Apakah Ada Korelasi Jumlah Populasi Sebuah Negara dengan Kemampuan Sepak Bola?

Discussion in 'Bola' started by Edi Jersey, Nov 3, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Edi Jersey

    Edi Jersey Member

    Joined:
    Aug 25, 2014
    Messages:
    33
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    8
    Salah satu headline berita sepak bola pada pekan ini adalah bagaimana Bosnia-Herzegovina untuk pertama kalinya lolos ke Piala Dunia dan romentisme tentang kiprah negara pecahan Yugoslavia di ajang olahraga paling popular sejagat ini kembali merebak. Kita sudah pernah melihat hal seperti ini sebelumnya ketika Kroasia loloas ke Piala Dunia 1998 dan menjadi juara 3.

    Hal klise yang sering diutarakan ketika sebuah negara untuk pertama kalinya lolos ke Piala Dunia adalah bagaimana perbandingan jumlah populasi negara tersebut dengan performa mereka dalam sepak bola. Saya tidak tahu apakah memang ada korelasi langsung antara jumlah populasi sebuah negara dengan kemampuan mereka bermain sepak bola, tapi kita tergoda untuk mengaitkan bagaimana Bosnia bisa mencari 11 orang pemain yang sanggup meloloskan mereka ke Piala Dunia dari antara sekitar 3,8 juta penduduk mereka. Kita bisa melihat contoh lain seperti Slovenia yang hanya memiliki sekitar 2 juta penduduk. Negara mereka baru berdiri tahun 1991, sama seperti saat Kroasia melepaskan diri dari Federasi Yugoslavia. Mereka telah 2 kali lolos ke Piala Dunia pada tahun 2002 dan 2006.

    Negara dengan populasi terkecil ang bisa lolos ke Piala Dunia adalah Trinidad & Tobago ketika mereka lolos ke Piala Dunia 2006. Negara di kawasan Karibia ini hanya memiliki 1,3 juta penduduk. Rekor Trinidad & Tobago ini sempat terancam ketika Cape Verde, negara mungil di Afrika dengan hanya 499 ribu penduduk berpeluang untuk lolos ke Brazil 2014, tapi kemudian didiskualifikasi karena memainkan pemain illegal.
    Sekarang rekor Trinidad & Tobago kembali berada dalam bahaya setelah Islandia memastikan diri lolos ke babak playoff menuju Piala Dunia di Brazil. Islandia hanya memiliki sekitar 325.000 penduduk dan jika mereka bisa menang di babak playoff, mereka bisa membuang rekor Trinidad & Tobago ke tempat sampah. Sebagai perbandingan, penduduk Jakarta ditaksir sekitar 10 juta orang.

    Isu soal perbandingan penduduk dengan prestasi sepak bola sebenarnya sudah lama menjadi bahasan ketika berbicara mengenai Uruguay. Jika negara dengan populasi kecil dewasa ini timbul dan tenggelam dalam pentas sepak bola dunia, Uruguay telah berpuluh-puluh tahun menjadi kekuatan sepak bola dunia meski penduduk mereka terbatas. Uruguay pernah menjuarai Piala Dunia 2 kali dan Copa America 15 kali meski hanya berpenduduk 3,2 juta jiwa.

    Uruguay bisa menelurkan pemain-pemain hebat dari era Enzo Francescoli hingga era Luis Suarez seperti sekarang ini. Sama halnya juga dengan Islandia yang juga menghasilkan pemain seperti Eidur Gudjohnsen dan sekarang, Gylfi Sigurdsson.

    Pertanyaan yang sering dilontarkan adalah mengapa dari 200 juta orang Indonesia, kita tidak bisa mencari 11 orang pemain yang sanggup untuk bermain sepak bola dengan benar dan membawa kemenangan. Pertanyaan ini sebenarnya bukan saja ditujukan kepada Indonesia, tetapi juga kepada negara-negara berpopulasi banyak lainnya.

    Berikut adalah 10 negara dengan populasi terbanyak di dunia :

    1. China, 1,3 miliar penduduk
    2. India, 1,2 miliar penduduk
    3. Amerika Serikat, 316 juta penduduk
    4. Indonesia, 237 juta penduduk
    5. Brazil, 201 juta penduduk
    6. Pakistan, 187 juta penduduk
    7. Nigeria, 173 juta penduduk
    8. Bangladesh, 152 juta penduduk
    9. Rusia, 143 juta penduduk
    10. Jepang, 127 juta penduduk

    Jika kita melihat daftar di atas, separuh dari 10 negara berpenduduk terbanyak di dunia tak memiliki prestasi sepak bola yang membanggakan (China, India, Indonesia, Pakistan, Bangladesh). China sedikit lebih baik karena lolos ke Piala Dunia 2007 dan belakangan mulai aktif menggalakkan liga lokal mereka, tapi jelas tak sebanding jika kita memakai komparasi jumlah populasi dengan kemampuan bermain sepak bola.

    Yang menarik adalah bagaimana hingga awal dekade 90-an, Amerika Serikat dan Jepang juga tak dikenal sebagai kekuatan sepak bola. Baru selepas mereka serius mengorganisasi MLS dan J-Legue, mereka bisa berbicara di pentas sepak bola internasional karena berpengaruh ke performa tim nasional mereka.

    Di sinilah memakai dasar perbandingan jumlah penduduk dengan potensi kekuatan sepak bola sebuah negara dipertanyakan karena pada akhirnya yang menjadi faktor penentu bukan potensi jumlah populasi, tapi serius tidaknya melakukan pembinaan secara komprehensif. ... Disadur dari buku big pang theory...
     
    Silvia Sepatu likes this.
  2. Silvia Sepatu

    Silvia Sepatu Member

    Joined:
    Sep 25, 2014
    Messages:
    33
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    8
    Some day... kita tunggu, massa sih 250 juta jiwa memble terus... Viva Indonesia...!
     
  3. BEIM

    BEIM Active Member

    Joined:
    Mar 17, 2014
    Messages:
    1,358
    Likes Received:
    36
    Trophy Points:
    48
    seharusnya ada, semacam hitungan matematika :D
     
  4. Mr. Homy

    Mr. Homy New Member

    Joined:
    Oct 15, 2014
    Messages:
    3
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    yaahh...u-19 yang digadang-gadang pun sekarang udah kliatan 'mlempem' juga...mungkin masalahnya ada di sistem
     
  5. Edi Jersey

    Edi Jersey Member

    Joined:
    Aug 25, 2014
    Messages:
    33
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    8
Thread Status:
Not open for further replies.

Share This Page