[ESAI] Gambaran Perang Masa Depan: Neurosains dan Militer

Jonathan D. Moreno pernah melaporkan di tahun 2012 lalu, bahwa sejak laporan tersebut dibuat, organisasi keamanan nasional di Amerika Serikat, termasuk angkatan bersenjata dan komunitas intelijen, telah berhubungan dengan komunitas neurosains. Teknologi terbaru ini berpotensi memicu perang dan mengasah kemampuan kontra-intelijen, memberikan keuntungan taktis yang diperlukan untuk mempertahankan dominasi geopolitik dan keamanan nasional. Neurosains telah muncul sebagai fokus utama dalam lingkungan kemiliteran, setiap tahun mereka menerima ratusan juta dolar dari Departemen Pertahanan. Eksperimentasinya dalam operasi keamanan nasional menimbulkan masalah etika yang perlu ditangani untuk memastikan sintesis pragmatik tentang akuntabilitas etis dan keamanan nasional.[1]

Mereka membuat ketaatan yang jelas bahwa: kepentingan militer dalam memahami, mengembangkan, dan mengeksploitasi ilmu saraf menghasilkan ketegangan dalam hubungannya dengan sains: tujuan keamanan nasional dan tujuan sains mungkin bertentangan. Sebuah pernyataan yang meremehkan, atau apakah ini gelombang dari ‘masa depan’? Inilah kekeliruan kita memandang ilmu pengetahuan, kita menganggap ilmu-ilmu ini netral.

John Brockman pernah berkata "Dimana ada arus uang, mengalirlah sains." Ini seharusnya tidak mengejutkan kita.

Jonathan melaporkan bahwa bentuk pemindaian otak baru, antarmuka otak-komputer (PCM), dan neuromodulasi, sedang dikembangkan lebih jauh untuk pengembangan mesin tempur, deteksi penipuan, dan aplikasi militer mutakhir lainnya untuk melayani kepentingan “keamanan nasional”. Saya selalu suka bagaimana pemerintah menyembunyikan rencana jahat mereka dengan syarat ad hoc seperti "keamanan nasional". Arnold Wolfers menggambarkan sejarah ambigu dari istilah ini karena tumbuh dari gagasan lama tentang kepentingan nasional yang dapat dipandang sebagai keunggulan kepentingan bangsa, selanjutnya dapat dipahami sebagai nilai utamanya (kedaulatan, kemerdekaan?). Menurut Wolfers, konsep ini telah menghadapi dua evolusi utama. Pertama-tama, ini cenderung sebanding dengan hanya kepentingan segelintir manusia. Tampaknya sangat topikal saat ini dengan integrasi Eropa dan dilusi kekuatan nasional. Kedua, Wolfers menegaskan bahwa ada pergeseran dari masyarakat kesejahteraan ala sosial-demokrasi ke konsep keamanan “kepentingan nasional”. Untuk menyelesaikannya, Wolfers menekankan pentingnya dimensi moral dalam keamanan nasional. Ketika negarawan menyerukan sebuah kebijakan keamanan, mereka menyerukan pengorbanan beberapa nilai (kebebasan individu).

Saat mereka melaporkan militerisasi cyborg baru, atau cyborgization militer lebih dekat dari perkiraan kita. Program Kajian Augmented Cognition DARPA (Aug- Cog) berusaha menemukan cara untuk menggunakan informasi neurologis yang dikumpulkan dari petugas perang untuk memodifikasi peralatan mereka sesuai dengan itu. Misalnya, konsep '' kognitif kokpit '' melibatkan perekaman aktivitas otak pilot untuk menyesuaikan kokpit dengan kebutuhan individu secara real time, secara sederhana fitur tersebut mempermudah pilot untuk melakukan apa yang harusnya ia lakukan atau apa yang tidak seharusnya ia lakukan dalam kondisi pesawat yang telah dibandingkan dengan kondisi pilot itu sendiri.

