banyak warga negara asing yang sangat mencintai Indonesia seperti Alm. Husin Abdullah a.k.a Gavin Efward Birch, Selandia Baru (seorang aktivis pemungut sampah), Carlos Ferandis Spayol (guru Bahasa Inggris yang mengabdi di Sumbawa), Daniel Ziv Kanada (Berjuang naik turun bus demi jalanan), yang tidak bisa di ceritakan satu-satu. Mereka memiliki peran masing-masing dan berpengaruh terhadap negeri kita, mereka rela meninggalkan negaranya demi menjaga negeri kita tercinta ini.

Bukan berharap tentang apa yang telah negeri kita beri, tapi apa yang telah kita beri untuk negeri Indonesia kita ini ? Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda sekaligus menambah kecintaan kita terhadap budaya indonesia kita sendiri. SEMOGA BERMANFAAT

Sumber : Kisah Warga Asing yang Mencintai Budaya Indonesia

 

Kalau orang asing aja cinta budaya Indonesia apalagi kita sebagai orang Indonesia sendiri.
Ayo lestarikan budaya lokal

 

Indonesia beautifull., layak kalau dikagumi banyak bangsa

 

[HASHTAG]#Respect[/HASHTAG] [HASHTAG]#Inspiratif[/HASHTAG]

 

Anak anak kita nanti nnati yang ngajari bule-bule ini..

 

Saya suport mereka supaya anak bangsa kita bisa termotifasi

 

burung cinta cinta itu seperti apa mas

 

warga asing aja cinta sama budaya indonesia, masa kita nggakkk..

 

Ayo bangsa Indonesia, jangan sampai kalah sama bule

[HASHTAG]#respect[/HASHTAG] [HASHTAG]#salutbanget[/HASHTAG]

 

bisa jadi gak bisa eksis di negeri sendiri, atau dah enak dan betah serta pas passion-nya di negeri orang, atau emang jangan2 agen mata-mata

 

Wahh..salut banget sama mereka. Mereka lho yang bukan asli indonesia tapi mengagumi banget. Kita sebagai warga indonesia dan sebagai tuan rumah .. harus lebih dari mereka !! [HASHTAG]#IndonesiaBisa[/HASHTAG] !!

 

Hihihi gk kaget kayaknya karena yang sana suka sini, yang sini suka sana

 

alalahh....
jadi malu sama diri sendiri den...

 

mumpung belum terlambat, perkenalkan kesenian tradisional kita kepada anak2 kita, dengan cara memberi contoh dari orang tuanya. Semangat

 

Yang sinden bule itu keren lh .. aku pernah nonton pas dulu di SMP... Cara Menyembuhkan Sipilis

 

jiah agen mata-mata mas @ayahnyanadia bisa aja haha

 

mas @Yusup febriansah komen nya jangan pake link keluar dong, kan uda ada di signature huhu

 

okey semangat mas @ostnandar , kalo budaya kita uda di ambil orang aja baru marah-marah

 

iya mas @Musthafa Kamal , dia suka aku nya kapan ?

 

malu sama kucing aja mas @ys. herbi meong meong meong tidak ada kata terlambat untuk belajar