Kalau mendengar istilah kafe (caffe) pasti yang terbayang adalah tempat yang tempat menarik untuk minum atau makan makanan ringan. Umumnya kafe berada di lokasi yang strategis, mudah dijangkau, ramai seperti sekolah, perkantoran, mall, dsb. Namun kafe ini sedikit berbeda, yaitu di kolong jembatan. Biasanya kolong jembatan identik dengan kumuh, kotor, gelandangan, preman jalanan, dsb. Jika sobat pergi ke Jember, tanya saja kepada masyarakat setempat, terutama anak kuliahan pasti mengenal yang namanya "Kafe kolong" dan akan menunjukkan arah di bawah jembatan yang melintasi sungai bedadung di Jember. Lokasi tepatnya Jalan Mastrip, dekat Kampus Universitas Negeri Jember. Benar-benar di bawah jembatan, dalam arti sebenarnya. Jembatan bedadung yang berkontruksi melengkung setengah lingkaran, ada 5 buah lengkungan. Lengkungan paling besar di tengah merupakan aliran sungai. Lengkung sebelah selatan ada 3 salah satunya dibuat jalan masyarakat sekitar. Nah lengkungan sebelah selatan ini yang dijadikan sebuah kafe modern pada malam hari (kalau siang buat jalan) Kafe di buat unik dan berkonsep modern. Langit-langit kolong jembatan di cat warna gelap, di selingi lampu sorot kecil agar kesan temaram tercapai. Di tambah iringan musik yang tidak terlalu keras, agar pengunjung dapat ngobrol dengan santai. Kursi dan meja didesain dari kayu dan bambu untuk mengakrabkan dengan lingkungan alam sekitar. kondisi kafe malam hari yang saya foto ketika kafe mau tutup Kafe yang dibuat sejak 2013 silam kini bertambah ramai, setelah metrotv, nettv menayangkan keunikan kafe ini. Perlu kerja keras pemilik kafe untuk merubah suasana di bawah kolong jembatan ini. Jika berkenan baca saja: “Be Inspired at Kafe Kolong Jember” Bukanya malam saja jam 6 sampai tengah malam. Enak buat nongkrong atau berdiskusi. Harga makanan minuman nggak nguras kantong. Jika mampir ke sana, titip salam kepada pemiliknya, sebut saja Kang Andre blogger dari Pamekasan pasti tahu (tapi jangan mengharapkan gratis..) Semoga dapat inspirasi. Be Inspired at Kafe Kolong Jember