Seiring dengan prostetik baru (BCI) aspek lain adalah giliran neuropharmacological dalam kedokteran. BCI dapat mengoperasikan prostetik untuk tujuan terapeutik, tetapi mereka juga dapat terhubung ke exoskeletons orthotic yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.[2] Demikian pula, obat untuk terapeutik seperti methylphenidate, dapat membantu pasien memulihkan fokus dan perhatian, namun juga digunakan, misalnya oleh mahasiswa yang sehat yang ingin memaksimalkan kinerja akademis. Mereka menyatakan bahwa penggunaan neurofarmasi mendapat perhatian publik pada tahun 2003 ketika dua pilot Amerika secara tidak sengaja membunuh empat tentara Kanada dan melukai delapan lainnya di Afghanistan. Pilot tersebut telah mengkonsumsi Dexedrine, amphetamine yang sering digunakan untuk mengurangi kelelahan yang disebabkan oleh misi yang panjang.

Dalam penelitian lain mereka melaporkan bagaimana militer dalam pencariannya untuk memahami gangguan stres pasca trauma sangat berinvestasi pada propranolol. Para ilmuwan menemukan bahwa ketika propranolol diberikan segera setelah kejadian traumatis, hal itu dapat mengurangi potensi jangka panjang yang dapat memicu stres pascatrauma.

Sisi lain dari perkembangan penelitian diatas adalah organisasi semacam CIA atau badan keamanan nasional mendapatkan teknologi untuk mengembangkan metode interogasi dan mendeteksi kebohongan. Meningkatnya kecanggihan teknologi neuroteknologi yang membaca otak telah menyebabkan banyak orang menyelidiki aplikasi potensial mereka untuk mendeteksi kebohongan. Banyak dari obat neurokimia baru ini, terapi, dan lain-lain telah memasuki dunia konsumen saat para ilmuwan syaraf menemukan sejumlah kegunaan: “keamanan nasional, diagnosa medis, periklanan dan sistem peradilan pidana”.

Hal yang tidak mereka sebutkan adalah gagasan tentang dana operasi hitam dan kemungkinan penjualannya secara komersial di pasar gelap maupun pasar terbuka sesama negara. Mereka mungkin sudah melakukan penelitian militer lebih lanjut di bawah tanah bahkan saat kita berbicara, berdiskusi dan berdemonstrasi diatas sini…

Catatan Kaki:​

[1] http://journals.plos.org/plosbiology/article?id=10.1371/journal.pbio.1001289

[2] BCI adalah singkatan dari Brain-Computer Interfaces. Dapat dilihat penjelasannya di: https://en.wikipedia.org/wiki/Brain–computer_interface

Sumber tulisan ini adalah blog saya, bisa dilihat di:
https://anarkontingensi.wordpress.com/2017/07/21/gambaran-perang-masa-depan-neurosains-dan-militer/

 

serem juga ya kalo sampe terjadi

 

Penelitian terus terjadi dan perkembangan teknologi dalam bidang neurosaintifik tidak dapat dicegah.

Setidaknya di link ini http://www.businessinsider.in/tech/...-is-creating-right-now/slidelist/38814478.cms ada 15 penemuan DARPA untuk bidang kemiliteran...

 

Negara kita secara politis juga dipengaruhi banyak kepentingan baik Tiongkok maupun Amerika dalam hubungan (kepentingan) ekonomi di pasar bebas...

Menyeramkan memang~

 

Menakutkan...
Btw, Indonesia sampai sekarang masih bebas aktif..
Meski diajak sisi kanan atau kiri, kita masih ngikuti Pancasila.

 

Pancasila bagaimana? Ketika arus modal keluar masuk di Indonesia dan kemiskinan makin jelas mengada lalu penggusuran dimana-mana.

Arus investasi keluar masuk, dan bukan hanya uang yang dibuang dari negeri asal seperti Tiongkok dan Korea, tapi juga manusia penganggur darisana di impor kesini untuk mempersempit lapangan pekerjaan...

Apa itu Pancasila? Dan lebih lanjutnya apa itu ideologi?

 

Pancasila sebagai ideologi kerakyatan yang katanya khas dari Indonesia, ternyata masih mengamini eksploitasi antara manusia dan eksploitasi antar bangsa-negara.

 

ndak mau berargumen lebih lanjut gan.. ntar nyinggung politik de el el. takut ngelanggar rules forum...

 

Pancasila itu lebih dekat kepada sosialisme.
Salam....