3 Pilihan Investasi Terbaik Dengan Modal Rp 100.000

Kamu mungkin mengira bahwa uang Rp 100.000 yang kamu miliki tak banyak artinya untuk meningkatkan kondisi keuanganmu. Tapi sebenarnya jika kamu bisa secara rutin menyisihkan uang sejumlah tersebut untuk berinvestasi, maka kamu sudah memulai langkah awal yang tepat menuju kebebasan finansial.

Nah, apa saja investasi yang bisa kamu mulai hanya dengan bermodalkan Rp 100.000? Berikut tiga pilihan investasi terbaik untukmu:

1. Peer to Peer Lending
Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan uang Rp 100.000 yang kamu miliki adalah dengan meminjamkannya kepada orang lain. Kok bisa? Jadi begini, berkat adanya platform-platform peer to peer lending (pinjaman P2P) seperti MEKAR, kini kamu bisa menumbuhkan uangmu hanya dengan meminjamkannya kepada orang-orang yang membutuhkan pinjaman. Inilah fungsi platform pinjaman P2P, yaitu menghubungkan kamu dengan peminjam yang membutuhkan pinjaman personal ataupun pinjaman usaha. Saat peminjammu membayar kembali pinjamannya, kamu akan menerima keuntungan berupa sebagian dari biaya bunga yang dibayarkan oleh peminjam.

Investasi peer to peer lending merupakan pilihan yang baik untuk memulai portofolio investasi baik bagi investor bermodal besar maupun bagi pemula yang ingin berinvestasi dengan modal kecil. Di MEKAR, sebuah perusahaan P2P lending terkemuka di Indonesia, kamu bisa berinvestasi dengan bermodalkan hanya Rp 100.000 saja. Return atau imbal hasil investasi yang kamu terima yaitu mulai 7,18% flat per tahun, lebih tinggi dibandingkan bunga deposito di bank-bank besar. Keuntungan lainnya yaitu MEKAR telah bermitra dengan lembaga-lembaga keuangan mikro yang sudah berkomitmen menyediakan perlindungan 100% untuk pokok investasimu, sehingga risiko investasimu pun menjadi jauh lebih kecil.

Yang penting, ingatlah untuk berinvestasi secara rutin, maka kamu pun bisa mewujudkan masa depan yang lebih mapan secara finansial.

2. Rekening Tabungan Dengan Bunga Tinggi
Cara lainnya untuk menumbuhkan uang Rp 100.000 milikmu yaitu dengan menyimpannya di rekening tabungan yang menawarkan bunga tinggi. Kebanyakan bank besar tidak memberikan bunga untuk tabungan yang saldonya di bawah Rp 1 juta, yang berarti uangmu malah akan semakin berkurang setiap bulannya karena kamu harus membayar biaya admin bank bulanan. Memang kamu bisa mendapatkan bunga sebesar 1% hingga 1,5% per tahun, tapi hanya jika kamu memiliki sedikitnya Rp 1 miliar di rekeningmu.

Kabar baiknya, ada bank-bank kecil yang mungkin menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk tabungan dalam jumlah kecil sekalipun. Kamu hanya perlu mencari tahu bank mana yang cocok untukmu.

3. Reksadana atau Saham
Sekarang ini kamu tidak lagi harus memiliki uang dalam jumlah besar untuk berinvestasi saham ataupun reksadana. Kini kamu bisa menemukan platform-platform investasi online yang di mana kamu bisa memulai investasi saham atau reksadana hanya dengan bermodalkan Rp 100.000 saja.

Kalau kamu tertarik berinvestasi di reksadana, sebaiknya kamu cari tahu dulu jenis reksadana apa yang cocok untuk profil risikomu sebagai investor pemula dan yang bisa membantumu mencapai tujuan investasimu. Kamu juga perlu melakukan riset serupa untuk berinvestasi saham, karena kamu perlu memiliki keahlian melakukan analisa teknikal dan fundamental untuk membantumu menentukan saham apa yang perlu kamu beli. Yang manapun pilihanmu, jangan lupa juga untuk menghitung biaya-biaya transaksi yang mungkin harus kamu bayarkan kepada platform investasi yang kamu gunakan.

Pada akhirnya, instrumen investasi apapun yang kamu pilih untuk menumbuhkan uang Rp 100.000 milikmu, yang terpenting adalah bahwa kamu mulai berinvestasi sesegera mungkin. Buatlah keputusan finansial yang bijak, pilih instrumen yang sesuai dengan profil risikomu, berinvestasi secara teratur, dan kamu akan bisa menuai hasilnya.


Sumber: https://blog.mekar.id/3-pilihan-investasi-terbaik-dengan-modal-rp-100-000/

 

Kalau modal masih kecil memang lebih enak main reksadana aja atau P2p Lending, tapi pasar properti masih merajai investasi terbaik kak. Tetapi tetep harus lihat materi dari propertinya, coba lihat struktur bangunannya, lalu plafon, genteng, rangka pakai apa, dll karena itu menentukan harga juga.