Koneksi USB merupakan istilah yang cukup familiar di telinga kita saat ini. Hal tersebut dikarenakan USB menjadi protocol standar yang hampir digunakan semua perangkat komputer maupun gadget untuk difungsikan sebagai jalur transfer antara host komputer dengan perangkat periferal seperti printer, harfddrive eksternal, optical diskdrive eksterna, dan lain sebagainya. Meski merupakan protokol standar, USB nyatanya memiliki antar muka yang cukup beragam seperti USB type-A, USB type-B, mini-A, mini-B, micro-A, micro-B, dan yang terbaru adalah USB type-C. Ragam antar muka dari USB ini, secara teknis memang dinilai kurang praktis dan fleksibel karena untuk dapat menghubungkan perangkat yang satu dan yang lain harus memerhatikan terlebih dahulu jenis antar muka yang digunakan. Pada printer misalnya, hampir seluruh printer umumnya menggunakan konektor USB type-B. Sementara pada perangkat mobile seperti tablet ataupun smartphone, menggunakan micro-A sebagai konektor. Sedangkan untuk desktop PC ataupun notebook, umumnya masih menggunakan USB-type A. Perbedaan antarmuka tersebut tentunya mengharuskan kita untuk menyediakan kabel adapter yang mendukung terhadap perangkat yang digunakan. Karena tentu tidak mungkin mengkoneksikan smartphone dengan interface USB type-B bukan? Nah, untuk menyiasati hal ini, USB Implementers Forums (USB-IF) akhirnya memperkenalkan konektor baru yang dikenal dengan type-C. Konektor ini diklaim mampu menjawab segala pemasalahan yang terjadi sebelumnya. Konektor Type-C USB dengan konektor type-C merupakan jenis antarmuka atau konektor yang berbeda dengan type-A maupun type-B. Konektor type-C ini tampak lebih luwes karena bersifat reversible, yang berarti tidak masalah dengan posisi penyolokan konektor. Sebelumnya, tidak jarang kita menemui kendala saat menyolokkan perangkat UFD ke port USB di mana arah pemasangan harus pas. Bahkan jika port USB tersebut terletak di back panel komputer, akses untuk melakukan ini akan jauh lebih sulit. Konektor type-C ini secara resmi diumumkan pada Agustus 2014 dan menjadi konektor baru pada versi baru dari USB 3.1. Beberapa karakteristik kunci pada USB 3.1 dengan konektor tipe C ini, antara lain adalah. Desain baru secara keseluruhan, artinya secara fisik memang berbeda dengan USB tipe sebelumnya. Nanti-nya akan dijadikan standar yang digunakan pada mobile devices dan juga desktop. Ukuran mengadopsi USB 2.0 tipe micro-B, dengan ukuran sekitar 8.4 x 2.6 mm. Peningkatan dalam hal penggunaan, dengan menetapkan sistem reversible plug, sehingga tidak menjadi masalah pada pemasangan terbalik. Menerima arus listrik lebih besar dibanding USB 3.0, yaitu 1.8A. Mendukung performa kecepatan USB pada masa mendatang, diperkirakan akan tahan hingga 10 tahun. Perkembangan USB nantinya akan berada diranah performa kecepatan dan daya listrik, sedangkan fisik tetap sama. Ketahanan pemakaian hingga 10.000 kali. Kuat karena tidak ada isu pemasangan secara paksa atau terbalik hingga menyebabkan kerusakan. Meningkatkan ketahanan terhadap interferensi EMI dan RFI. Perangkat dengan Dukungan Konektor Type-C Implementasi type-C pada perangkat komputer maupun gadget saat ini sudah bisa Anda temukan di berbagai produk terbaru. Pada perangkat komputer seperti motherboard misalnya, USB 3.1 type C sudah bisa Anda temukan di jajaran terbaru motherboard 100 series, seperti GIGABYTE GA-Z170X Gaming G1. Selain itu, seri moderat dari 100 series juga tetap menghadirkan USB 3.1 type C seperti pada GIGABYTE GA-Z170-D3H. Motherboard Gigabyte Seri 100 adalah yang pertama di dunia mengusung kontroler I/O onboard premium Intel® USB 3.1 yang merupakan solusi I/O terbaik diantara konektor-konektor Type-C™ yang ada. Keunggulan USB 3.1 Type C USB type-C telah berada pada pengembangan final untuk digunakan sebagai sistem solusi single-cable. Potensi ini dilihat dari kecepatan SuperSpeed 10 Gbps dan mampu menghantarkan daya hingga 100 W. lebih dari itu, fisiknya yang kecil memungkinkan penggunaan dan penerapan yang lebih mudah di setiap perangkat. USB 3.1 juga memiliki kemungkinan digunakan sebagai docking terpusat yang menghadirkan fitur kemampuan untuk pertukaran data, hingga koneksitas ke multi-monitor sebagai media hantar streaming konten video. Bahkan sejumlah vendor sudah mengimplementasikan penggunaan jalur USB sebagai interface untuk display. Hal tersebut, tentu sangat dimungkinkan mengingat sejumlah vendor sudah berhasil mengimplementasikan jenis monitor dengan hanya mengandalkan koneksi USB untuk power sekaligus media untuk menampilkan konten visual. Pengembangan berbagai macam fungsi lain juga sangat terbuka lebar bagi jenis USB tipe C kedepannya. http://www.teknobandit.com/2016/01/move-on-ke-usb-type-c.html