Dana 50 M Untuk Pelantikan Wali Nanggroe Tidak Masuk Akal

Penggunaan anggaran 50 M untuk pelantikan atau pengukuhan Lembaga Wali Nanggroe merupakan pemborosan yang luar biasa, bagaimana mungkin hanya untuk pelantikan lembaga sekelas Provinsi dan bersifat lokal menghabiskan uang sebesar itu, bahkan mengalahkan pelantikan anggota DPR RI atau pelantikan Presiden.
Seperti yang disinggung Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh Adnan Beuransyah yang meminta pemerintah Aceh untuk mengalokasikan dana sebesar Rp. 50 Milyar untuk kegiatan pengukuhan Wali Nanggroe yang direncanakan pada bulan Desember 2013 mendatang sangat tidak masuk akal, bagaimana mungkin seorang anggota legeslatif bisa berpikir seperti itu.
Menanggapai hal itu, kita perlu menganalisa lebih dalam lagi dari berbagai hal. Pengganggaran untuk kegiatan yang bersifat seremonial tidak akan menimbulkan dampak yang signifikan untuk masyarakat, lebih terkesan menghambur-hamburkan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Anggaran ini terlalu besar dan tidak masuk akal kalau hanya untuk acara seperti itu.
Akan lebih baik kalau anggaran dana lebih dialokasikan untuk membantu peningkatan keamanan, pengembangan upaya mengatasi bencana di masa mendatang, pengurangan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan perempuan serta penangganan kesejahteraan di daerah daerah yang kurang berkembang. Mengingat angka kemiskinan di aceh yang masih tinggi, sampai bulan agustus 2013 angka kemiskinan di aceh masih 17,6 %, ke 29 dari 33 propinsi di tanah air. Belum lagi untuk masalah kesehatan, pendidikan dan pembangunan di aceh.
Pemakaian anggaran untuk mengatasi lima tantangan tersebut akan lebih bermakna karena akan menurunkan kesenjangan sosial di masyarakat, meningkatkan ketahanan sosial dan mengurangi konflik terutama di daerah terpencil dan perbatasan. Jadi anggaran Rp. 50 miliar yang diajukan untuk pengukuhan wali naggroe itu tidak substansi dan tidak mempunyai dampak dari anggaran itu sendiri. Angka itu terlalu besar dan tidak rasional (and)

 

Usut tuntas tuh

Usut tuntas tuh