Dewi ular - kho ping hoo

Discussion in 'Creative Art & Fine Art' started by cerita-silat, Dec 10, 2014.

  1. cerita-silat

    cerita-silat Member

    Joined:
    Dec 7, 2014
    Messages:
    292
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Jilid 01
    Tidak dapat di sangkal pula , seperti terbukti dalam
    catatan sejarah bahwa di antara semua kaisar
    bangsa Mancu yang memerintah seluruh Cina , Kaisar
    Kian Liong merupakan seorang pemimpin yang
    pandai mengambil hati rakyat Cina . Biarpun bangsa
    Mancu menjajah Cina , namun kenyataannya ,
    mereka itu mencontoh semua peradaban dan
    kebudayaan Cina , bahkan berusaha untuk bersikap
    lebih Cina daripada bangsa Cina sendiri .
    Kaisar Kian Liong merupakan seorang pemuda yang
    suka membaur dengan rakyat di waktu masih
    menjadi pangeran , bahkan memasuki dunia kang-
    ouw sehingga dia popular sekali di kalangan dunia
    persilatan , disenangi dan di hormati banyak
    pendekar karena sikapnya yang baik . Namun , sejak
    masih menjadi pangeran , Kaisar Kian Liong diam-
    diam juga merupakan kaisar yang romantis , bahkan
    dapat di bilang mata keranjang . Namun , karena
    sikapnya yang baik dan bijaksana dan karena
    keahliannya dalam kesusasteraan dan kesenian , dia
    di puji banyak orang , bahkan di juluki Pangerang
    Mulia .
    Agaknya memang tidak ada manusia di dunia ini
    yang sempurna . Betapa banyak sifat-siaft baik yang
    di miliki seseorang , pasti dia memiliki kelemahan
    dan cacat . Agaknya , satu di antara kelemahan yang
    dimiliki Kian Liong adalah wanita cantik . Matanya
    selalu silau oleh kecantikan wanita , dan dia akan
    mengejar dan merayunya dengan segala cara untuk
    memiliki wanita itu . Hanya , karena pandainya dia
    menyimpan rahasia dan kesenangannya ini
    dilakukan secara rahasia , banyak orang yang tidak
    mengetahuinya . Bahkan di waktu keluyuran ke
    rumah-rumah pelesiran , bersenang-senang dengan
    wanita-wanita pelacur yang tercantik . Tentu saja
    semua ini di lakukan dengan rahasia , dengan
    menyamar sebagai seorang pemuda hartawan
    biasa , seorang kongcu ( tuan muda ) yang tampan
    dan royal .
    Ketika dia masih muda , sebagai Pangeran Mulia
    yang tidak lama lagi akan menggantikan kedudukan
    Kaisar Yung Ceng , pada suatu hari Pangeran Kian
    Liong bertemu dengan seorang wanita di istana yang
    membuat dia tergila-gila . Akan tetapi setelah dia
    mendengar bahwa wanita itu adalah Nyonya Fu
    Heng , isteri dari salah seorang kakaknya , kakak tiri
    yang terlahir dari selir . Nyonya Fu Heng dalam
    pandang mata Kian Liong nampak demikian
    cantiknya sehingga setelah pertemuan itu , dia tidak
    dapat tidur karena bayangan nyonya cantik itu selalu
    terbayang di depan matanya . Kian Liong menjadi
    bingung dan menderita rindu dendam yang tidak
    dapat di obati dengan wanita-wanita cantik lainnya .
    Keinginannya hanya satu , yaitu memiliki Nyonya Fu
    Heng yang wajahnya cantik jelita dan bentuk
    tubuhnya denok menggairahkan itu .
    Tentu saja tidak mudah bagi Pangeran Kian Liong
    untuk mendapatkan bunga impiannya itu sehingga
    dia tidak enak makan dan tidak nyenyak tidur ,
    membuat tubuhnya menjadi kurus dan mukanya
    pucat . Untung baginya bahwa seorang pembantu
    pribadinya , Thaikam ( sida-sida ) Siau Hok Cu yang
    sangat setia kepadanya , amat memperhatikannya
    dan thaikam itu tahu bahwa majikannya sedang
    berada dalam keadaan prihatin . Dengan berani dia
    menghadap majikannya yang sedang duduk
