Sesuai judulnya, kali ini saya akan membahas fenomena buzzer yang semakin marak pada pengguna sosial media di tanah air. Apakah fenomena buzzer ini? Buat yang belum paham akan saya jelaskan sedikit mengenai fenomena buzzer yang lagi marak belakangan ini. Buzzer sendiri berasal dari bahasa asing yang memilki artian bel, lonceng listrik, atau alaram. Terus apa hubungannya dengan sosial media? Kembali lagi pada fenomena buzzer sosial media ini berarti seorang user yang memanfaatkan sosial media mereka untuk menyebarkan info (alaram) promosi atau produk baru milik suatu perusahaan (biasanya perusahaan ini yang menggunakan jasa buzzer untuk promosi) kepada seluruh follower atau pengikutnya di account sosial media tersebut. Buzzer sendiri bisa dilakukan hampir di semua sosial media seperti facebook, twitter dll. Tapi kalau menurut saya yang lagi marak di platform twitter Apa saja keuntungan Buzzer? Bicara mengenai keuntungan ini pasti ujungnya duit (UUD=Ujung-Ujungnya Duit) Yang pasti jika account kita menjadi buzzer pasti bakal dapat duit dari perusahaan yang menggunakan kicauan kita untuk mempromosikan produk mereka. Karena account kita ini dijadikan media bagi perusahaan untuk promosi, jadi sama kyk mereka memasang iklan di wilayah kita, dan so pasti kudu bayar donk. Jadi bisa dibayangin sekali berkicau sambil dibayar ngalah-ngalahin burung yang dijual di toko-toko Lalu Apa Saja, Syarat menjadi seorang Buzzer? Ini nih yang wajib di perhatikan. Pada dasarnya semua user sosial media bisa menjadi seorang Buzzer. Tapi ada syaratnya, misal jika teman-teman pengguna situs jejaring sosial twitter, yang pertama kali di perhatikan perusahaan adalah jumlah follower Anda. Jadi kalau punya follower sampai puluhan juta pasti bakal di awasin sama perusahaan-perusahaan yang siap menawarkan bantuan promosi produk mereka. eits...tapi gak cuma itu yang bakal di nilai karena ada kriteria berikutnya yang ikut dinilai. Kriteria berikutnya adalah kicauan Anda sudah terawat apa belum? Maksudnya terawat ini bukan berarti kudu gosok gigi dulu sebelum berkicau, tapi apakah selama ini account sosial media anda diikuti penggemar Anda karena ocehan yang bermanfaat buat mereka, atau ternyata yang follow account anda ternyata musuh-musuh Anda semua karena sering berkicau di twitter sambil bawa-bawa nama hewan satu kebun binatang. Jadi kuncinya: dan sudah jelas, pasti anda tidak akan di gunakan sebagai buzzer jika history celotehan anda lebih banyak minusnya daripada positifnya. Selanjutnya yang bakal diperhatikan para pengguna jasa buzzer adalah; penggemar/follower Anda asli apa tidak? Aktif apa Pasif? Kadang banyak pemburu follower lupa tentang hal ini, jadi punya follower banyak tapi bisa dikatakan pasif terhadap status yang kita update. Misal pakai bot atau pakai jasa auto generate follower, karena jika kita menggunakan yg seperti ini, dijamin setiap Anda update status jarang ada yg mau baca atau retweet walaupun mereka tetap mengikuti account kita. Ya jelas gitu lah, orang lagi sama-sama sibuk cari follower jadi gak sempat baca status orang lain Sedangkan pengguna jasa buzzer biasanya melihat dari status yang Anda update sering mendapat retweet apa tidak pernah sama sekali. Ini bisa dilihat dari ditail status pada twitter atau bisa juga di lihat dari embed twitnya sdh berapa kali di retweet statusnya dengan follower, Dan sudah pasti para pengguna jasa buzzer akan memilih account yang memilki follower aktif karena di anggap yang paling efektif untuk mempromosikan produk mereka. Kemudian yang terakhir dan paling penting yaitu, Jangan protect account anda ya iyalah, account di gembok koq mau jadi buzzer Jadi intinya kalau mau jadi buzzer kudu siap open public accountnya. Ada gak kerugian menjadi buzzer ini? Kerugian buat buzzer pasti ada, biasanya terlihat dari penurunan jumlah follower. Misalnya, setiap hari kita rajin tweet hal-hal lucu di twitter dan mendadak nongol twit kayak gini : "besok jangan sampai ketinggalan ya, buruan datang di event bla..bla..bla.. ada promosi produk yg lagi launching dari blo..blo..blo..!" kalau cuma sekali sih gpp, tapi kalau sehari update status promosi kyk gitu sampai lebih dari 5x dijamin bakal kabur semua followernya gara-gara dianggap sudah gak menarik lagi. Kebetulan untuk beberapa account twitter yang saya ikuti kemarin ada yg jadi buzzer juga, mendadak yang di share produk hp, untungnya gak sampai 5x sehari tweetnya, kalau sampai segitu biasanya langsung saya unfollow Saya sendiri belum tertarik jadi buzzer soalnya: - account pribadi saya sengaja saya gembok - ada account pribadi yg lain dan open public tapi followernya masih 18 jadi gak punya niat jadi buzzer, mungkin teman-teman ada yg mau cobain jadi buzzer?
hijabcd wrote: iya, tapi kadang2 perusahaan yg sudah punya fanpage kadang cari fans dari user lain buat bantuin promosi produk mereka. misal kyk yg sekarang smartfren ngeluarin produk baru andromax, nah buat proosi besar2an selain lewat iklan dan fanpage atau twitter sendiri, mereka juga merangkul user-user lain yg punya basic penggemar gede buat dibayar kalau ikut mengkampanyekan produk baru mereka di celotehan status acount sosial media mereka.
buzzer musti orang yang jago buzzer musti orang yang jago ngomong dan menulis pastinyaaa... wah saya gk cocok terlalu kebanyakan diem kayanya wkwkwk nih contoh yang tweetnya mahal2 skali tweet http://buysellads.com/buy/allsites/by/tweets tuh yang kaya gini bisa jadi sarana pekerjaan yaa.. memang bener dunia internet bisa membuka ladang pekerjaan lho
Kalau saya Kalau saya mah gak cocok dengan pekerjaan seperti ini soalnya jarang update status dan followernya juga dikit
@fahmi : iya bener, dunia @fahmi : iya bener, dunia internet bisa membuka ladang pekerjaan, sekarang kantor2 banyak yang buka lowongan posisi "sosial media officer" biasanya kerjanya kyk costumer service versi sosial media, sempat beberapa waktu lalu lihat di situs lowongannya punya KompasTv. @OAXER : hahaha @mazmun : sama lebih suka godain cewek ketimbang update status yg bagus2
peluang usaha ternyata bisa peluang usaha ternyata bisa datang dari mana aja,termasuk yang suka twitteran
