Intro : Well. after few week joining bersosial, already feel homey*belajarenglishmodeon Aden-aden, kali ini ane mau buka diskusi sederhana. Begini ceritanya, ane punya anak sebutir ups seorang kamsudnya. Baru usia 2 tahun lebih dikit sih. Cuma sesekali sering diskusi sama, temanya "Ntar anak kita perlu diskolahkan gak ya ?" Sekolah yang dimaksud adalah sekolah formal, SD, SMP, SMA dll... Entah kenapa saya selalu sampai pada kesimpulan kayaknya sekolah formal itu gak wajib, kalau anak saya ntar hepi, ya gpp. Tapi kalau dia gak hepi, ya gak harus. Kenapa saya sampai pada kesimpulan begitu, paling tidak ada 1001 alasan..gak ding, maksudnya ada beberapa alasan saja : 1. Suka ngeri kalau lihat perilaku anak-anak di sekolah, saling pukul, tonjok-tonjokkan kadang sampe ada anak yang menjumpai maut cuma gara-gara berantem di sekolah (Googling deh kalau gak percaya) banyak kasusnya. 2. Merinding kalau liat perilaku anak-anak sekarang, kecil2 sudah merokok, bahkan udah ada yg nyoba kristal-kristal setan dll.. 3. Saya melihat kultur pendidikan kita masih mencetak "kuli", pekerja alias orang gajian. Orang-orang yang tidak terlalu berani ambil risiko. Coba cek saja betapa banyak, pengusaha sukses yang justru tak makan bangku sekolahan. 4. Well, google dan dunia online menurut saya telah benar-benar merubah sumber pengetahuan. Semua tersedia di dunia online, termasuk pengetahua, bahkan lebih tajam dana dalam dari apa yang diberikan di sekolah. SO, kalau sekolah untuk menuntut ilmu ini agak basi. 5. Sekolah tidak menawarkan keriangan bagi anak, justru beban, PR, tugas, ujian, dll. Belajar via dunia online jauh lebih menyenangkan. At least menurut saya. 6. Saya berkeyakinan bahwa keluarga adalah "sekolah" terbaik buat anak. Nah, paling tidak itu enam alasan ane sehingga sampai pada kesimpulan, anak ane gak harus sekolah. Di pihak seberang ada istri saya dan tentu ortune ane dan semua keluarga besar ane. Debat ini bisa dibilang antara David and Goliath, ane nyaris gak punya pendukung kecuali anak ane yang kalau ane tanya "Abang, mau sekolah ?", jawabannya selalu sama " Ga mau". Alasan istri dan tim suksesnya ada beberapa juga, antara lain : 1. Anak butuh ruang sosialisasi, kalau anak gak sekolah ia bisa gak punya banyak ruang bersosialisasi. 2. Dampak negatif sekolah bisa dicegah oleh orang tua. 3. Anak yang tidak sekolah punya potensi anti sosial. 4. Entar gimana dia cari kerja kalau gak punya ijazah (Alasan klasik) 5. Apa kata orang nanti punya anak gak sekolah. Paling tidak itu lima alasan istri dan tim suskes yang ane ingat. Disamping komentar-komentar emosional lainnya... Nah, ane mau mau tanya opini aden dan ajeng disini. Ada ide, opini, cacian, makian atau apa kek seputar tema ini ? Begono deh dari ane...
Saya sangat setuju sekali dengan ulasan Anda, saya sendiri sudah gak sependapat dengan apa yang banyak di sampaikan oleh pihak sekolah. Apalagi baru2 ini ada istilah sekolah "FULL DAY SCHOOL" tambah gila lagi itu,,, jadi sekolah formal menurut penilaian saya "GAK HARUS"
Sebenarnya hidup kita pasti dihadapin dengan minimal 2 pilihan : ya/tidak, mau/tidak mau, sekolah/tidak skolah, neraka/syurga, ! Menurut saya si mas,, pilihan itu hak nya. boleh2 saja..... menentukan pilihan sekolah atau tidak tidak jadi masalah. dan saya pernah dengar cerita banyak orang sukses tanpa menempuh hidup di pendidikan formal. Akan tetap cerita nya agak sedikit berbeda,,, sekolah formal boleh saja kita tidak tempuh.... Tapi pendidikan "Syurga" harus kita tempuh sampai saatnya kita dipanggil.... Sekolah formal tidak menjamin rejeki banyak, maut panjang, jdoh cepat.... Tapi dengan pendidikan "Syurga" Insha Allah semuanya bisa diraih...... jangan sampai ketika sang pencipta nyari kita, kitanya tidak ada. Minimal 5x "absen"/hari kita harus hadir...... Ditambah "PR"nya dikerjain.... ahh... udah itu aja deh den #hanyakomen
Menurut saya pendidikan sekolah tetap harus, karena sosialisasi itu penting banget. Dan sejauh ini tempat sosialisasi yang paling mudah ya Sekolah. Tinggal kitanya aja mesti hati-hati cari sekolah yang cocok / tepat