Bisa Bikin Robot karena ga bisa beli mainan. Hebat

Discussion in 'General Lifestyle' started by VanceLobo, Dec 15, 2014.

  1. VanceLobo

    VanceLobo Member

    Joined:
    May 16, 2014
    Messages:
    380
    Likes Received:
    15
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Bagi anak dari desa terpencil di pesisir pantai perbatasan Gresik dan Lamongan seperti Ahmad Khoirul Hadi (15), memiliki mainan mewah adalah mimpi sia-sia di siang bolong. Terlebih lagi, warga Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur itu berasal dari keluarga sederhana yang memiliki penghasilan rata-rata Rp 60 ribu per harinya.

    Ahmad Fauzi, bapak Ahmad, hanya seorang penarik ojek dan ibunya, Nafiah cuma pedagang ikan. Sementara adik kelasnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs/sederajat SMP) Tarbiyatul Wathon, Nabil Al Annisi (14), anak pasangan Sunaryo dan Siti Aisiah, hanya mengandalkan hidup sebagai sopir freeline. Sedangkan Mohammad Harris Riqin (13), anak pasangan Harto dan Isfandin, mengandalkan hidup dari tangkapan ikan di tengah Laut Pantai Utara.

    Untuk bisa memiliki mainan mewah seperti anak kota pada umumnya, ketiga anak desa ini mengubur mimpinya dengan hanya memungut mobil tamiya bekas yang rusak, kemudian mengotak-atiknya agar bisa berfungsi kembali dan bisa digunakan bermain.

    Dari hobi mengutak-atik mesin mini 4 WD mainan tamiya rusak itulah, tiga siswa MTs di bawah bendera Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Wathon di Desa Campurejo itu, menjadi yang terbaik sebagai perakit robot tingkat nasional.

    Pada 28 hingga 30 Januari 2015 mendatang, mereka akan kembali menguji kemampuannya, apakah sebagai anak desa hanya cukup berkompetisi di tingkat nasional, ataukah mereka akan membuktikan, anak desa juga mampu menaklukkan dunia.

    "Ya kita optimis saja. Kalau tidak optimis, buat apa jauh-jauh mengikuti kompetisi. Kita harus punya mimpi agar menjadi semangat menjadi yang terbaik," kata AM Muhklis Indrawan (24), guru ekstrakulikuler elektronik yang memoles skill Ahmad dan dua adik kelasnya itu, kepada merdeka.com di kediamannya di Desa Campurejo, Kamis (11/12) lalu.

    Anak muda yang akrab disapa Wawan ini juga menegaskan, dengan semangat dan optimisme yang tinggi, apa-pun bisa mungkin. "Contohnya, siap yang mengira, tiga anak lugu ini, yang semula hanya hoby utak-atik tamiya bekas, justru mengubahnya menjadi mesin prestasi bagi ketiganya."

    Memenangi kompetisi robot se Jawa-Bali di Jember Line Tracer IV yang digelar Universitas Jember (Unej) yang digelar pada 1 hingga 2 November lalu, adalah bukti sahih ucapan Wawan tersebut. Ketiga bocah asal Desa Campurejo itu sukses menyingkirkan 46 pelajar dari sekolah-sekolah elite.

    Selanjutnya, masih di bulan yang sama, di tanggal 19 November, ketiga anak pedagang ikan, sopir dan nelayan itu kembali menjuarai Robot Elite Competition 2 (Reco 2) di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.

    "Kompetisi robot tingkat nasional, yang seluruh kompetitornya adalah siswa dari sekolah elit ini, bisa kita menangi secara berturut-turut. Yang jelas, asal ada kemauan semua bisa saja mungkin," katanya optimis.

    Dua penghargaan prestisius ini-pun mengundang rasa bangga Bupati Gresik Sambari Halim Rudianto. "Prestasi tak hanya monopoli milik anak-anak kaum berada dan memiliki harta yang ada di kota besar," katanya saat menerima rombongan yang akan berangkat ke luar negeri di Gresik, pada Rabu (10/12).

    "Kami akan selalu mendoakan supaya tim robot ini bisa lancar dan sukses di Singapura. Karena masih ada waktu, kami berharap agar para guru membimbing sebaik-baiknya dalam persiapan lomba," sambungnya.

    Sementara itu, guru pembimbing ketiga siswa MTs Tarbiyatul Wathon itu, Mohammad Lazim berharap pada lomba robot di Tay Eng Soon Convention Centre, ITE Headquarters, Singapura, ketiga siswanya akan kembali mengharumkan Kota Pudak, sebutan Gresik.

    "Insyaallah pada Minggu, 25 Januari 2014 kami akan berangkat. Kami minta doa restu kepada bupati dan seluruh masyarakat Gresik agar kami sukses membawa nama harum Gresik ke tingkat International," ucapnya.

    Sekadar tahu, Mohammad Lazim merupakan guru MTs Tarbiyatul Wathon, yang mengusulkan agar sekolahnya ada ekstrakulikuler elektronik. Kemudian dia mengajak Wawan, yang saat itu masih kuliah di jurusan elektro Universitas Negeri Surabaya (Unesa), untuk ikut membantu membimbing murid-murid sekolahnya.

