1700 Tenaga Medis Gunakan VR Untuk Lawan Corona

Akibat dari mewabahnya virus corona (COVID-19) di seluruh dunia, kini banyak rumah sakit yang sangat membutuhkan tenaga medis terlatih untuk membantu merawat pasien yang semakin banyak terinfeksi. Saking banyaknya sehingga banyak fasilitas medis telah mulai mencari bantuan dokter dan perawat yang sudah pensiun. Berkat terus berkembangnya inovasi teknologi Virtual Reality (VR), kini para tenaga medis yang sudah pensiun bisa menggunakan VR untuk lawan corona dan membantu dalam perawatan pasien.

Sementara COVID-19 sedang meraja lela, tidak bisa dihindari lagi bahwa diluar sana masih banyak juga masalah kesehatan lainnya yang membutuhkan penanganan dokter dengan spesialisasinya masing-masing. Banyak dokter dan perawat sedang diatur untuk mengatasi COVID-19, dan bagi yang bukan spesialis kini diminta untuk merawat pasien yang lebih umum, seperti mereka yang mengalami serangan jantung, stroke, dan keadaan darurat lainnya.

Image source: vrscout​

Untuk membantu para tenaga ahli yang sedang menjalani pelatihan untuk penanganan lebih aman dan efisien, penyedia simulasi medis di Oxford telah mulai menawarkan platform pelatihan medisnya secara gratis selama pandemi COVID-19 di AS, Kanada, dan fasilitas-fasilitas di Inggris yang membutuhkan bantuan perawatan pasien. Sejak dimungkinkannya akses gratis, pelatihan simulasi VR untuk lawan corona ini telah diadopsi oleh 50 rumah sakit dengan total gabungan 17.000 siswa dan staf. Para profesional medis ini kini telah menggunakan simulasi pelatihan VR untuk memoles keterampilan mereka melalui serangkaian skenario pelatihan acak. Fasilitas ini bergabung dengan 50 institusi lain yang telah menggunakan platform ini sejak diluncurkan 18 bulan lalu.

Saat ini, selama pandemi COVID-19, rumah sakit mulai merekrut lebih banyak dokter dan perawat, dan mereka juga membawa dokter dan perawat yang telah pensiun kembali melakukan praktik. Kebutuhan akan banyak tenaga ahli dalam penanganan corona yang tiba-tiba, serta sifat pandemi ini yang terbilang baru, tentu mengakibatkan kebutuhan untuk melatih orang dengan jumlah banyak dan cepa. Baik itu yang masih aktif hingga yang sudah pensiun untuk membantu selama pandemi COVID-19.

Image source: vrscout​

Media pelatihan VR untuk lawan corona ini dapat diakses melalui headset VR atau PC standar. Simulasi ini menempatkan peserta melalui skenario perawatan pasien acak berdasarkan pada satu dari 100 kasus medis yang disediakan oleh fasilitas yang menggunakan platform. Pelatihan berkisar seputar melakukan diagnosa pasien menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik, riwayat pasien, dan konsultasi. Setiap skenario unik dari yang sebelumnya, menawarkan perubahan kecil pada pengalaman yang membuat peserta terus-menerus mempelajari hal baru dan tentu akan menambah pengalaman dalam menangani dan mengobati pasiennya.

Peserta pelatihan tidak perlu melakukan hal-hal tertentu pada titik yang berbeda. Mereka dapat melakukan semua yang biasa mereka lakukan ketika mereka akan menemui pasien yang sakit. Seperti dalam kehidupan nyata, mereka tidak tahu keluhan pasien dan diagnosis yang didapatnya seperti apa. Semuanya beradaptasi secara waktu nyata, sehingga pasien akan mulai terlihat tidak sehat jika Anda tidak merawatnya. Mereka akan menjadi pucat atau berkeringat atau lembab, laju pernapasan mereka akan meningkat seiring waktu, denyut nadi mereka akan meningkat, tekanan darah mereka akan turun, dan ketika Anda mulai melakukan perawatan yang tepat, yang secara bertahap membaik seiring waktu dan mereka akan mulai memberi tahu Anda mereka merasa lebih baik.

Tidak ada habisnya apabila kita membicarakan tentang teknologi VR ini. Tidak hanya untuk hiburan dan bersenang-senang saja, banyak sekali manfaatnya yang bisa dirasakan oleh manusia khususnya sebagai media simulasi dan pelatihan. Seperti contohnya untuk pelatihan bedah, pemadam kebakaran, keselamatan kerja, melayani pelanggan, dan banyak lagi.

 

ngeri juga gan, semoga tenaga medis sehat selalu ditengah pandemi corona seperti ini