Atletico Juara La Liga 2013/14 : Akhir Monopoli Madrid dan Barca?

Liga Spanyol musim 2013/2014 sudah berakhir dengan Atletico Madrid sebagai juaranya. Atletico sukses menahan imbang tuan rumah Barcelona 1-1 di laga penentuan pada Minggu (18/4).

Sukses Atletico musim ini menghadirkan sebuah pertanyaan. Mampukah mereka menghentikan monopoli duo raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid untuk musim-musim mendatang??

La Liga Spanyol menurut saya lebih mirip sebuah ring tinju. Hanya ada dua petarung di atas ring yang bersaing sengit menjadi yang terkuat. Sementara sisanya hanya berkumpul di luar ring dan bersorak sorai. Penonton lebih tepatnya. Ya, tak ada kekuatan lain yang mampu menyaingi hegemoni tim paling dibanggakan Ibukota Spanyol serta klub masyarakat Catalan. Tak heran sebagian orang menganggap La Liga itu membosankan. Sang Pemenang sudah bisa diprediksi bahkan sebelum musim bergulir.

Terus terang saya begitu berharap adanya sedikit dobrakan tradisi walaupun saya seorang pecinta Premier League. Semenjak Valencia mengamuk di musim 2003/04 dibawah kendali Rafael Benitez, nyaris tak ada nama lain yang tercantum di daftar juara selain Los Merengues dan Blaugrana. Bahkan dalam tiga musim terakhir tak ada klub lain yang benar-benar terlibat sengit di jalur juara. Saya begitu rindu dengan geliat tim-tim lain seperti Deportivo La Coruna dan Valencia seperti sepuluh tahun silam. Sayang sekarang keduanya bak ditelan bumi dan tak berdaya di papan tengah. Dan musim ini, Atletico memunculkan kembali geliat tersebut. Sebuah kebanggaan tersendiri. Mereka yang selama ini merasa rendah diri dari tetangganya, mampu membuktikan bahwa di Madrid tidak hanya ada satu tim hebat.

Orang bilang mempertahankan itu lebih sulit daripada meraih. Itu bukan pepatah melainkan filosofi hidup yang sudah terbukti. Mampukah Atletico mempertahankan prestasinya atau setidaknya terus terlibat dalam perburuan gelar juara setelahnya? Saya punya beberapa pendapat atau poin yang bisa dijadikan alasan mengapa Atletico bisa melakukannya, setidaknya untuk musim depan.

1. Mental

Tim yang mampu menjuarai Liga biasanya punya perkembangan mentalitas yang baik sebagai imbas perjuangan selama semusim penuh. Contoh sederhana adalah Manchester City. Begitu sukses menjuara liga untuk kali pertama, mentalitas mereka berkembang pesat. Mereka sanggup menghadapi berbagai tekanan tinggi di setiap pertandingan. Apalagi Atletico belakangan juga sering malang melintang di kompetisi Eropa. Juara Europa League adalah bukti shahih. Ditambah jika mereka bisa mengalahkan Real Madrid di final Liga Champions 25 Mei nanti, kepercayaan diri mereka akan naik berlipat ganda. Sebuah perkembangan positif dari tim asuhan Diego Simeone.

2. Bomber haus gol




Kita pasti tahu Roy Makaay di masa jayanya bersama Deportivo La Coruna, Miguel Mista di Valencia, Diego Forlan bersama si kapal selam kuning Villareal, atau Frederic Kanoute di Sevilla. Mereka adalah para mesin gol luar biasa yang sanggup mencetak lebih dari 20 gol dalam semusim. Klub sangat tertolong dengan jumlah gol yang mereka cetak. Makaay misalnya, agresifitas penyerang asal Belanda itu menjadi andalan Deportivo bersaing di papan atas. Bersama nama-nama tersebut, Valencia dan yang lain mampu menghadirkan cobaan terhadap Madrid maupun Barca. Musim ini Atletico memiliki Diego Costa. Costa sukses mencetak 21 gol di liga musim ini. Jika Costa konsisten, produktifitas Los Rojiblancos akan tetap berbahaya.

3. Kolektifitas

Atletico tetap menjadikan kolektifitas sebagai motor penggerak tim. Walaupun memiliki pemain-pemain bintang, mereka tetap suatu kumpulan yang solid. Atletico tidak mengenal figure-sentris dalam permainan mereka. Ini memungkinkan setiap pemain mampu mengeluarkan skill terbaik.

4. Diego Simeone dan Transfer

Simeone merupakan mantan idola publik Vicente Calderon ketika masih aktif sebagai pemain. Publik Atletico patut berterima kasih pada pria Argentina ini. Sebagai pelatih muda, Simeone sudah berani menggoda dengan filosofi permainan indah miliknya. Di tangannya Atletico kian berbahaya. Tangan magis Simeone tentu akan berbicara lebih banyak musim depan.

Sudah begitu Simeone sepertinya berniat untuk mengubah strategi transfer Atletico yang sebelumnya gemar melepas pemain bintangnya ke klub lain. Ini sangat logis. Dengan keberhasilan menjuarai La Liga, serta nama mentereng di Eropa, Atletico tak perlu lagi bertingkah laiknya tim guram. Mereka perlu menambah amunisi bukannya menguranginya. Toh, dengan tampil di Liga Champions, bukankah akan menambah pundi-pundi mereka? So, mungkin tak akan ada lagi kasus kehilangan seperti Fernando Torres, Maxi Rodriguez atau Radamel Falcao. Jika para bintang tetap tinggal, besar kemungkinan Atletico tetap akan jadi tim yang diperhitungkan.

Sepertinya, Real Madrid dan Barcelona harus bersiap-siap menghadapi kelanjutan teror dari Atletico. Mereka jelas tak akan berhenti disini, meski tak punya DUIT berlimpah. Tekad dan determinasi mereka tak boleh dianggap remeh, apalagi dianggap hanya angin lewat.

 

Memang hebat Atletico ini kerana mampu menewaskan kelab yang berbelanja besar seperti Real Madrid dan Barca. pasti saingan akan lebih hebat pada musim depan.

 

Pastinya. Salut deh buat mereka

 

Pasti mereka akan menggegar di champion league nanti. Tunggu aja deh...

 

Ya, bakal jadi derby Madrid paling heboh deh poko'nya. .

 

Pasti ramai pemain berkualiti mahu bermain dengan Atlitico Madrid musim depan.

 

Yup, Liga Champions adalah magnet untuk setiap pemain

 

biar la liga makin kompetitif bagus nih,,jgn cuma barca / madrid aja yg gantian juara.. lebih seru klu gini