    Dan setelah tiga tahun, mereka memetik buah dari upayanya. Ketiga siswanya secara berturut-turut menjuarai kompetisi robot tingkat nasional. Selanjutnya akan terbang ke Singapura pada Januari 2015 mendatang untuk menguji kemampuannya sekali lagi di kancah internasional.

    .....

    Sumber : Merdeka.Com
     
  2. Batik Trusmi Online

    Batik Trusmi Online Member

    Joined:
    Aug 12, 2014
    Messages:
    88
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    inspisred story :)
     
  3. Ardilas

    Ardilas Super Level

    Joined:
    Feb 18, 2013
    Messages:
    4,239
    Likes Received:
    317
    Trophy Points:
    83
    Google+:
    Generasi muda yang berpotensi nih. Pemerintah harus terus support nih.
    Bangga dengan Gresik, bukan Bupatinya :D
     
  4. dmtmo

    dmtmo New Member

    Joined:
    Dec 15, 2014
    Messages:
    2
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Nah cerita seperti ini nih yang membuat saya terharu dan bangga. Terharu karena mereka tidak bisa membeli mainan dan bangga karena akibat tidak dapat membeli mainan itu mereka bisa dengan hebatnya membangun robot mainan dari tamiya bekas yang mereka pungut dan utak atik kembali. (Tapi mainan robot yang mereka buat apa menggunakan remote control atau tidak ya? Ada yang bisa bantu jawab? Soalnya pasti keren kalau menggerakan robot tersebut dengan bantuan remote control hehehe)
    Mereka dengan kekurangannya, yaitu tidak memiliki mainan semenjak kecil, malah bisa menjadikannya kelebihan, sampai kancah internasional pula. Bangga sekali rasanya. Berawal dari mainan bekas mereka menjadi bintang yang cemerlang di kancah nasional. Semoga semakin cemerelang di kancah internasional Januari nanti.
     
  5. pram

    pram Well-Known Member

    Joined:
    Sep 23, 2013
    Messages:
    3,093
    Likes Received:
    161
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Mantap, semoga menjadi pelajaran bagi anak negeri untuk tetap berkarya walaupun seba terbatas :D
     
  6. Najla

    Najla Member

    Joined:
    Aug 1, 2014
    Messages:
    445
    Likes Received:
    22
    Trophy Points:
    18
    Yang seperti ini harus ditunjang dan di support
     
  7. VanceLobo

    VanceLobo Member

    Joined:
    May 16, 2014
    Messages:
    380
    Likes Received:
    15
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    YUppss.. bener banget bro.. berusaha untuk berkembang dalam segala keterbatasan.. :)
     
  8. pram

    pram Well-Known Member

    Joined:
    Sep 23, 2013
    Messages:
    3,093
    Likes Received:
    161
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    soalnya sekarang kalau saya lihat kebanyakan anak muda sekarang banyak mengeluh tentang tidak adanya fasilitas apa dan apa. dan kadang fasilitas itu malah membuat mereka malas.
     
  9. VanceLobo

    VanceLobo Member

    Joined:
    May 16, 2014
    Messages:
    380
    Likes Received:
    15
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Mungkin karena terlalu sering disediakan apa yang dibutuhkan, tanpa diajari bagaimana proses mendapatkan apa yang dibutuhkan tersebut
     
  10. pram

    pram Well-Known Member

    Joined:
    Sep 23, 2013
    Messages:
    3,093
    Likes Received:
    161
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    bisa jadi itu mas, mangkanya sekarang indonesia butuh revolusi mental :D
     
  11. Malik Abimanyu

    Malik Abimanyu Member

    Joined:
    Jun 23, 2014
    Messages:
    277
    Likes Received:
    16
    Trophy Points:
    18
    Allah memang maha adil, orang yang nggak mampu punya kemampuan yang hebat, sebaliknya orang yang mampu punya kemampuan yang minim...
     
  12. ayahnyanadia

    ayahnyanadia Well-Known Member

    Joined:
    Apr 4, 2013
    Messages:
    1,369
    Likes Received:
    153
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Inspiratif.. kreativitas akan muncul ketiba keinginan kuat terbentur keterbatasan. Jadi ingat saya jaman SD, karena lom punya pengaris; jadilah sisir punya ibu buat menggaris, akhirnya menemukan garis berefek gelombang rapi.. :D
     
  13. VanceLobo

    VanceLobo Member

    Joined:
    May 16, 2014
    Messages:
    380
    Likes Received:
    15
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Hahahha... ada2 aja bro...
    kalo ane malah make lidi sapu buat dijadiin penggaris.. :)
     
  14. Koleksi Tas Terbaru

    Koleksi Tas Terbaru Member

    Joined:
    Dec 7, 2014
    Messages:
    424
    Likes Received:
    11
    Trophy Points:
    18
    Kisah yang menarik, Pemerintah harusnya support neh hal yang seperti ini, biar lebih berkembang
     
Loading...

Share This Page