Kota Milano sudah sejak lama menjadi salah satu kiblat sepakbola Italia, bahkan Eropa karena keberadaan dua klub raksasa AC Milan dan Inter Milan di kota tersebut. Koleksi total gelar scudetto kota Milan mencapai 36 tropi, dimana AC Milan dan Inter sama-sama telah meraih 18 gelar juara Liga Serie A Italia. Koleksi gelar scudetto Kota Milano hanya kalah dari Kota Torino yang diwakili oleh Juventus dan Torino dengan total 38 trofi. Namun jika melihat hasil klasemen sementara Serie A musim 2014/2015 ini, keberadaan Milano sebagai salah satu kota kiblat sepakbola Italia mulai terancam, terutama oleh dua klub asal Kota Genova, yaitu Genoa dan Sampdoria yang secara berurutan menduduki posisi ketiga dan keempat klasemen sementara Serie A mengungguli posisi wakil dua klub asal Milano. Kebetulan, Kota Genova merupakan pengumpul gelar scudetto terbanyak ketiga setelah Kota Torino dan Milano. Krisis yang dialami Milano akan semakin tampak jelas jika dilihat dari poin klub di klasemen. Kombinasi poin Milan dan Inter 38 hanya unggul tipis dari koleksi poin Juventus seorang diri 35 poin. Poin Kota Mode tersebut juga tertinggal dari pasangan kota lain di Italia, AS Roma-Lazio di Roma 55 poin, Genoa-Sampdoria dari Kota Genova dengan 51 poin atau Juventus-Torino dari Turin dengan 48 poin. Maka tugas dan tanggung jawan berat ada di pundak Filippo Inzaghi dan Roberto Mancini, dua pelatih yang menangani AC Milan dan Inter Milan sekarang. Di tangan merekalah bersama para pemainnya harapan untuk mempertahankan keberadaan Kota Milano sebagai salah satu kiblat utama sepakbola Italia dipertaruhkan. Sekaligus harapan untuk mengembalikan posisi kedua klub Milano tersebut sebagai klub elit di sepakbola Italia. Sumber asli artikel berbahasa Inggris : http://goo.gl/ztbndu