Tri Rismaharini : Sang Walikota Andalan Surabaya

Stabilitas kondisi Indonesia saat ini bisa dibilang sedang carut marut. Sejumlah permasalahan besar yang tak kunjung terselesaikan justru menjadi semakin berlarut-larut berkepanjangan tanpa ditemukan solusinya. Indonesia memang negara yang dikaruniai banyak kelebihan dan keindahan alam. Tanahnya begitu subur terjajar seiring jajaran titik gunung api dari barat hingga timur. Namun apalah artinya semua hal itu bila korupsi dan kesenjangan sosial masih merajalela hingga hari ini.

Proses perbaikan yang berkesinambungan melalui kerja sama para pemimpin daerah mungkin menjadi salah satu jawabannya. Untuk mengelola dan menciptakan stabilitas di negara tercinta ini, tentu memerlukan koordinasi dan kerja sama dari hal-hal paling kecil seperti pemerintahan kota. Disinilah posisi walikota berperan besar dalam melakukan koordinasi dengan beberapa kota lainnya yang tergabung dalam satu propinsi. Indonesia butuh pemimpin-pemimpin yang jujur dan tekun bekerja sama dengan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita kota dan menunjang kemajuan Indonesia.

Saat ini bisa dikatakan tak banyak walikota yang mau giat bekerja demi tercapainya pembangunan kota yang lebih maju. Beberapa tahun yang lalu masyarakat Indonesia mulai mengenal sosok Jokowi sebagai salah walikota Solo yang dianggap giat bekerja dan memegang teguh amanah rakyat. Kini, sosok yang satu ini tak kalah besar perannya di kancah pemerintahan propinsi Jawa Timur. Sosok walikota wanita yang berhasil merebut hati rakyat melalui pilkada daerah pada tahun 2010 itu adalah Tri Rismaharini.



Wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961 ini akrab disapa dengan panggilan Risma. Tak ada yang istimewa dengan penampilannya. Ia terbiasa mengenakan jilbab rapi tanpa make up menor yang menghiasi wajahnya.Ia merupakan tamatan S1 jurusan arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November. Istri dari Djoko Saptoadji ini sempat vakum setelah menamatkan pendidikan dan berfokus mengurus keluarga. Ibu dari dua Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni ini kemudian mulai mengawali karirnya di dunia pemerintahan dengan menjabat sebagai PNS kota Surabaya sebelum menjadi kepala seksi tata ruang dan tata guna tanah Bapekko Surabaya pada tahun 1997.

Selanjutnya ia pun pernah menjabat sebagai kepala di bidang pendataan dan penyuluhan dinas bangunan serta dinas pertamanan di tahun 2001.Pada tahun 2002 Risma pun kembali berpindah posisi menjadi kepala bagian bina bangunan. Di sela-sela kesibukannya sebagai kepala bina bangunan, ia berhasil menamatkan pendidikan jenjang S2 jurusan manajemen pembangunan di Institut Teknologi Sepuluh November. Background pendidikannyayang kental dengan detail pembangunan menjadikan Risma sebagai salah satu tokoh yang expert di bidang pembangunan dan tata kota.

Pada tahun 2005 Risma juga sempat memegang jabatan sebagai kepala dinas kebersihan dan pertamanan kota Surabaya. Karakternya yang multi talent juga membawnaya pada posisi kepala badan perencanaan dan pembangunan kota Surabaya di tahun 2008. Dedikasinya yang tinggi terhadap kemajuan kota Surabaya akhirnya membuat masyarakat memberikan kepercayaan padanya untuk memimpin kota Surabaya pada periode 2010-2015.

Risma mencatat sejarah sebagai walikota wanita pertama yang menduduki posisi walikota melalui proses pilkada daerah. Di bawah naungan partai PDI-P, Risma dan wakilnya Bambang Dwi Hartono memenangkan suara rakyat dengan persentase sebesar 38.53 persen dan resmi dilantik sebagai walikota dan wakil walikota Surabaya pada tanggal 28 September 2010. Dibawah kepemimpinan Risma, wajah Surabaya perlahan tapi pasti berubah menjadi lebih tertata, lebih rapi dan lebih hijau.

Keberhasilan Risma sebagai walikota Surabaya telah membawa kota tersebut memenangkan piala Adipura kategori kota metropolitan pada tahun 2010, 2011 dan 2012. Risma juga berhasil membawa Surabaya menjadi kota partisipan terbaik se-Asia Pasifik versi CityNetpada tahun 2012. Tak hanya itu saja, Surabaya juga mendapatkan sejumlah penghargaan lainnya seperti Future Government Award 2013 untuk bidang data center dan iklusi digital mengalahkan 800 kota di kawasan Asia Pasifik serta penghargaan dari PBB yang menobatkan Taman Bungkul sebagai taman terbaik se-Asia pada tahun 2013. Kinerja dan dedikasi Risma pun diganjar dengan gelar walikota terbaik di dunia (mayor of the month) pada Feburari 2014.

Kegigihan Risma sebagai walikota yang berhasil membawa Surabaya menuju pembangunan yang lebih baik dan modern bukan tak mendapat tantangan dan ujian dari berbagai pihak. Salah satu tantangan tersebut justru datang dari wakilnya sendiri, Wisnu Sakti Buana yang menggantikan Bambang Dwi Hartono pada tahun 2013.

Isu mengenai ketidakharmonisan hubungan Wisnu dan Risma memang mencuat sebagai salah satu alasan mengapa Risma ingin mengundurkan diri dari jabatannya, disamping permasalahan lainnya seperti persoalan pembangunan tol tengah kota Surabaya dan kisruh kebun binatang Surabaya yang tak kunjung usai. Hal ini disampaikan secara gamblang pada sebuah talkshow televisi swasta yang menghadirkan Risma sebagai narasumber pada Februari 2014.

Semoga hadirnya sosok Tri Rismaharini sebagai walikota Surabaya yang berdedikasi tinggi dapat mendorong munculnya “risma-risma” lainnya yang turut meramaikan dan membangun pemerintahan Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
Tokoh lainnya

Thread lainnya:

1. Seto Mulyadi – Tokoh Indonesia Pemerhati Kesejahteraan Anak
2. Sepak Bola ~ Hobi yang Bisa Mendatangkan Rupiah Bagi Mahasiswa
3. 4 Event Terbesar di Bisnis Game Pada Tahun 2014
   
4. 9 Tips Sukses Dalam Berbisnis Ala Dahlan Iskan
   
5. Peluang Bisnis Dengan Modal Kecil - Apa Saja?
   
6. Pengalaman Liburan ke Singapura

 

wah mantap nih memang bu risma sebagai wali kota surabanya, dan dapat memberi banyak perubahan di surabaya. dan diam-diam dia juga Walikota Terbaik di Dunia Februari 2014. ini buktinya : http://www.citymayors.com/mayors/surabaya-mayor-tri-rismaharini.html

 

menurut saya lebh baik bu risma dibanding pak jokowi

 

pernah nonton talk show di salah satu tv bintang tamunya bu Risma, ternyata masa mudanya dulu hobby-nya naik gunung-pecinta alam

 

Tidak menyangka kalau ternyata lulusan S1 Arsitektur, tidak heran kalau beliau sangat menjaga tata letak serta keindahan kotanya.

 

Salut, suka blusukan tanpa wartawan

Dengan solusi Dan tindakan yg nyata
Tidak mencla mencle jg

 

yang penting dolly akan lenyap,, ditangan ibu risma

 

ibu ini memang luar biasa.. kemarin smakin terkenal karena marah2 soal taman..

 

setuju, pilih
pemimpin pro rakyat