    menunjang dagu dan berulang kali menghela napas
    panjang itu .
    “ Ah , paduka junjungan hamba , Hamba melihat
    dalam beberapa hari ini nampak gelisah dan
    berduka , kalau malam tidur gelisah dan kalau
    makan selalu tersisa banyak di mangkok . Sudikah
    paduka memberitahu kepada hamba apa gerangan
    yang menggelisahkan paduka sehingga hamba dapat
    berusaha mencarikan obatnya ? Apakah paduka
    berduka karena Yang Mulia Kaisar sedang menderita
    penyakit berat ?” .
    “ Aih , Hok Cu . Tentu saja aku bersedih karena Sri
    Baginda Kaisar sakit , akan tetapi kenyataan itu
    sudah dapat ku terima dengan wajar . Bukan, bukan
    karena Sri Baginda Kaisar sakit , Hok Cu “ .
    “ Kalau begitu , apa gerangan yang membuat tuanku
    berduka dan gelisah ? Percayalah , hamba akan
    berusaha sekuat tenaga untuk mencarikan obatnya
    “ .
    Pangeran Kian Liong memandang pembantunya yang
    usianya sudah lima puluh tahun lebih itu dengan
    penuh harapan . “ Benarkah engkau akan dapat
    mencarikan obatnya , Hok Cu ?” .
    “ Kalau saja paduka sudi memberitahukan sebabnya
    saya akan berusaha sekuat kemampuan saya untuk
    mencarikan obatnya “ .
    “ Begini Hok Cu . Beberapa hari yang lalu aku
    melihat seorang wanita di istana ini dan sejak itu
    aku tidak mampu melupakannya , bayangannya
    selalu bermain di depan mata sehingga tidurku
    terganggu dan selera makan ku lenyap . Hok Cu ,
    kalau aku tidak bisa mendapatkan wanita itu , aku
    akan merasa sengsara hidupku “ .
    Siau Hok Cu tersenyum memperlihatkan deretan gigi
    yang sudah ompong .
    “ Ah , kalau Cuma wanita yang membuat paduka
    gelisah , apa sih sukarnya ? Wanita mana di dunia ini
    yang tidak akan membuka lengan dan hatinya untuk
    menyambut cinta kasih paduka ? Katakanlah ,
    pangeran . Siapa wanita yang telah mengusik hati
    paduka itu ?” .
    “ Inilah yang membingungkan hatiku , Hok Cu .
    Setelah ku selidiki , wanita itu bernama Nyonya Fu
    Heng dan ia adalah iparku sendiri , isteri dari
    kakakku Pangeran Kian Ki “ .
    Siau Hok Cu mengangguk-angguk dan mengusap
    dagunya yang tidak berambut .
    “ Pangeran Kian Ki adalah kakak tiri paduka , kalau
    memang paduka menghendaki isterinya , apa sih
    sukarnya ? “ kata Thaikam itu sambil tersenyum .
    “ Benarkah , Hok Cu ? Akan tetapi bagaimana
    caranya ? Tidak mungkin aku berterang menyatakan
    cintaku kepadanya ” .
    “ Tentu saja tidak demikian caranya , tuanku .
    Serahkan saja urusan ini kepada hamba dan hamba
    akan mengatur agar tuanku dapat bertemu berdua
    saja dengannya “ .
    Pangeran Kian Liong girang bukan main dan
    menjanjikan hadiah yang besar kepada Siau Hok Cu
    kalau keinginannya terkabul . Thaikan itu lalu
    memutar otaknya yang licik dan cerdik , mengatur
    siasatnya untuk membantu junjungannya .
    Pada suatu senja , Nyonya Fu Heng menerima
    undangan dari Puteri Ting Ci untuk berkunjung
    kepadanya di Taman Musim Semi Bahagia . Nyonya
    Fu Heng tidak merasa aneh dengan undangan ini
    karena sang puteri itu merupakan saudara
    perempuan suaminya dan seringkali mengundangnya
    untuk bersenang-senang di taman . Sang puteri Ting
    Ci telah menjalin persahabatan dengannya . Maka ,
    menerima panggilan atau undangan ini , iapun
    tergesa-gesa pergi memenuhi undangan . Taman
    Musim Semi Bahagia itu letaknya di sebelah barat
    istana pusat dan berada di bagian dari Istana Musim
    Panas . Perjalanan dilakukan dengan duduk di dalam
    joli yang di gotong oleh empat orang .
     
Loading...

Share This Page