Bali Menyimpan Peluang Bisnis Kerajinan Sandal

Bagi sebagian besar wanita, tampil hebat dari kepala hingga ujung kaki menjadi suatu keharusan yang tidak mungkin terpisahkan dari kaum hawa. Bahkan supaya kedua kaki mereka tetap bersih dan terkesan luar biasa, kalangan wanita tidak segan-segan untuk membeli puluhan pasang alas kaki untuk menyempurnakan penampilan mereka setiap hari.

Kesempatan inilah yang kemudian dikegunaaankan para pelaku usaha di Pulau Bali untuk memproduksi aneka kerajinan sandal cantik yang dewasa ini tidak sedikit mendapat sorotan dari masyarakat lokal maupun konsumen dari luar Pulau Bali.

Berbagai tipe sandal bali yang akhir-akhir ini mulai dilirik pasar antara lain sandal santai model flat, sandal wedge, sandal bali kulit ular, sandal pantai alias sandal jepit bali, sandal handmade kain katun, dan berbagai tipe sandal lainnya yang mempunyai peminat lumayan tidak sedikit jadi kerajinan sandal orisinil Bali ini mulai tidak sedikit digeluti masyarakat di Pulau Dewata tersebut.

Dari sekian tidak sedikit tipe sandal bali yang kini ini marak beredar di pasaran, salah satu tipe sandal yang lumayan terkenal di kalangan wanita merupakan sandal jepit tipe Jepun Bali. Tipe sandal bali yang satu ini sangat mudah dikenali sebab semua tampilan menggunakan hiasan bunga jepun Bali alias kamboja dalam kemasan warna cantik jadi sangat tepat untuk para remaja putri.

Bisnis kerajinan sandal Bali ini dapat mudah Kamu jumpai di berbagai kawasan wisata Pulau Dewata semacam di kelompok art shop Ubud contohnya di kios Bali Handicraft, Bali Product, Wholesale Bali Craft, Wholesale Bali Handicraft Wooden, Bali Mask, Lombok Crafts, Drum Djembe, Bali Sandals, alias di Bali Natural Book.

Menurut kabar yang dimuat di Antara News- Denpasar, bisnis kerajinan sandal bali sempat sukses meraup devisa sebesar 1,55 juta dolar AS pada tahun 2014. Angka tersebut dicapai dalam kurun waktu kurang lebih delapan bulan pada periode Januari hingga dengan Agustus 2014. Tetapi di bulan selanjutnya permintaan pasar mulai bertidak lebih kurang lebih 2,09 persen dibandingkan periode bulan yang sama pada tahun sebelumnya yaitu tercatat kurang lebih 1,58 juta dolar AS.

Kendala Pemasaran Sandal Bali ke Luar Negeri
Berbagai pengusaha kerajinan dan eksportir sandal bali membahas bahwa lesunya perdagangan sandal dan sepatu ke luar negeri alias bertidak lebihnya turis memilih oleh-oleh berupa sandal sebagai dampak kondisi ekonomi Indonesia dengan cara garis besar sedang tidak sehat. Tidak hanya itu, ketertarikan konsumen kepada hasil industri kerajinan di Bali sedang mengalami titik jenuh. Ditambah lagi kondisi pasar ekspor yang lesu menjadi masa-masa susah kepada kemunduran taktik pemasaran produk kerajinan sandal di Pulau Dewata. Tidak semacam empat tahun silam, walau krisis ekonomi tetapi tetap dapat diatasi para pelaku industry kerajinan di Bali dengan ramainya pemesan alias pembeli dari dalam negeri.

Pembeli luar negeri semacam turis dari Eropa mengalami penurunan yang lumayan drastis, padahal taktik pemasaran ekspor dari barang-barang kerajinan masyarakat Bali kurang lebih 45 persen dipasarkan ke Belanda, Jerman dan Italia, sedangkan sisanya dikirim ke negara-negara Eropa lainnya. Rata-rata prosentase daya beli turis mancanegara tersebut kurang lebih 9,5 persen (Jerman), Italia kurang lebih 8,2 persen, Amerika Serikat 6,7 persen dan sisanya ke negara-negara Eropa lainnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi Bali, mencatat realisasi ekspor souvenir berupa alas kaki dari segi volume mengalami penurunan sebesar 28,42 persen dari sasaran 280.768 unit (tahun 2013) menjadi 200.960 unit pada tahun berikutnya, 2014. Penurunan sebesar 28,42 persen tersebut menekankan bahwa harga persatuan unit dari alas kaki buatan tangan-tangan terampil perajin Bali memkurang baik.

Dari sekian tidak sedikit tipe kerajinan souvenir khas pulau Dewata, ekspor alas kaki alias usaha sandal sebagai kesempatan bisnis rumahan terfokus pada kerajinan sandal cantik merupakan salah satu terterkenal dari komoditas hasil industri rumah tangga masyarakat pulau Dewata yang dapat menembus pasaran luar negeri jadi tercatat sebagai kontribusi lumayan besar yaitu kurang lebih 0,45 persen dari total keseluruhan nilai ekspor Bali yang telah mencapai angka 341,81 juta dolar AS.

Akhir-akhir ini, perdagangan sandal hasil kerajinan Bali telah menunjukkan geliat membaik sebab pengaruh besar dari situasi ekonomi global Indonesia kepada pangsa pasar di Eropa dan Amerika. Apalagi para pebisnis muda telah mengenal selera konsumen yang bahagia dengan aneka souvenir dari benda-benda dengan bentuk unik dan cantik, semacam yang terakhir berupa sandal jepit dari pelepah pisang dan daun lontar khusus pesanan turis dari Italia, tetap tetap dilayani walau dalam jumlah tidak terlalu tidak sedikit sebab keterbatasan bahan-bahan mentah dengan nilai terjamin.

Peningkatan konsumen mulai datang dari beragam pembeli baik itu dari dalam negeri hingga orang asing yang kebetulan sedang berlibur ke pulau Dewata, mereka memburu souvenir berupa dompet, tas alias sepatu sendal hingga ke toko-toko seni berskala kecil di area wisata Bali. Tidak dipungkiri bahwa sektor pariwisata memberbagi andil paling besar dalam mendorong perkembangan ekspor kerajinan souvenir tergolong salah satunya permintaan sandal bali ke luar negeri. (detik.com)

 

penduduk bali terkenal kreatif dalam menghasilkan beragam kerajinan, salah satunya sandal. jika barangnya cantik dan unik kemungkinan bisa menembus pasar ekspor