Era River Tubing Saingi Arung Jeram

Jika kalian perhatikan, di wilayah Jogja sedang giat-giatnya mengembangkan pariwisata "river tubing" untuk menyusuri sungai. Beberapa tempat yang dikenal sebagai lokasi kegiatan yang disinyalir menjadi saingan dari arung jeram ini adalah: goa Pindul, kali Oyo, Kalisuci, Jomblang, Goa Selarong dan lain-lain. Mengapa kegiatan "tubing" ini disukai? Berikut penjelasannya.
Adapun alasan bahwa saat ini merupakan eranya river tubing yang mampu saingi arung jeram adalah:

• Biaya murah. Modal yang dikeluarkan oleh pengelola adalah membeli ban dalam, tali, sepatu karet dan jaket pelampung. Sedangkan untuk kegiatan arung jeram masih ditambah perahu karet dan dayung yang harganya jutaan.
• Beberapa kawasan yang river tubing dengan aliran sungai yang tenang, mampu menyedot jumlah pengunjung segala usia dan semua gender. Contohnya Tubing yang dilakukan di kawasan goa Pindul. Penggemarnya juga banyak dari kalangan anak-anak, remaja, maupun orang tua. Jumlah pria dan wanita sama banyaknya. Sedangkan arung jeram hanya kalangan umur tertentu dan kebanyakan pria pesertanya.
• River tubing bisa dilakukan di sungai yang berair tenang maupun arus deras. Sedangkan arung jeram tidak bisa dilakukan di sungai tanpa arus.

Dari ketiga alasan perbandingan tersebut, sangat wajar jika saat ini disebut eranya river tubing. Mungkin peminat arung jeram tidak turun, tetapi pertumbuhannya tidak sebesar kegiatan tubing. Sehingga bisa dikatakan keduanya sekarang bisa dibilang sejajar ketenarannya.

​

 

Sebenarnya river tubing dan arung jeram punya segmen yang berbeda. River tubing lebih ke rekreasi santai, beda dengan arung jeram yang merupakan olahraga ekstrim dan ada federasinya.