Batu Giok Kota Aceh Jadi Perhiasan Kaum Wanita

Tren giok mulai merambah kalangan perempuan. Sekarang ini, kaum hawa sudah bisa mendapatkan berbagai aksesori yang terbuat dari giok, seperti cincin, gelang, liontin, hingga kerabu. Perhiasan tersebut dijual di hampir semua kios gem’stone yang berada di Ulee Lheue, Banda Aceh.

“Permintaan paling tinggi untuk saat ini adalah liontion kalung dan cincin,” ungkap salah seorang pemilik kios, Aidil, kepada Serambi, Selasa (13/1). Soal harga, itu tergantung pada jenis batu giok yang dipakai. Untuk liontin solar madu misalnya, Aidil menyebutkan harga jualnya bisa mencapai Rp 1.500.000. Bahkan dua hari lalu ia baru saja menjual liontin giok idocrase dan solar dengan harga masing-masing Rp 18 juta dan Rp 15 juta. “Itu orderan dari pemiliknya, katanya mau dihadiahkan buat istri,” imbuh Aidil.

Sementara jika untuk cincin kata Aidil, kebanyakan perempuan memilih batu jenis nefrit. Cincin batu nefrit itu ditaksir mulai dari Rp 250 ribu, sementara dari jenis solar bisa dijual mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per cincin.

Pemilik kios Gem’stone lainnya, Amna, juga mengakui hal yang sama. Hanya saja, pihaknya hanya melayani jasa mengasah batu, sedangkan pemasangan gagangnya di tempat lain. Permintaan paling banyak adalah untuk pembuatan mata liontin, cincin, dan kerabu.

Popon, pemilik salah satu toko emas di Jalan Chik Pante Kulu, Banda Aceh, menambahkan, selama demam giok, banyak yang datang ke tempatnya para kaum perempuan yang memintakan batu gioknya diikat dengan emas 70 persen.

“Rata-rata dijadikan liontin, cincin dan juga ada yang minta dibuat kerabu. Tapi kalau saat ini dominannya cincin, baru liontin,” demikian Popon.

Sumber : Batu Giok Aceh

 

Kalo perempuan, di bogor belum banyak yang pake batu, tapi tukang ngasah batu saya lihat tiap beberapa puluh meter ada, mungkin lagi ngetren kali yahh dan harganya mahal

 

mas @Yusuf.S sendiri suka tidak memakai batu-batuan

 

usaha batu cincin lumayan juga ya