Apakah anda sudah mengenal hewan yang tubuhnya bersegmen?

Discussion in 'Science' started by kampusbio, May 8, 2015.

  1. kampusbio

    kampusbio Member

    Joined:
    Oct 7, 2014
    Messages:
    108
    Likes Received:
    13
    Trophy Points:
    18
    Ciri – ciri hewan bersegmen adalah memiliki tubuh yang bersegmen, bersifat triploblastik, hidupnya di air, darat dan di laut. sistem pencernaan, sistem saraf dan eksresi sudah berkeembang dengan baik, beberapa jenis hewan bersegmen ada yang bersifat parasit bagi makhluk hidup walaupun ada juga yang hidup bebas. Alat reproduksinya sudah terpisah walaupun ada juga yang bersifat hermaprodit dan memiliki sistem peredaran darah tertutup.

    Pembagian kelas Hewan bersegmen ada 3 kelas yaitu kelas Polychaeta, kelas oligochaeta dan kelas Hirudinae. Kita akan bahas masing – masing kelas hewan bersegmen tersebut.

    1) Kelas Polychaeta
    Ciri – ciri anggota kelas Polychaeta adalah memiliki tubuh memanjang hingga 30 cm, bersegmen – segemen, dan pipih dosiventral. Biasanya tinggal di sekitar pantai, di pasir dan lubang – lubang batu di pinggir pantai.. Dalam mencari makan hewan ini aktif di malam hari. Pada bagian lateral terdapat rambut – rambut (setae). Parapodia sering dimanfaatkan untuk menggali pasir dan celah batu.

    Sistem pencernaannya sudah lengkap karena memiliki mulut sampai esofagus serta anus. Sistem pernafasannya terjadi secara difusi dari permukaan kulitnya. Sistem sirkulasinya terdiri ats pembuluh darah dorsal serta pembuluh darah ventral dan terhubung pada kanal – kanal di setiap segmennya. Sistem ekskresinya menggunakan sepasang nefridium pada tiap segmen kecuali pada segmen terakhir dan pertama. Cacing ini menggunakan sistem saraf tangga tali. Sistem reproduksinya terjadi secara gonochoris dan fertilisasi eksternal ketika berada di dalam air. Contoh spesies Nereis sp.


    2) Kelas Olygochaeta
    Ciri – ciri cacing kelas ini adalah memiliki tubuh gilig, terdapat segmen dan memiliki panjang tubuh mencapai 10 hingga 25 cm. Tempat tinggalnya di darat maupun di air tawar. Terdapat setae pada setiap segmen tubuhnya. Letak mulutnya ada di ujung anterior dan letak anus pada ujung posterior. Sistem pernafasan terjadi secara diffusi menggunakan kulit tubuhnya. Peredaran darah terjadi secara tertutup menggunakan 5 pasang jantung yang berotot. Sistem ekskresinya menggunakan sepasang nefridium dan sistem sarafnya menggunakan saraf tangga tali.
    Contohnya spesies : Lumbricus terrestris (cacing tanah), dan Pheretima sp (cacing tanah).

    Cacing tanah memiliki sifat hermaprodit waalaupun demikian ia tidak dapat membuahi dirinya sendiri. Kopulasinya terjadi dengan cara 2 cacing yang saling bertukaran sperma dan ditampung pada kotak sperma (vesicular seminalis). Setelah melalui proses fertilisasi selanjutnya terbentuklah kokon di area klitelium. Sperma tersebut kemudian membuahi ovum dan terbentuklah zigot yang akan berkembang menjadi cacing kecil di dalam kokon. Kokon kemudian diletakkan di tanah yang lembab agar anak cacing tersebut dapat bertahan hidup.


    3) Kelas Hirudinae
    Cacing hirudinae memiliki ciri ciri bentuk tubuhnya pipih dorsiventral, memiliki segmen tubuh sebanyak 33, terdapat alat hisap anterior dan posterior. Bersifat hermaprodit dan melakukan kopulasi dengan cara respirok layaknya cacing tanah. Proses fertilisasi juga terjadi secara internal dimana kokon akan berkembang di dalam kokon. Mulutnya terbagi menjadi 3 rahang. Ciri khususnya adalah dapat menghasilkan zat antikoagulan untuk mencegah pembekuan daarah pada mangsanya, cacing ini mampu menghisap darah sebanyak 3 kali berat tubuhnya. Oleh karena itu cacing ini bersifat parasit pada hewan maupun manusia. Pada saluran pencernaan sudah terdapat mulut (alat hisap), lambung, usus , rektum dan anus. Pada sistem saraf menggunakan tangga tali, alat ekskresinya berupa nefridia yang terletak hingga ruas ke 7.

    Contoh spesies adalahHirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa (pacet).
    Cacing sangat berperan penting dalam membantu penyuburkan tanah pertanian dengan mendegradasi sampah organik menjadi zat anorganik dan membuat aerasi tanah menjadi lebih baik untuk lahan pertanian. Cacing juga banyak dibudidayakan untuk makanan ikan karena mengandung lemak. Selain itu cacing juga sering dijadikan sebagai obat tipes yang dikemas dalam bentuk kapsul. Cacing juga sejak dulu dijadikan sebagai alat untuk menyedot darah kotor di bagian tubuh manusia.

    Sumber asli : Filum Annelida
     
Loading...

Share This Page