Hannah Arendt, Cendekia German yang Tahan Banting!

Discussion in 'General Discussion' started by Newshunterman, Oct 14, 2014.

  1. Hannah-Arendt.jpg
    Hannah Arendt - Tanggal 14 Oktober kali ini telah menyulap tampilan halaman Google menjadi tidak biasa dengan kehadiran sosok wanita cantik yang mengenakan kalung mutiara. Siapakah wanita tersebut dan apa hubungannya dengan tampilan ‘Eyang’ Google? Wanita cantik tersebut adalah Hannah Arendt, seorang tokoh filsuf asal German yang sangat berpengaruh di masanya.

    Hannah Arendt lahir di Linden, dekat Hannover, Jerman pada tangal 14 Oktober 1906. Ia merupakan puteri cantik dari pasangan Paul dan Martha Arendt. Semasa kecil, Arendt tumbuh dan berkembang dalam didikan keluarga Yahudi Jerman yang terdidik dan cukup liberal. Akan tetapi, dalam usia 7 tahun, Hannah Arendt harus kehilangan sosok ayah yang dicintainya. Tak hanya itu, pukulan kesedihan Hannah Arendt juga terus bertambah ketika ia harus menyaksikan kekejaman Perang Dunia I.

    Namun, semua kesedihan yang dialami Hannah Arendt ini tak lantas menyurutkan niatnya belajar ke perguruan tinggi. Pada tahun 1924, Hannah Arendt terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Marburg. Di Universitas itu pula Hannah Arendt bertemu dengan orang yang sering menginspirasi karyanya, yakni sang dosen Martin Heidegger (1889-1976).

    Kekagauman Hannah Arendt pada dosennya inipun mulai meluntur tatkala sang dosen memihak padarezim Nazi. Di tahun 1933, dosen Hannah Arendt tersebut terpilih sebagai rektor Universitas Freiburg. Namun sayang, nasib gembira yang diperoleh sang dosen ini tidak berlaku pada Hannah Arendt. Hannah Arendt menjadi seorang tawanan pada penjara Gestapo di Berlin.

    Meski memiliki sejarah hidup kelam yang tak ada habisnya, Hannah Arendt tetap tidak menyerah dan terus melanjutkan studinya dengan berguru pada Edmund Husserl (1889-1938) di Freiburg serta Karl Jaspers (1883-1969) di Heidelberg.

    Hannah Arendt sendiri adalah tergolong pemilikir yang produktif yang melahirkan banyak buku seperti Rahel Varnhagen, The Life of Jewess, The Origin of Totalitarianism, Men in Dark Times, Crisis of Republic, The Life of Mind, The Human Condition, On Revolustion, Between Past and Future dan masih banyak lagi serpihan pemikirannya yang tersebar pada berbagai jurnal ilmiah.

    Pemikiran-pemikiran Hannah Arendt juga banyak diusung dalam perpolitikan karena ia memiliki banyak kritikan-kritikan tajam terhadap totalitarian, hakikat kebebasan dalam demokrasi, sanggahan terhadap pemikiran Karl Marx, dan lain-lain. Anda yang juga penasaran dengan kehidupan Hannah Arendt juga dapat menyaksikannya dalam film layar lebar.

    Sumber: Hannah Arendt
     

Share This Page