Barangkali banyak yang belum tahu, apakah itu plasenta lengket? Nah, kali ini saya coba berbagi kisah dan sedikit pengetahuan tentang "plasenta lengket" Selama saya hamil dan sudah melahirkan 2 orang anak, Alhamdulillah tidak pernah mengalami keluhan atau kendala kehamilan yang mengkhawatirkan, seperti plasenta lengket tersebut. Pernah sih, dengar bahwa ada ibu yang melahirkan tapi plasentanya tidak keluar berbarengan dengan bayi, yang seharusnya si plasenta keluar setelah bayi keluar dari perut si ibu, yang disebut sebagai plasenta lengket tersebut. Tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan plasenta yang belum keluar itu adalah kuret atau bahkan operasi. Membayangkannya saja saya sudah ngilu dan merinding. Tapi ternyata, adik ipar saya mengalami yang disebut plasenta lengket ini. setahun yang lalu adik ipar saya melahirkan anak pertama. Melahirkan di bidan. Yang saya heran, setiap 'bukaan' adik ipar saya tidak merasakan mulas. Seharusnya kan, mulas itu ada interval nya. Misal berapa menit sekali setelah mencapai 'bukaan' ke berapa gitu... Tapi ini kok, sampai 'bukaan' ke enam, tidak merasakan mulas sama sekali. Kalau saya dulu... 'bukaan' enam itu mulasnya sudah tidak bisa dibayangkan bagaimana sakitnya. Singkat cerita, si jabang bayi sudah keluar dari perut ibu, tapi plasentanya tidak ikut keluar. Akhirnya, si ibu dibawa ke klinik bersalin terdekat. Di kuretlah si ibu oleh dokter kandungan yang ada di klinik bersalin itu. Saya dapat kabar dari adik saya mengenai hal ini, langsung sedikit panik, soalnya baru kali ini ada saudara terdekat yang mengalami hal ini. Saya khawatir terjadi apa-apa. Memang sebelumnya pun saya sudah khawatir karena tiap 'bukaan' tidak merasakan mulas. Akhirnya meluncurlah saya melihat kondisi adik ipar saya ini. Tapi Alhamdulillah semuanya terlihat baik-baik saja, hanya si ibu yang terlihat masih lemas. Kasihan saya melihatnya, begitu lemas dan lelah. Begitulah pengorbanan seorang ibu........ Saya pun akhirnya penasaran mengenai si plasenta lengket ini. Setelah lama mencari-cari alias browsing, saya menemukan ini : Banyak faktor yang dapat menyebabkan plasenta lengket, sehingga tidak bisa keluar saat persalinan. Di antaranya, infeksi ataupun reaksi peradangan di dalam tubuh, kebiasaan merokok atau menghirup asap rokok, kelainan janin seperti hidrops fetalis, jumlah janin lebih dari satu, kelainan bentuk atau penyakit lain pada rahim, air ketuban terlalu banyak (polihidramnion), trauma, komplikasi persalinan, faktor genetika, serta konsumsi obat penguat kandungan. Perdarahan pasca-persalinan juga dapat menjadi tanda umum plasenta yang lengket dan akhirnya tertinggal di dalam rahim. Sangat penting untuk bisa mendeteksi hal ini dengan cepat, karena jika dibiarkan dapat menyebabkan infeksi yang bergejala demam, muntah, dan sebagainya. Selain itu, plasenta yang lengket ini juga memicu timbulnya kanker. Tindakan yang lazim dilakukan untuk menangani kasus ini adalah kuret, yaitu melepaskan jaringan yang melekat pada dinding rahim dengan melakukan invasi dan memanipulasi instrumen berupa sendok kuret ke dalam dinding rahim. Sendok kuret akan dapat melepaskan jaringan tersebut secara sistematik. (sumber)
@santidewi untuk kebaikan bersama, Judul dan paragraf awal sebaiknya jangan sama dengan sumber (jika copas penuh). Akan terjadi duplikat konten.
kalo judul nggak pak, itu penglamana adik saya ketika persalinan. untuk referensi juga, udah saya edit (copy writing). , nanti saya edit2 lagi jika memang terjadi duplikasi. makasih atas syaran2nya....
Pengalaman yang berharga. Namun thread ini 100% copas dari santidewi.com yang dibuat Maret 2014 dengan judul "Plasenta Lengket." Jangan sampai artikel di santidewi.com tsb sama persis di tempat lain (bersosial.com) maka sebaiknya judul dibuat berbeda dan artikel diedit lagi (cukup paragraf awal dan sudah dilakukan oleh moderator). Kalau tidak, bersosial.com bisa dianggap men-duplikat konten. Selain itu santidewi.com ntar ada kembarannya, padahal artikelnya bagus.
oooh gitu, jadi boleh repost asalkan judulnya diganti, dan paragraf awalnya dirubah...., terus kalo misal mau posting artikel dari media bagaimana rulenya?, saya liat banyak juga yang posting artikel demikian. makasih atas masukan dan sarannya......
saya awalnya nggak ngerti, dikira saya copas artikel dari orang lain...makanya sempat bingung sementara saya buat tulisan sendiri...., sekarang sudah 100% paham. maklum aja ya kang andre, namanya juga emak2 yang baru melek forum ....nuhun.
Yang namanya forum, bermacam karakter, ada sengaja/berniat nyepam atau memang belum paham atau cuek gak peduli. Nah, disini bersosial mencoba memberi masukkan/pengarahan terutama bagi yang ingin belajar lewat diskusi, berbagi, dll. Kalau nggak mau, yah terserah ybs. Bersosial masih memiliki toleransi, nggak asal delete atau suspend. Namun untuk yang berniat nyepam, maaf tidak ada tempat di sini. Inilah yang membuat saya betah di sini. https://www.bersosial.com/threads/sebaiknya-member-bersosial-jangan-lakukan-ini.26430/
iya @KangAndre , saya sepokat dan setuju. kalo saya memang berniat pengen cari pengetahuan, dan juga tentunya mensosialisasikan blog saya dengan cara yang wajar dan beradab heheh. makasih sudah dibimbing..semoga semakin betah, cuma emang online.nya nggak bisa tiap hari, se-moodnya ajah. kalo hari ini emang lagi 100% mood. maturnuwon