Cara Memaksimalkan Pemakaian Transmisi Otomatis

Cara Memaksimalkan Pemakaian Transmisi Otomatis


Transmisi Otomatis

Saat ini dengan kondisi jalan yang macet dimana-mana, berkendara dengan mobil harus tahu waktu, agar kita tidak terjebak dengan jalanan yang macet. Tidak jarang sepanjang jalan kita menghadapi macet. Untuk itu agar supaya tidak terlalu lelah berkendara mobil sekarang ini sepertinya mobil transmisi otomatis bisa jadi pilihan. Setiap brand mobil sekarang ini sudah menyediakan transmisi otomatis atau matic.

Salah satu daya tarik terbesar mobil bertransmisi otomatis adalah berkendara tanpa direpotkan kaki kiri menginjak pedal kopling. Faktor kenyamanan inilah yang membuat pabrikan kian gencar menghadirkan berbagai fitur untuk membuat para calon pengemudi kian cinta pada transmisi yang mengeliminir kerja kaki kiri ini.

Jenis-Jenis Transmisi Otomatis

Jika dahulu kita hanya mengenal transmisi otomatis konvensional, saat ini sudah banyak jenisnya. SepertiDirect Shift Gear (DSG) / Dual Clutch Transmission (DCT), Continuosly Variable Transmission (CVT), Automated Manual Transmission (AMT), hingga yang berjenis otomatis konvensional itu sendiri. Berbagai keunggulan dan kelebihan pun coba ditawarkan oleh pabrikan. Namun ada hal-hal yang bisa Anda pahami tentang penggunaan transmisi otomatis ini agar pengendaraan kian nyaman.

STOP AND GO ‘D’ ATAU ‘N’ ?

Perlu diketahui ketika mobil dalam kondisi berhenti, meski transmisi dalamposisi D (Drive),girboks belum bekerja sempurna mengalirkan tenaga dari mesin. Tetapi ketika pedal gas diinjak dan terjadi kenaikkan putaran mesin, maka girboks baru memutar roda dengan sempurna, dan mobil akan berjalan. Injaklah gas berlahan-lahan agar tidak terjadi hentakan.

Jika Anda sedang stop and go di jalanan yang macet dengan tempo berhenti yang tak terlalu lama, sebaiknya tak perlu memindahkan transmisi keposisi N (Netral). Namun jika setiap berhenti memakan waktu hingga lebih dari 1 menit, barulah pindahkan ke posisi N. Lebih murah mengganti komponen rem yang aus daripada harus membongkar girboks yang rusak karena terlalu sering dipindah-pindahkan keposisi N dan D

Shifting

Transmisi otomatis bukan berarti proses berkendara bebas dari proses memindahkan tuas transmisi. Menggeser tuas transmisi yang bertujuan menempatkanmode transmisi di D, S, L atau + dan – tetap perlu dilakukan di keadaan-keadaan tertentu. Tujuannya agar kinerjatransmisi lebih optimaldan bahan bakar menjadi lebih irit karena menyesuaikan dengan kerja mesin.

Misalnya ketika sedang menanjak, baiknya pindahkan ke mode yang bisa menghadirkan putaran mesin optimal. Dalam beberapa situasi, misalnya menanjak atau mendahului kendaraan di depan, agar putaran mesin berada di rentang tenaga+torsi optimal, memindahkan mode dari tuas langsung lebih efektif dibanding melakukan kickdown. Selain putaran mesin lebih tepat, putaran mesin pun tak akan terjadi lebih tinggi dan efisiensi bisa dioptimalkan. Pindahkan percepatan baik itu lewat tuas maupun paddle-shift agar rpm yang diinginkan dapat tercapai.

Kickdown

Untuk melakukankickdown, tidak selalu menginjak pedal gas sedalam-dalamnya. Beberapa mobil seperti Honda Jazz, Honda HRV, Honda CRV, Honda Mobilio, Mercedes-Benz memiliki kickdown switch yang akan aktif tanpa pedal harus diinjak sedalam-dalamnya. Jika mobil Anda dilengkapi kickdown switch, akan terasa ketika pedal gas diinjak dalam, lalu lebih ditekan, akan terasa ada tombol yang tertekan oleh pedal gas. Itulah switch yang bertugas mengaktifkan kickdown.

Jika kickdown shift tidak tertekan maka yang terjadi hanya naiknya putaran mesin tanpa berpindah rasio gir, hal ini diaplikasikan pabrikan untuk memberikan rentang putaran mesin yang lebih lebar karena gigi dapat berpindah ataupun tidak tergantung dari pijakan pengemudi.

Engine Brake

Dengan mobil bertransmisi otomatis, bukan berarti engine brake tidak perlu dilakukan. Hal itu tetap bisa dilakukan dengan melakukan shift down. Mobil-mobil Honda bertransmisi CVT dengan earth dreams technology untuk perpindahan transmisi yang lebih halus dan performa mesin yang maxsimal serta konsumsi bahan bakar yang efisien. Paddle-shift juga dapat digunakan pada mobil-mobil bertransmisi CVT untuk menaikkan putaran mesin dan menahan kenaikan gear atau rasio puli.

 

Benarkah kalau mau nyalip atau jalan menanjak, pedal gas harus ditekan penuh?

 

siap Kang, atas pertanyaan Akang..
Pada saat kondisi ketika ingin menyalip, maka dibutuhkan kecepatan yang lebih tinggi dari kendaraan yang berada diposisi depan. Yaitu dengan menginjak penuh pedal gas (Kick down) sehingga transmisi secara otomatis akan berpindah kepada gigi yang lebih rendah dan akibat akselerasi ini kendaraan akan mendapat dorongan untuk menyalip kendaraan yang berada didepan.

Pada posisi kendaraan telah berhasil menyalip, tekanan pada pedal gas coba untuk dikendurkan agar secara otomatis transmisi akan memindahkan gigi ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini ditandai dengan munculnya dorongan kecil.

Selain cara diatas untuk mendapatkan akselerasi dalam menyalip, kita dapat mengoperasikan tuas transmisi secara manual. Karena meskipun telah menginjak penuh pedal gas (Kick down), terkadang transmisi tidak berpindah ke gigi yang lebih rendah.

Cara manual yang dapat kita lakukan adalah dengan memindahkan tuas dari posisi D ke posisi 3 atau 2, atau dengan mematikan overdrive (ditandai dengan menyalanya indikator “O/D OFF”). Besarnya tekanan pada pedal gas, disesuaikan dengan seberapa cepat akselerasi yang diinginkan. Sehingga tidak harus menekan penuh pedal gas.
semoga membantu ya KangAndre.. suskes buat forum kita "Bersosial"

 

Terima Kasih penjelasannya @Franky Sitepu
Dulu pertama kali bawa matic (gak ada manualnya) sempat ragu, trus saran teman, memang tekan gas penuh. Lantas saya bertanya, apakah nggak loncat dan tambah boros BBM-nya. Di jawab, nggak dan pastinya bbm lebih boros.
Pengalaman juga, bawa Toyota Harrier, kok kalah dengan Inova. Namun setelah pakai transmisi manualnya (saran teman juga), si inova tertinggal jauh