Cara Penggemukan Sapi Potong Yang Baik Agar Untuk Maksimal

Discussion in 'General Discussion' started by fasimews, Dec 25, 2014.

  1. fasimews

    fasimews Member

    Joined:
    Dec 25, 2014
    Messages:
    66
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    Berdasarkan kajian oleh Lembaga Studi Pembangunan Peternakan Indonesia (LSPPI), sektor peternakan nasional baru mampu menopang 61% kebutuhan daging dalam negeri. Hasil analisis tenyata jumlah ternak sapi dan kerbau yag dipotong pada tahun 2011 diprediksi hanya 1,861juta ekor. Berdasarkan analisis sederhana pada tahun 2011, produksi dalam negeri baru baru bisa memasok 61,88% kebutuhan daging. Sisanya, pasokan daging dibantu oleh impor sapi bakalan 18,75 % dan impor daging 19,37 %,”.

    Kondisi tersebut menunjukan usaha penggemukan sapi potong masih sangat potensial untuk dikembangkan. Usaha penggemukan memiliki keuntungan ganda, yaitu keuntungan diperoleh dari usaha penggemukan itu sendiri dan keuntungan dari kotoran yang dihasilkan. Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi sistem penggemukan pada ternak sapi adalah teknik pemberian pakan/ ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang akan digemukkan, serta lama penggemukan. Di luar negeri, terdapat berbagai sistem penggemukan sapi antara lain sistem pasture fattening, dry lot fattening, dan kombinasi keduanya, sedangkan di Indonesia dikenal dengan sistem kereman atau sistem paron (Timor).

    Sistem penggemukan sapi yang paling efisien dan menguntungkan adalah penggemukan sapi intensif atau disebut dibeberapa daerah disebut dengan sistem kereman. Penggemukan dengan cara ini memiliki keuntungan yaitu, disamping dapat meningkatkan nilai jual sapi juga akan memberikan nilai tambah terhadap kotoran ternak atau pupuk kandang yang dihasilkan. Usaha pemeliharaan sapi secara intensif telah banyak dilakukan oleh para petani di Indonesia terutama pada daerah-daerah yang mempunyai ketersediaan hijauan dan limbah pertanian serta agroindustri yang cukup dan dekat dengan pasar ternak.Sistem penggemukan sapi potong dengan cara intensif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
    1. Sapi dipelihara dalam kandang terus menerus dan tidak digembalakan. Ternak sapi hanya sewaktu-waktu dikeluarkan, yakni pada saat membersihkan kandang dan sapi.
    2. Semua kebutuhan ternak, baik berupa pakan dan air minum harus disediakan oleh peternak sesuai dengan kebutuhannya. Pakan yang diberian berupa campuran rumput, leguminosa dan makanan penguat (konsentrat).
    3. Sapi penggemukan tidak untuk dijadikan tenaga kerja, hal ini bertujuan agar makanan yang dikonsumsi sepenuhnya diubah menjadi daging dan lemak sehingga pertumbuhan bobot badan meningkat secara cepat.
    4. Agar lebih optimal dalam memanfaatkan nutisi, sapi harus terbebas dari penyakit cacingan. Oleh karena itu, pada awal masa penggemukan, ternak sapi terlebih dahulu diberikan obat cacing.
    5. Jika diperlukan, untuk meningkatkan palatabilitas/nafsu makan perlu diberikan molases dan vitamin.
    6. Lama penggemukan berfariasi tergantung kualitas pakan yang diberikan dan dari kondisi awal dan bobot sapi yang digemukan. Biasanya berkisar 3 – 10 bulan.

    Selengkapnya bisa baca di sumbernya
    http://ternakpertama.blogspot.com
     
Loading...

Share This Page